sebuah cerita bersetting flashback dari Interview yang direkam untuk konten di channel Yt. cerita berfokus pada interview yang mereka lakukan. Dan memiliki dua sudut pandang sesuai yang tertera pada judul Part.
kisah ini menceritakan sepasang kekasi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERINGATAN!!
Apabila ada kesamaan dalam nama tempat dan tokoh itu hanyalah kebetulan semata, tidak bermaksud menyingung pihak manapun.
HAPPY READING ...
-interview-
"berarti proses pembuatan lagu itu menjadikan kalian lebih dekat?" tanya PD-nim sehabis menengok kembali kertas yang di pengangnya.
"kurasa iya karena Nada tidak membiarkan aku bekerja sendiri, gadis ini cukup terlibat didalamnya. Walau terbilang jarang bertatap muka sebab Nada masih sibuk dengan pekerjaannya di jepang, jadi kami hanya berhubungan melalui pesan singkat." Jelasku, mengingat kembali masa-masa tersebut.
"lagu tersebut berjudul 'I Don't Miss You' benar?" tanya PD-nim mencari kebenaran tentang lagu yang dibuat Jihoon oppa. Kami berdua serempak mengangguk membenarkan. "sebenarnya adakah makna di balik lagu itu untuk kalian berdua?"
Nada bersiap menjawab pertanyaan yang menurutku, memang ditujukan untuk dirinya. "kalau untuk kita berdua tidak ada selain membuat kami lebih dekat tetapi untukku mungkin ada makna tersirat didalam lagunya. Awalnya pun bukan lagu itu yang terpilih namun karena satu dan lain hal akhirnya diganti dengan yang kalian semua tau."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Flashback ON-
Salah seorang staff menelponku, mengatakan jika CEO Han memintaku keruangannya segera. Akhirnya tanpa pikir panjang aku pergi kesana tanpa tau apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh petinggi perusahan kepadaku. Mungkin saja ia ingin membicarakan comeback untuk beberapa minggu kedepan. Saat sampai aku disambutnya dengan hangat seperti biasa.
"apa kau sudah diberitahu jadwal comeback-nya?" tanya CEO padaku yang duduk di sofa, depan meja kerjanya.
"sudah, baru saja saya membaca email-nya dan langsung menuju kemari," balasku sopan. Ia menyeruput teh yang tersedia di meja dengan asap yang masih mengebul di udara. "saya tau anda memanggil saya bukan hanya untuk menanyakan itu saja, dan sepertinya anda dalam keadaan yang sangat bahagia."tebakku
