Siswa Baru

41 16 0
                                    

Happy reading!!

Sudah seminggu sejak pengenalan siswa. Kini kegiatan belajar - mengajar telah berjalan aktif. Siswa baru pun sudah menempati kelas masing-masing yang sudah ditetap kan sekolah. Sama halnya dengan Rachel, Dhita dan Dinda. Rachel dan Dhita duduk dikelas yang sama yaitu kelas X MIPA 1 sedangkan Dinda duduk dikelas X IPS 1.

Jam pelajaran pertama akan segera dimulai namun kelas X MIPA 1 masih riuh entah karena apa.

"Ada apa sih Dhit? Kok riuh banget. Enggak ada pr kan?", tanya Rachel penasaran.

"Iiih, lo enggak tau Hel? Ini kan udah heboh segrup angkatan," jawab Dhita menggebu-gebu.

Rachel hanya menggeleng tidak tahu. Memang benar, dia benar-benar tidak tahu karena semalaman dia sibuk membaca novel yang baru ia beli kemarin sore.

"Ada murid baru dikelas kita. Katanya sih ganteng banget. Dan lo tau Hel?"

Lagi-lagi Rachel hanya menggelengkan kepala dengan polosnya.

"Elo mah, belum selesai. Dia pindahan dari SMA Galaksi. Gilak ga tuh. Udah ganteng, pinter. Uuh paket komplit banget itu mah" jelas Dhita.

"Ooo," jawab Rechel.

"What, elu cuma respon gitu aja dengan segala macam penjelasan gue"

"Lah terus aku harus gimana?"

"Udah ah, kesel gue sama elu Hel " ujar Dhita dengan nada kesalnya.

Fyi, SMA Galaksi itu adalah SMA terbaik dengan teknologi yang begitu canggih. Isinya adalah murid - murid berprestasi dan genius yang IQ nya tidak kurang dari 150. Maka nya Dhita dan teman-teman sekelasnya begitu heboh dengan kedatangan murid baru tersebut.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru dari Bandung. Silahkan nak, perkenalkan dirimu " ujar Bu Mita dengan seorang anak dibelakangnya.

"Pagi semua, perkenalkan nama gue Bintang Pratama. Gue pindahan dari SMA Galaksi," ujar anak baru itu.

Setelah memperkenalkan diri Bintang duduk di bangku yang satu barisan dengan Rechel, lebih tepatnya di bangku di belakang Rachel dan Dhita.

Mata tajam Bintang terus menatap manik mata cokelat milik Rachel yang tidak sengaja memperhatikan anak baru tersebut. Dengan segera Rachel mengalihkan pandangannya. Ia merinding melihat Bintang dengan wajah yang begitu datar dan mata yang tajam seakan akan membunuh siapapun yang melihatnya.

🌴🌴🌴

"Hel kantin yuk, dah Kaler nih gue" ajak Dhita.

Kini dua sejoli itu sudah berjalan beriringan menuju ke kantin. Di sana pasti sudah ada Dinda, sahabat Rachel dari kecil yang sudah menunggu mereka. Karena diantara mereka bertiga yang paling doyan makan dan paling cepat ke kantin ya sudah pasti Dinda, soalnya dia anak ips yang guru-gurunya selalu cepat keluar dari kelas.

"Itu Dinda," tunjuk Rachel kepada seorang gadis yang duduk dipojokan dengan memainkan handphone nya.

Entah mengapa kantin begitu ramai dan ramai nya itu tidak seramai biasanya. Ntah lah ada apa, tapi ada sedikit terdengar kalau banyak orang yang sedang membicarakan anak baru di kelas Rachel.

"Eh katanya ada anak baru ya di kelas kalian?" Tanya Dinda sesaat setelah Dinda dan Rachel sampai.

Rachel hanya memutar bola matanya malas. Ia sangat bosan dengan orang-orang yang selalu membicarakan anak baru itu.

"Iya Din, gila ganteng bet. Belum lagi dia tuh cool banget," cerocos Dhita.

"Masa?? Duh jadi pengen ketemu deh" ujar Dinda dengan wajah seolah mengharap.

Rachel memperhatikan keduanya hanya bisa menghela napas panjang. Begini lah ulah kedua sahabatnya jika sudah membicarakan lelaki.

"Udah ah, bosen tau enggak dengerin cerita dia mulu. Makan yuk," sahut Rachel yang dari tadi diam.

"Yee, elo Hel. Ntar suka baru rasa Lo," ujar Dhita sambil terkekeh.

"Aku suka sama anak yang mukanya udah kayak tembok itu? Uuh, jangan sampe tuhan. Mending suka sama kak
Dimas, udah ganteng, pinter, ramah, humoris, ketua basket, ketos pula. Idaman bangetkan, udah kayak-kayak cowok yang ada di novel," ujar Rachel sambil senyum-senyum.

"Yeeee, nih anak ngayal mulu" sahut Dinda lalu menjitak kepala Rachel.

"Aduuuh, sakit Din kepala aku," balas Rachel sembari mengelus kepala nya.

"Udah-udah, mending makan. Kalian mau apa? Biar gue pesenin," putus Dhita.

"Bakso,"

"Nasi goreng," ujar Dinda dan Rachel bersamaan.

"Oke deh, wait ya"
.
.
.
Tbc

LIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang