#25

5K 529 34
                                    

Saat ini rose dan seulrene sedang duduk di banku koridor rumah sakit, semua sedang menunggu hasil pemeriksaan dokter. Tak berapa lama dokter keluar bersama 2 orang suster dan rose langsung menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya rose panik.

"Semua baik - baik saja, luka yang ia buat tidak terlalu dalam jadi kami masih dapat mengatasinya dengan mudah" Ucap dokter lalu dokter itu tersenyum.

"Apa kami bisa melihat nya dokter?" Tanya irene.

"Ya bisa saja, asal jangan berisik dan mengganggu pasien lain"

"Baik khamsahamnida dokter" Setelah itu seulgi langsung menarik tangan irene untuk memasuki ruangan lisa.

"Cuma orang goblok yang niat nya mau bunuh diri malah santai disini sambil main hape kayak gak ada beban" Sarkas rose kepada lisa.

"Eh sayang, sini duduk" Lisa langsung menarik tangan rose untuk duduk di ranjang rumah sakit. "Jangan marah dong, sebenernya tuh gak gitu cerita nya sayang, dengerin aku dulu"

Flashback On

Lisa sedang gabut dirumah rose, karena bingung dia harus apa, dia mencoba membuat makanan-yang niat nya mau lisa kasih juga ke rose.

Tapi di tengah prosesi memasak, lisa gak sengaja menggores satu jari nya dan itu membuat dapur jadi ada bercak darah.

Maid dirumah rose yang saat tu baru pulang dari minimarket kaget karena liat lisa sedang berdiri di dapur dengan keadaan dapur yang berlumuran darah.

Tanpa basa - basi maid nya rose langsung membawa lisa kerumah sakit, disitu lisa coba untuk memberi penjelasan tetapi maid nya rose tetap bersikeras untuk membawa lisa ke rumah sakit.

Flashback end

"Kalo yang luka cuma jari gak mungkin tangan lo di perbankan?!" Hardik rose sambil berkaca - kaca.

Maklum, rose emang baperan~~

"Oke gue gak sengaja liat orang gores lengan nya pake silet, ya gua coba dong, eh malah gini hehe" Lisa langsung terduduk bersandar di hardboard kasur dan membawa rose ke pelukan nya. "Jeongmal mianhae rose" Bisik lisa di telinga rose

Setelah dirasa rose cukup tenang lisa langsung melepaskan pelukan nya dan menatap seulgi dan irene.

"Jadi gimana hubungan lo sama jennie li?" Tanya irene yang sebenarnya khawatir sama lisa--dan jennie juga.

"Gue gak tau rene, gue minta pendapat orang tua gue dulu mungkin, baru nanti nya mau gimana

tapi kemungkinan sih gue gak bakal di seoul lagi"

"WHATTT??!!!"



Saat ini keluarga manoban + rose sedang rapat dadakan karena perbuatan aneh lisa yang dengan sengaja menggores lengan nya menggunakan silet.

"Daddy, lili minta maaf"

"Jelaskan!" Satu kata yang membuat badan lisa mendadak kaku.

"jadi gini daddy... " Rose langsung menceritakan semua nya secara detail.

Daddy dan mommy tentu saja shock mendengar bahwa jennie menjadikan ku selingkuhan nya.

"Terus kamu mau gimana sekarang sayang?" Tanya mommy lisa pada lisa.

"Lisa mau pindah aja ke busan"

"Kamu yakin?" Tanya daddy lisa.

"Yakin daddy, lagi juga aku akan melanjutkan sekolahku di MnB busan, lagian masih punya daddy ini kan sekolah nya"

"Ya tapi lo harus kelarin kelas 11 dulu, seminggu lagi ada ujian akhir jadi tanggung kalo lo mau pindah sekarang"

"Mommy Setuju sama rose, kelarin dulu kelas 11 kamu baru kamu pindah ya" Ucap mommy lisa yang langsung mendapat anggukan dari lisa.

Pagi nya lisa kurang bersemangat karena jam tidur nya lagi - lagi harus terganggu dengan sekolah.

Daddy dan mommy lisa sudah duduk di meja makan menunggu anak tunggal nya. Tak lama lisa langsung turun dari kamar dan duduk di depan daddy nya.

Lisa POV

"Hm lisa, ada yang mau daddy tanyakan" Ucap daddy.

Aku menghentikan suapan dan menatap daddy. "Ne dad"

"Kamu masih mau bertemu dengan keluarga nya jennie? ani, maksud daddy apa perlu kita cabut saham kita di perusahaan keluarga jennie?"

"Tak usah dad, perusahaan kita sangat berpengaruh kan di perusahaan keluarga kim? ini masalah pribadi jennie dan lisa, bukan antar keluarga, dad"

Kulihat daddy dan mommy mengeluarkan senyum nya. "Daddy bangga sama kamu"

"Mommy juga"

Aku membalas mereka dengan senyuman dan aku langsung melanjutkan makan ku.

Setelah makan aku langsung menuju sekolah, berkumpul seperti biasa di parkiran dengan para sahabat ku tapi tanpa jennie.

"Wih jagoan kita baru dateng nih" Ucap seulgi yang melihat aku datang.

"Bisa aje kang somay"

"Oh iya lis, kenalin ini Joy, pacar gue" Ucap wendy lalu joy mengulurkan tangan nya ke arah ku.

"Joy"

"Lisa"

"Joy masuk kelas mana wen?" Tanya ku pada wendy.

"Masuk kelas gue, biar gue ada temen nya" Rose menjawab pertanyaan ku dengan cepat.

"Yuk lah masuk" Ajakku yang langsung diangguki mereka. Namun saat semua sedang jalan, tiba - tiba jisoo menarik lengan ku.

"Wae jis?"

"Gue minta maaf atas kejadian jennie ya li" Ucap jisoo sambil menunduk.

"It's oke bro, bukan salah lo juga kan"

"Tetep gue ngerasa gak enak sama lo li. Apa lagi rose.." Jisoo menghela nafas nya. "Dia bahkan gak mau ngobrol sama jennie lagi"

"Nanti biar gue yang ngomong sama rose ya, lo tenang aja jis"

Semua teman ku sudah menuju kelas kecuali aku. Karena tiba - tiba kebelet buang air jadi aku pergi ke toilet.

Saat aku keluar dari toilet, ku lihat ada jennie yang sedang berdiri di pintu toilet. Aku berusaha untuk menghiraukan nya tetapi dengan cepat ia menarik lengan ku.

"Mianhae"

Aku melepaskan pegangan tangan nya di lengan ku. "Lupakan semua, anggap kita gak pernah ketemu"

"Aku menyesal lisa, sungguh"

Aku melihat jennie mulai mengeluarkan air mata nya.

"Jangan memperkeruh suasana dengan tangisan mu dan juga jangan menganggap hanya kau yang salah disini, karena aku juga salah karna terlalu percaya padamu. Aku akan pergi dari seoul sesudah ujian akhir. So, jangan khawatir, aku takkan mengganggu hubungan kamu dan kai lagi" Aku mendekat dan berbicara tepat di telinga nya. "Longlast dan aku tunggu undangan pernikahanmu nanti haha" Ucapku yang diakhiri dengan tawa hambar.

Lisa POV end

My Future ( JL )Where stories live. Discover now