22. plan

1.7K 262 2
                                    

Happy reading



Setelah mendengar cerita seokjin, semua larut dalam pemikiran masing-masing.

Bagaimana mungkin ada kasus pembunuhan di sekolah, yang tidak di ketahui semua murid, tidak, mungkin bukan semua,

Bahkan mungkin salah satu murid adalah pelakunya, bagaimana dengan keluarga korban?, di mana polisi?, berapa banyak uang yg digunakan untuk menutupi hal kejam ini?.

Hingga bel pun berbunyi,

"gw bakal tanyain ke temen-temen gw" ucap seokjin yakin lalu langsung berlalu kekelasnya.

"Pasti jin hyung shok" ucap jimin sambil menatap punggung seokjin yang semakin menjauh.

"Iya, ternyata hantu yang selama ini nakutin kita itu temennya sendiri" ucap hoseok mengiyakan.

"Ya udah yok" ajak namjoon ke teman-temannya, semua pun ikut masuk ke kelas masing-masing.

Hingga jarum-jarum yang selalu berputar kearah kanan itu menunjukkan waktu kbm berakhir, seketika, benda yang sudah diprogram itu melangsungkan tugasnya.

KRIIING!!,...

Suara nyaring yang tidak merdu itu sukses mengontrol semua kegiatan di dalam gedung, entah kuasa apa yang di miliki benda bernama bel sekolah itu.

Kira-kira 10 menit setelah benda itu berdering, tepat di bawah rerimbunan tubuh makhluk berkambium, 7 namja sedang rebahan santai menikmati kedamaian angin yang membelai lembut kulit,

Kenapa mereka tidak ikut extra kulikuler?, mereka mbolos, mereka lagi males ikut kelas extra nya, mereka juga gak enak sama seokjin.

Jadi mereka lebih milih goler-goleran, nemenin seokjin yang lagi gelisah, mereka sama-sama menatap daun-daun yang sesekali berjatuhan,

Yang hijau, yang kuning, bahkan yang coklat, daun-daun itu berjatuhan tidak mengenal warna dan ukuran, begitu pula manusia, manusia meninggal tidak kenal usia.

Tiba-tiba suara berat bariton memecah suara angin yang sunyi, ya, di sana sepi, hanya ada mereka dan batang-batang hidup tertancap di tanah,

"hyung, kita harus gimana?"

"Gimana jin hyung, udah nanya?" Tanya yoongi.

"Belom," jawab seokjin, mukanya lesu.

"Udah hyung gk usah dipaksain" ucap namjoon.

"Kita ngarti kok hyung" ucap jungkook.

"Kalo gitu ayo bikin pengumuman hyung!" Usul jimin.

Semua menatap jimin bingung.

"Selebaran?" Tanya yoongi.

"Iya maksud gw itu, kayak nyari orang ilang itu lo" ucap jimin antusias.

"Lah fotonya?" Tanya taehyung.

"minta guru aja" jawab yoongi.

Semua pun mulai menampakkan ekspresi cerah, seakan teranugrahi.

"Pasti mereka masih nyimpen data-data siswa kan" ucap namjoon.

"Hyung yakin?, siapa tau dah gk ada" ucap jungkook pesimis.

"Nggak pasti ada, sekolah ini suka nyimpen data-data orang, bahkan angkatan delapan tahun yang lalu masih ada di gudang" ucap hoseok menyangkal.

"Oh iya di gudang lantai tiga ya?" Ucap jin.

"Iya di sana gudangnya berkas-berkas" ucap hoseok.

"Kok hobi hyung tau?" Tanya jimin.

"Kan kakak gw pernah sekolah di sini" ucap hoseok.

"Ji woo noona?" Ucap jungkook.

"Iya"

"Waaah hyung kita emang yg terbaik!!" taehyung merangkul hyungnya itu.

Yang dipuji cuman cengar-cengir bangga.

"Ya udah, ayo!" Seru hoseok.

Mereka menggunakan waktu mereka sebaik mungkin, mereka langsung pergi ke kantor, meminta kunci gudang berkas itu, lalu izin kepada guru piket.

Tanpa rasa curiga, guru piket mempersilahkan anak-anak itu memasuki gudang di lantai 3, hanya saja sang pemegang kunci berpesan agar tidak membuat kekacauan, dan meletakkan berkas-berkasnya sesuai tempatnya jika tidak di perlukan lagi.

Tanpa syarat mereka langsung mengiyakan permintaan sang guru piket.

KRIEK!,

Suara pintu terbuka, terlihatlah tumpukan-tumpukan map, kardus, dan juga amplop-amplop di rak berdebu. Mereka mulai mencari-cari.

"Hyung kenapa kita gak nanya ke guru-guru aja?, pasti ada guru yang kenal sama sejeong kan" Usul jimin.

"Itu ma, ribet ncim, kita harus minta waktu luang dulu sama guru, buat janji ketemuan sama guru dulu, guru-guru kan pada sibuk ncim, dan gak mungkin kita tanyain semua guru sekaligus dalam satu pertemuan, emang kita kepala sekolah, kita pasti harus nanyain satu-satu, harus pelan-pelan, harus sopan, ribet, lama dan kurang efisien" namjoon menjelaskan.

"Lagian gw kurang percaya sama guru-guru di sini" ungkap seokjin.

"Iya, guru-guru juga bisa masuk dalam list orang-orang yg harus kita curigai" ucap hoseok.

"Betul, kalo kasus pembunuhan kek gini banyak murid yang gak tau, masak kepala sekolah, sama guru-guru gk tau, pasti mereka yang bantu nyembunyiin" simpul tae.

"Hukum rimba berlaku" ucap yoongi.

"Siapa yg kuat dia yang berkuasa" ucap jimin melanjutkan.

"Bukan, sekarang ma, siapa yang kaya dia yg berkuasa" ucap jungkook menyangkal.

"Ya kan, karna kaya dia jadi kuat" ucap jimin tidak setuju dengan jungkook.

"Eeh,, tapi belom tentu orang kaya itu kuat, ada orang kaya tu yg badannya cungkring-cungkring" celetuk jungkook.

"Bukan gitu konsepnya, maksud gw tu kook-"

SREEKKK!!.

Seseorang mengangkat tinggi-tinggi Sebuah map, itu yoongi.

"woooaah! yoongi hyung keren banget!" ucap taehyung sambil bersorak.

"Waaah akhirnya ketemu" ucap jin menghela nafas.

"Daebaakkk!!" hoseok bertepuk tangan alay.

"Waah yoongi hyung cepet banget ketemunya" ucap jimin.

"Iya gk kek lu yg kebanyakan ngomong" celetuk namjoon.

"Iya kayak ncim hyung brisik" cibir jungkook.

"Lah, kan lo juga ikutan, dasar adek lucnut lu" jimin yang kesal berlari ke arah jungkook.

Jungkook pun ikut berlari menghindar sambil tertawa keras.

"Woi-woi!!, udah ntar lo nab-"

BRAAAKK!!..

Jimin menabrak satu rak besar berisi map-map dan menumpahkan isinya.

"Kenapa emak-emak tu lidahnya pait ya?" Ucap hoseok berbisik ke yoongi.

Yang di bisikin cuman ngangkat bahunya.




TBC.
Jika anda menyukai cerita ini harap memvote

~misochan
Revisi 27.3.21

LIONTIN (BTS HOROR) #TAMATWhere stories live. Discover now