sebuah cerita bersetting flashback dari Interview yang direkam untuk konten di channel Yt. cerita berfokus pada interview yang mereka lakukan. Dan memiliki dua sudut pandang sesuai yang tertera pada judul Part.
kisah ini menceritakan sepasang kekasi...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
PERINGATAN!!
Apabila ada kesamaan dalam nama tempat dan tokoh itu hanyalah kebetulan semata, tidak bermaksud menyingung pihak manapun.
HAPPY READING ...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
-Flashback ON-
"oh, oppa wae-yo?" tanyaku pada orang di telpon, "na? sedang menuju apartemen?" tanyaku lagi.
"aku tunggu kau di studioku besok. Ada beberapa bagian yang harus diubah," ucap Woozi oppa.
Jidat aku mengerut karena Woozi tidak meminta persetujuan terlebih dahulu. "oke, baiklah besok juga aku tidak memiliki jadwal." Balasku setelah bertanya pada Eonni yang sedang menyetir di sampingku.
"baiklah, selamat beristirahat." Woozi mengakhiri penggilan tersebut.
***
Dua minggu telah berlalu sejak terakhir kami bertemu, dipertemuan itu Woozi menganti lagu yang kami sepakati 2 hari sebelumnya. Kesal? Tidak, dia berjanji membuatkan lagu yang seperti kisahku agar memudahkanku terserap kedalam lagunya. Tapi karena aku harus segera kembali ke jepang, jadi suaraku hanya direkam dengan voice note sewaktu ada di jepang. Mungkin itu asalannya memanggilku hari ini, suara yang terekam tidak begitu bagus hasilnya.
Tok ... Tok ... Tok ...
Tidak ada jawaban dari dalam studio yang Woozi tempati, membuka pintu begitu saja tanpa persetujuan akan sangat tidak sopan namun kali ini mungkin tidak masalah, pikiranku yang nakal berkelana ke hal negatif dan berakhir dengan aku yang sangat panik.
Perlahan aku buka pintu tapi tidak ada makhluk yang menyuruh kesana di dalamnya. Bola mataku menyapu seluruh ruangan, samar-samar mataku menangkap siluet kaki di sofa. Aku bergerak mendekat untuk melihat lebih jelas siapa yang ada di sana.
Satu helaan nafas lega keluar melihat pemilik ruangan tersebut sedang tertidur pulas di sofa. Sepertinya ia bergadang semalam, mengingat seventeen akan melakukan comeback beberapa minggu lagi, raut lelah tercemin jelas di wajah yang lebih kecil dari bahunya.
