R E A L I T A [ TERBIT ]

RTA'03

Readers pintar pasti tahu gimana cara menghargai penulis🙃

Apapun yang aku post sekarang [ terlepas dari perbedaan Realita sekarang sama yang dulu ] adalah hak aku. Sudah aku bilang, mau yang lengkap? Nanti nunggu di versi cetaknya.

Selamat membaca🌹

••
Indomobile Group Investment. Sebuah perusahaan otomotif terbesar dan terkemuka di Indonesia tempat Raskal bekerja mencari pundi-pundi uang.

Hampir dua tahun lamanya Raskal mengabdikan dirinya menjadi Chief Executive Officer atau kata lainnya adalah CEO.

Setelah lulus dari kuliah dan meraih gelar Master Of Business Administration dalam bidang  Keuangan dari Monash University, Melbourne, Raskal dijupuk menjadi CEO muda di perusahaan  milik ayahnya--Richard--.

Awalnya Raskal sempat menolak karena laki-laki itu ingin membuka pekerjaan bisnisnya sendiri tetapi mengingat dirinya adalah anak satu-satunya dan laki-laki pula dalam keluarga membuat Raskal sadar jika pada akhirnya perusahaan itu akan tetap menjadi hak warisnya kelak jika orang tuanya sudah tidak ada.

Pukul 11:48 WIB Raskal menghentikan kegiatannya saat mendengar suara adzan. Ia menyandarkan punggungnya pada kursi, kepalanya menengadah dengan mata yang terpejam sambil kakinya terus bergerak membuat kursi yang ia duduki juga ikut bergerak.

Ini adalah jam rawan ngantuk, Raskal langsung membuka kembali matanya dan memilih beranjak dari duduk meninggalkan laptopnya yang menyala menampilkan kurva-kurva penjualan perusahaan.

Dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana, Raskal berdiri di dekat jendela kaca berukuran besar yang memperlihatkan pemandangan suasana di sekitar kantor. Ruangannya yang terletak di lantai 25 membuat Raskal dapat melihat ramainya jalanan yang dipadati oleh kendaraan. Hal ini sering Raskal lakukan sebagai ajang cuci mata agar kantuknya hilang.

Suara dering disertai getaran ponsel yang terdengar membuat Raskal membalikkan badan. Segera laki-laki itu kembali mendekati meja kerjanya karena ponselnya berada di meja. Nama Tata❤️ yang meminta panggilan video itu terpampang di atas layar, Raskal duduk pada kursi dan segera menerima panggilannya.

"Halloo," suara lembut milik Thalita langsung menyapa telinga Raskal.Wajah tirus perempuan itu juga memenuhi layar ponselnya sekarang. "Iyaa," balas Raskal.

"Kak raskal lagi ngapain?"

"Cebok. Masih harus tanya?"

Dari seberang terdengar suara Thalita yang tertawa, "Kan siapa tahu lagi ngapain gitu. Jadi sekarang sibuk nggak?" Tanyanya lagi.

"Kenapa?" Tanya balik Raskal tanpa mau menjawabnya lebih dahulu.

"Aku mau tanya, aku boleh nggak makan nanas?"  Kening Raskal mengerut menimbulkan satu garis lurus diantara alisnya sebagai respon pertanyaan Thalita barusan.

"Nanas? Nggak. Nggak boleh makan," tegas Raskal."Emang nggak boleh makan atau Kak Raskal yang nggak bolehin makan?"

"Emang nggak boleh makan." Sebagai seorang suami yang istrinya sedang mengandung, Raskal juga banyak mencari pengetahuan perihal kehamilan.