EXTRA PART 3

21.5K 1K 47
                                    

Saya rasa, manusia yg bahagia adalah bukan yg punya segalanya, tapi yg menerima apa adanya.

***

***

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


***

   "A-Arkan"

   "Kenapa banyak banget orang" Itu adalah suara hati Nara, tak mungkin dia langsung bicara, sedangkan Papi dan Kakek Arkan berwajah triplek.

   "Ehem..... Apa kami tak di suruh masuk?" Nara tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara Kakek Arkan, kemudian mengangguk lalu berkata "Si-silahkan masuk"

   Terkutuklah mulut yg ikut ikutan gugup itu, ia kira badannya saja yg gugup, tapi mulut nya tak bisa di ajak kompromi juga.

   Dan rombongan keluarga Arkan yg dapat Nara lihat, ada Arkan, Mami dan Papi Arkan, Kakeh Arkan, Tente tante Arkan, Om Om Arkan, Sepupu Sepupu Arkan, mengapa lengkap sekali.

   Dan yg terakhir adalah.... What The, Orang tua Nara. Betapa terkejut nya Nara, orang tua nya asal melewati nya, seperti tak melihat nya. Padahal mata Papa Nara sempat melirik Nara.

    Keluarga Arkan masuk dengan membawa seserahan, mata Nara mencari keberadaan teman teman nya, dan... APA! Teman teman nya itu sedang duduk di sofa, dan pakaian yg tadi nya pakaian casual, sekarang sudah berganti menjadi Formal. Nara jadi malu sendiri, yg lain berpakaian rapi, hanya diri nya yg menggunakan piyama malam untuk tidur.

   "Apa calon mempelai wanita nya tidak ingin duduk?" Celetuk Papi Arkan, membuat Nara membulatkan mata nya. Siapa yg di maksud calon mempelai wanita? Dirinya? Apa yg difikirkan Nara benar, jika Arkan beserta keluarga nya melamar diri nya??

   "Tadi Nara nanyain Arkan terus, sekarang kenapa malah diam di pintu si Nara?" Nara mengutuk mulut Fano yg seperti lambe turah itu. Akhir nya kaki ya melangkah duduk di sofa dekat orang tuanya, menatap kesal orang tua nya yg hanya cekikikan itu. Seperti nya ini sudah di rencanakan.

   "Ehem. Kami ke sini membawa seserahan untuk calon mempelai wanita, semoga keluarga Calon mempelai wanita menerima nya" Ucap Kakek Arkan, sebagai pemimpin keluarga nya itu.

   Keluarga Arkan pun menaru seserahan itu di meja bulat. Nara bahkan yg sekarang diam semakin diam, dia terlalu terkejut saja.

  "Gk usah kaget gitu, Arkan lagi ngelamar lo ini. Harus nya muka lo bahagia" Celetuk Aya. Benar sih, Nara harus nya bahagia. Arkan saja yg tak pernah atau jarang tersenyum kini tertawa mendengar candaan keluarga nya.

   "Mami harap, nanti kalian akan menjadi keluarga yg bahagia. Nara, jangan buat Arkan kecewa. Dia sudah menyiapkan ini beberapa minggu ini, setiap saat tak pernah dia berhenti senyum seperti itu" Ucap Mami Nara, Arkan yg mendengar cemberut tak terima "Malu ih Mi!!"

   Menggemaskan sekali Arkan sekarang, ternyata benar, Nara terlalu berfikir Negatif pada Arkan, yg pada akhir nya, Arkan menyiapkan sesuatu untuk nya.

   "Saya menerima seserahan ini, Saya akan menyerahkan putri saya, tolong jaga baik baik putri saya Arkan, jangan buat dia menangis"

   Arkan mengangguk mantap "Percayakan pada Arkan Pa". Papa Arkan tersenyum, sulit menyerahkan anak perempuan nya itu. Takut jika putri nya tak nyaman. Menikah di usia muda itu sulit, apalagi sifat mereka belum terlalu dewasa dan matang untuk menikah.

   "Gue kapan di lamar?" Semua memandang Fano tercengang. "Lo laki, yg di lamar itu cewek!" Cibir Aya. Fano hanya cengengesan tak jelas, membuat semua nya tertawa.

   Namun tawa mereka terhenti ketika seseorang dari arah pintu datang....

   "Kenapa Dion gk di ajak acara lamaran Nara?!"

***

Terima kasih sudah baca cerita saya, jangan lupa....

•VOTE
•COMENT❤

Fllw ig: @hnnii4_

•Lah, kok ada Dion?!
  

  

  

The Truth (Arkan) [TAMAT]Onde histórias criam vida. Descubra agora