part 23

8.8K 497 19
                                    

Happy reading📖
___________________

Jungkook sudah tidak tahan lagi dengan ini. Ia berpikir kalau Lisa egois tidak pernah mementingkan orang lain demi kebahagiaan nya bersama sahabat. Jungkook mengacak acak rambut nya frustasi sambil mengusap wajah beberapa kali.

Kesal dan marah, itulah yang dirasakan Jungkook sekarang. Ia melempar kue yang di beli nya tadi hingga berserakan membuat lantai itu kotor. "Jeon ada apa?!" tanya Seulgi yang tiba tiba datang. Jungkook sama sekali tidak menggubris pertanyaan Seulgi ia berlari ke kamar setelah membawa beberapa wine.

"Aneh," gumam Seulgi sambil berjalan menuju dapur. Ini memang sudah malam. Entah kenapa Jungkook ingin sekali tidur bersama Lisa saat ini, merayakan ulang tahun nya dan sesekali melakukan hal romantis yang biasa ia lakukan.

"Arghh." Jungkook melempar ponsel nya ke arah lain hingga pecah. Lima botol Wine habis oleh nya dalam sekejap. Jungkook mabuk berat sekarang. Ia terus mengigo agar Lisa berada di samping nya. Aku menyesal mengizinkan Lisa pergi, pikir nya.

"Siapa yang berteriak malam malam begini?!" cuman Yuna, tak sengaja melewati kamar Lisa dan Jungkook. Ia pun berniat membuka pintu sedikit, menampakan Jungkook yang mengigo menyebut nama Lisa. Sontak hal itu membuat Yuna langsung menghubungi Lisa. Kebetulan kali ini panggilan nya di angkat oleh Lisa.

"Ya ada apa Yuna?" tanya Lisa.

"Begini nyonya, Tuan Jungkook mabuk berat dan mengigo menyebut nama mu. Kembali lah nyonya," ujar Yuna dengan ekspresi yang panik.

"Iya aku kesana sekarang juga," ucap Lisa menutup panggilan nya.

Lisa pamit kepada sahabat nya dan buru buru masuk kedalam mobil. Niat nya ingin menginap bersama Jennie di hotel, namun karena Jungkook seperti ini niat nya jadi terurungkan. Lisa melaju kan mobil nya dengan kecepatan penuh. Malam begini jalanan sudah sepi.

Sampai di rumah, Lisa turun dan berlari masuk kedalam. Pengawal pun sampai heran dengan sikap Lisa. Ia melihat kue yang berhamburan di lantai. Ruang tamu sudah seperti kapal pecah. Gelas gelas yang pecah, itu semua Jungkook yang melakukan.

"Dia ingin merayakan ulang tahun dengan ku ternyata, kenapa tidak bilang saja?!" guman Lisa. Sudah tidak ada siapa pun kecuali Seulgi dan Jungkook. Ahjuma sudah keluar dari tadi, karena kamar nya terpisah dengan rumah Jungkook.

Lisa berlari menaiki tangga dengan Hati hati. Lalu berlari menuju kamar. Betapa terkejut nya Lisa saat melihat kamar yang acak acakan ditambah suara Jungkook yang memanggil nama Lisa dari tadi.

"Oppa ada apa dengan mu?" tanya Lisa, lalu duduk di samping Jungkook. Lisa melap keringat yang bercucuran di wajah tampan Jungkook.

"Lepaskan." bukan berusaha lembut namun Jungkook malah menepis tangan Lisa kasar hingga tersungkur kelantai. Dirinya sedang tidak sadar kan diri karena kesal. Lisa yang tersungkur merasakan sakit di perut nya.

"Ahkk Oppa tolong," rintih Lisa, namun Jungkook tidak mendengarkan apa pun karena tidak sadarkan diri. Darah mengalir melewati paha nya. Lisa berteriak kencang sehingga Yuna datang untuk membantu.

