18). Truth or Dare (2)

129 60 10
                                    

Alvaro maju untuk menggelindingkan dadu yang telah disiapkan oleh Zenya.

"D!" teriak Zenya dan penonton setelah membaca huruf yang menghadap ke atas usai berhenti.

Lantas, salah satu asisten Zenya membawakan wadah yang ditempeli stiker "Dare". Alvaro spontan mengaduk isinya sebentar sebelum menyerahkan kertasnya pada asisten lain yang membacakan isi kertas itu lewat mic di tangan.

"'Masing-masing nari lagu K-pop bergaya bebas'."

"Semuanya dari kami mesti nari?" tanya Alvaro, disambut anggukan penuh semangat dari Zenya.

"Yang nulis ini pasti pengen banget lihat anggota A4 nari. Kalian pasti nggak sabaran, 'kan? Langsung aja kita saksikan performance mereka!"

Alvaro mengajak Afin dan Andro melalui tatapannya untuk menari bersama, yang disambut persetujuan dengan mengangguk.

"Lagunya The Boyz yang berjudul D.D.D.," kata Alvaro ketika salah satu asisten mendekat untuk menanyakan ingin diputar lagu apa.

Terdengar teriakan histeris sebelum terdengar alunan lagu dan ketiganya secara kompak menggerakkan sendi mereka untuk mengikuti irama. Tidak ada yang tidak terpesona, bahkan Freya refleks membuka mulutnya dengan tampang bloon.

Renata menepuk pundaknya. "Lo bisa nari, 'kan?"

Freya menoleh, lalu mengangguk. "Apa aja asal lagunya Twice. Lo bisa?"

Renata mengangguk. "Kalo nggak bisa, gue akan nari sesuai gaya gue sendiri. Kalo lo, Win? Lagunya Twice oke, nggak?"

Winnie mengangguk. "Judul 'What is Love' aja kali, ya? Karena gue udah lama nggak update lagu baru."

Freya mengangguk. "Sip, kalo lagu itu mah gampang."

"Bukannya lo demam panggung?" tanya Renata.

"Kecuali nari lagu K-pop terutama yang gue suka, gue bakal pede soalnya gue fokus sama koreografinya dalam otak."

Tepat pada saat itu, asisten Zenya memperingatkan mereka untuk bersiap-siap dan menanyakan lagu apa yang akan mereka pilih. Setelah Renata menyampaikan judulnya, ketiga cowok tampan telah menyelesaikan tarian yang disambut oleh tepuk tangan yang memekakkan telinga.

Freya menghela napas panjang untuk membuang rasa gugup karena bagaimanapun, dia sekarang berada di panggung dan akan disaksikan oleh banyak orang. Cewek itu bersisian dengan Afin yang sempat meletakkan tangan di bahunya pada saat-saat terakhir untuk memberinya kekuatan.

Meski gugup, Freya heran karena masih bisa terpesona pada Afin, padahal wajahnya sedang berkeringat.

Jatuhnya, kok, malah seksi, sih?

Afin tersenyum dan Freya mulai menyayangkan dorongan Renata yang mendesaknya segera maju ke tengah panggung.

Alunan lagu Twice yang berjudul 'What is Love' membuat Freya fokus. Ekspresinya langsung berubah ketika menari dan tersenyum di saat yang tepat. Afin yang menontonnya sejak tadi tampak membeku di tempat.

"Wow. Rupanya mereka bisa nari juga, ya." Terdengar celetukan Andro dari balik bahu Afin.

⭐⭐⭐

"Oke, sekarang gantian Winnie yang melempar dadunya. Dan ternyataaa... huruf T! Truth!" seru Zenya yang tampak begitu menghayati perannya sebagai pembawa acara.

Freya dan Afin otomatis saling menatap satu sama lain setelah mendengar Winnie mendapat T. Seolah berbagi telepati, mereka sepertinya menyerukan asumsi yang sama.

Meteor in Me [END]Where stories live. Discover now