Topeng cinta

477 17 0
                                    

Suasana kembali keasal lagi. Aku kembali dengan kesendirianku. Aku tak pernah ijinkan dia berbuat  mesum lagi padaku, aku tak mau benteng pertahanku runtuh kemesumannya itu.

Di depan Mama dan Papa aku mencoba bersikap wajar tapi tidak di belakang mereka. Disekolah aku bahkan bersikap seperti yang lainnya. Tenang dan cuek, mendengarkan penjelasannya bahkan aku tak pernah menatapnya lagi.

Siang itu entah kenapa aku ingin sekali nonkrong di saung. Makan siang dan melepaskan bebanku. Kupacu motorku menuju saung. Tak beberapa lama aku sampai disaung...beruntung tempat vavoritku kosong. Segera kulangkahkan kakiku menuju saung setelah aku menyimpan tasku di dalam jok montor.

Perlahan aku melangkah ke saung ku, seorang pelayan menghampiriku.

"Sendirian mbak..mana teman-temannya...?"

"Ndak ikut kayak e....lagi pada sibuk mikir ujian Mas..."

Si Mas pelayan hanya manggut-manggut saja, setelah menuliskan pesananku dia pamit undur. Aku melihat kehamparan sawah yang terbentang di belakangku. Memandang hijaunya daun dan juga semilir angin yang berhembus membuat perasaanku menjadi nyaman. Sejenak aku bisa melepaskan bebanku.

Kualihakan pandanganku pada handphoneku. Kutatap sekilas wajah yang ada di wallpaperku. Foto yang ku ambil secara diam-diam saat Andry sedang berdiri disamping kolam..gayanya yang cooll benar-benar membuatku tak mampu mengalihkan duniku. Entah aku bisa bertahan atau tidak tapi aku akan tetap mempertahankan bentengku.

Makanan yang ku pesan datang...dengan lahap aku mulai menyantap makananku tanpa menghiraukan suasana di sekelilingku.

"Hay...boleh gabung?" sebuah suara lembut mengagetkanku.

Aku mendongakan kepalaku dan kulihat gadis itu tersinyum manis padaku. Aku hanya mengangguk malas. Celaka...gadis yang sama yang aku pergoki di depan kantor andrey. Apa yang dilakukan di sini, apa ini suatu kebetulan atau kesengajaan. Dengan siapa dia disini...apa jangan-janan...

"Kamu muritnya Andrey kan?”

Aku hanya tersenyum saja sambil melanjutkan makan ku..aku ingin cepat menyelesaikannya dan kabur menjauhi mereka saat ini.

"Oya...aku Alin."

Dia mengulurkan tangannya dan mengembangkan senyum manisnya.

"Maaf..tangan saya kotor.." kataku sambil menjukan tanganku yang kotor.

"Saya Yuan..." ucapku malas sambil melahap suapan terakhir.

Akhirnya aku menyelesaikan makanku dengan cepat. Dan segera mencuci tanganku. Tak enak rasanya kalau aku langsung berlalu...jadi ku putuskan untuk berbasa-basi dahulu sebelum pergi.

"Kakak sendirian ke sini...?"

"Eh...ndak kok...andrey lagi ke toilet dulu..."

Mampus lagi...ada Om mesum disini juga...apa dia ngekori aku...tidak mungki...tapi ini kebetulan yang aneh kan?...apa maunya dia..pamer kemesraan gitu kah?... jangan harap...aku berlahan mengetik sesuatu di hpku, setelah yakin terkirim aku tersenyum sekilas dan meletakan hpku lagi di atas meja.

"Oya..maafin andrey kalau dia sering menyulitkanmu, dia memang seperti itu, kadang-kadang masih kekanak-kanakan tapi sebenarnya dia baik kok dan juga penyanyang.." kata dengan semangat. Ingin rasanya saat itu aku meledak di hadapannya, agar dia tahu betapa sakitnya hatiku saat ini.

"Kakak dah lama kenal sama Pak Andrey...?"

"Iya...kita ketemu pas semester pertama kuliah, trus pacaran...oya..sebentar lagi kami tunangan...kamu mau datang kan..?"

sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang