053| Kambing Hitam

1.8K 141 13
                                    

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"

"Brengsek!" umpat Arsen sangat murka.

Saat ini ia, Aeera, Aldo dan Felix sedang berada di ruangan cctv sekolah SMA Bina Bangsa.
Di dalam vidio rekaman cctv tersebut, nampak Febi yang terlihat mengendap-ngendap memasuki ruangan kelas XI IPA 1 pada pukul sekitaran jam tiga.

Aeera dan Aldo masih tidak percaya apa yang saat ini ia lihat. Rasanya ada sesuatu kejanggalan pada rekaman cctv itu yang entah apa.

"Gue udah bilang 'kan, sekali berkhianat akan terus jadi pengkhianat!" Perkataan yang dilontarkan Felix penuh dengan tekanan.

"Ternyata mantan lo Do, benar-benar brengs!" umpat Arsen seraya menatap tajam ke arah Aldo.

Aldo hanya diam, matanya masih memperhatikan rekaman cctv tersebut. Tidak memperdulikan Aditya yang sepertinya geram padanya.

Sedangkan Aeera sangat tidak menduga semua ini. Padahal dirinya benar-benar yakin bahwa Febi tidak seburuk yang orang-orang pikirkan. Tapi rekaman cctv yang dilihatnya saat ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa Febi lah pelaku sesungguhnya.

Sial! Air mata Aeera sudah mulai terjatuh karena masih tidak percaya sahabatnya malah mengkhianati dirinya.

Arsen yang melihat Aeera menangis menatap ke arah vidio cctv mengerti apa yang saat ini gadis itu rasakan. Ia menggenggam tangan Aeera untuk menenangkannya.
"Aeera, air mata lo nggak pantas buat orang kayak dia. Bahkan buat nyebut nama dia, gue udah nggak sudi. Gue janji akan nyerahin bukti ini ke pihak yang berwajib!"

Tentu Felix tersenyum dalam hati mendengarkan perkataan Arsen. Tapi tidak, ia tidak akan membiarkan Arsen bisa menemukan Febi. Apa dia harus membunuh Febi juga untuk menuntaskan semua ini?
Shit! Felix tertawa dalam hati karena sudah seperti psikopat saja.

"Gue ngerasa ada sesuatu yang janggal dalam vidio ini!" ujar Aldo membuat Aeera, Arsen dan Felix langsung menatap ke arahnya.

"Gue tau lo masih cinta sama dia, Do! Tapi lo jangan sampai jadi goblok kek gini!" ketus Arsen menatap jengah ke arah Aldo.

Felix beralih menatap tajam ke arah Aldo.
"Kenapa lo malah dukung Febi, Do?! Disaat semuanya udah terbukti bahwa dia pelakunya!"

Aeera hanya diam, jujur di dalam hatinya juga merasa ada sesuatu yang janggal. Tapi apa?

Aldo membalas tatapan tajam yang diberikan oleh Arsen dan Felix untuknya.

"Rekaman vidio cctv itu sangat belum jelas, Sen! Dan, gue juga yakin kalau pun lo nyerahin rekaman itu ke pihak yang berwajib mereka akan mengatakan apa yang gue katakan saat ini!" ketus Aldo.

"Apa maksud lo belum jelas, hah?! Sekarang lo mikir buat apa Febi datang ke sekolah pada dini hari kalau enggak buat nyiapin neror untuk Aeera!" sahut Felix tak kalah ketus.

VERLEDEN [TAMAT]Where stories live. Discover now