"AHHKKKK," teriak Lisa, pintu kamar itu terbuka.  Lisa terus merintih sambil memegangi perut nya yang sakit. "Nyonya ada apa?" tanya Yuna panik, menatap kearah Jungkook yang hanya memejamkan matanya tidak sadar kalau Lisa sedari tadi teriak meminta pertolongan.

"Arghh tolong aku Yuna, sakithh," rintih Lisa, Yuna membopong tubuh Lisa keluar dan mengajak nya kerumah sakit. Darah yang keluar dari pahanya bercucuran ke lantai. Yuna dan Lisa menuju rumah sakit dengan ahjusi Seokjin, sang sopir.

Keesokan pagi nya, Jungkook bangun dan sadar tidak mendapat kan Lisa di samping nya. Semalam ia bermimpi kalau Lisa kesakitan, tapu itu hanya mimpi, pikirnya. Jungkook mengacak acak rambut nya frustasi setelah itu bersiap pergi kekantor. Jungkook tidak tahu kalau Lisa datang semalam. Dirinya sangat kecewa saat ini.

Jungkook turun dengan keadaan lesu dan mata yang agak bengkak. Menghampiri meja makan yang terdapat Seulgi disana. "Jeon kau akan pergi kekantor? Apa tidak akan menengok Lisa ke rumah sakit?" tanya Seulgi menatap Jungkook yang duduk di hadapan nya.

"Rumah sakit?! Memang nya ada apa? Lisa sedang asik berpesta dengan sahabat nya hingga melupakan aku," ucap nya datar. Seulgi heran, dia yang melakukan ini pada Lisa dan sekarang dia sendiri yang bilang kalau dia tidak tahu.

"Perlu aku jelaskan?!", "semalam Lisa kemari karena kau tengah mabuk di kamar mu, kau lihat darah yang bercucuran ini?! Ini adalah darah nya, kau seharus nya bersikap lembut bukan menepis nya hingga tersungkur kelanatai. Dokter Hana mengatakan kalau Lisa mengalami pendarahan dan belum sadar hingga sekarang, ingat. Ini karena ulah mu sendiri, jika terjadi apa apa. Kau yang membunuh anak mu sendiri." Jelas Seulgi.

Dengan secepat kilat, Jungkook menyusul Lisa ke rumah sakit. Ia baru sadar, ternyata itu bukan mimpi, ini adalah kenyataan. Lisa meminta pertolongan nya semalam. "Lisa maaf kan aku," ucap Jungkook sambil menyetir dan beberapa kali mengacak acak rambut nya frustasi.

Tepat di depan rumah sakit, Jungkook keluar dan berlari menuju ruangan Lisa setelah suster menunjukan nya. Ya, terlihat jelas dari jendela transparan di pintu. Wajah Lisa pucat pasi. Semua sudah di tangani tadi malam. Jungkook membuka pintunya.

"Halmoni, eomma," sapa nya ketika melihat keluarga nya sedang berjaga. Yuna adalah suruhan Halmoni agar menjaga Lisa, dia menelpon nya saat ini terjadi. Terlihat sekali, Halmoni tampak mengepalkan tangan nya dan menghampiri Jungkook.

Plak.., satu tamparan itu tepat mengenai wajah Jungkook. "Kau ingin membunuh anak mu sendiri, katakan?!" tanya nya dengan nada tinggi. Jungkook mematung kaku. Dia tahu ini salah nya dan Jungkook memilih diam.

"Ada apa dengan mu, ingat. Kalau sampai terjadi apa apa, hak asuh anak mu jatuh ke Jungwoo." Halmoni mengingatkan, ini memang sudah sepakat jika Jungkook tidak becus menjaga anak nya. Maka hak asuh akan pindah ke tangan ke tangan Jungwoo dan Hanami, karena mereka tidak di karuniai seorang anak.
.
.
.
.
TBC.

Jangan lupa tinggalkan jejak. Dan berhenti jadi siders.

Tuan Ranjang Jeon Jungkook ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora