⩩ Chapter 14

3.3K 408 46
                                    

: :

: :

: :

—•[ Kitsune ]•—

—°[ Sasuke x Naruto ]°—
—°[ Akashi x Naruto ]°—
—°[ Levi x Naruto ]°—
—°[Daisuke x Haru ]°—
—°[ Gilgamesh x Enkidu ]°—















3 bulan kemudian

"Hoam~" Naruto menguap bosan, sudah tiga bulan semenjak seleksi empat sekte besar di laksankan. Dan sudah 2 bulan terakhir ini dia menganggur di kediamannya, dua ulet keket itu sudah berangkat menuju sekte tempat mereka di terima. Hasil dari seleksi kemarin tentu saja di menangkan oleh Lan Shizui, Tenten dan Konohamaru Sarutobi yang masuk kedalam tiga besar. Ketiga pemuda-pemudi itu memilih masuk ke sekte Gusu-Lan, lalu Naruko, Chu Hua, dan Xan Hui masuk ke sekte Qinghe Nie tempat Shion berada. Ouyang Linyi, Jin Ling dan Akimichi Chouji masuk ke sekte LanLingJin, sedangkan Aburame Shino dan Inuzuka Kiba yang masuk ke delapan besar terpilih di sekte Yunmeng Jiang.

Awalnya Tenten ingin masuk sekte bersamaan dengan Naruto yaitu 5 tahun yang akan datang, namun pemuda manis itu dengan tegas menolak. Ia tidak ingin memutus pendidikan bagi Tenten walaupun gadis itu seorang gundik sekalipun, ia hanya ingin gadis yang sudah ia anggap sebagai nee-chan sama seperti Konan itu mendapatkan sedikitnya ilmu beladiri agar bisa bertarung dengannya. Hoho begini-begini juga ia tidak ingin mempunyai pelayan yang hanya menjadi beban, tidak mungkin dong majikan yang harus menjaga pelayannya bukannua itu malah terbalik ya kan?.

Ketiga kakak Naruto juga sudah mulai kembali ke sekte masing-masing dan sekarang istana sepi, si ibu tiri jahat itu juga sedang berkunjung ke rumah orang tuanya, dan Kaisar pun sedang ada urusan di luar istana jadilah begini hanya ada Naruto dan para pelayan yang ada di istana. Benar-benar membosankan.

"Jika Naru-chan bosan, kenapa tidak menyelinap keluar saja?"  suara Hei Yuan terdengar dari samping, memang kini para hewan suci ilahi sedang berada di luar ruang dimensi dan dalam bentuk manusia mereka. Ah jangan lupa panggilan mereka, para hewan suci dan roh ilahi sepakat-sebenarnya karena di paksa oleh Naruto-memanggil pemuda manis itu tanpa embel-embel tuan dan sebagainya.

"Inginnya sih begitu Hua-nii, tapi setiap aku akan menyelinap keluar ada saja memergoki." ujar Naruto dengan wajah memelas.

Pletak

"Kau itu bodoh atau apa sih, kau kan sudah menguasai beberapa ilmu peringan tubuh. Ya di gunakan lah bodoh." hanya Lan Hui lah yang dengan wajah tanpa dosa memaki sang majikan, dasar hewan kontrak durhaka ya begini lah. Iya yah, kenapa gak kepikiran coba? Naruto mengerucutkan bibirnya tak lupa pipinya yang merona karena malu akan kepikunannya, sedangkan yang lain hanya terkekeh melihat keakraban keduanya.

" Yosh! Sudah di putuskan, ayo kita menyelinap!" Naruto mengepalkan tangannya keatas dengan ekspresi semangat yang terlihat menggemaskan.

Naruto beranjak dari ranjangnya dan segera mengganti pakaiannya, ia menggunakan pakaian khas rakyat biasa. Ia mengenaka pakaian berwarna putih polos-seluruhnya-, dan sebuah pedang ia sampirkan di pinggang sebelah kanannya. Rambutnya ia ikat dengan model setengah menggunakan pita berwarna putih, dan terdapat rumbai disisi kanan-kiri wajahnya. Bukannya terlihat seperti rakyat jelata, ia malah terlihat seperti gadis bangsawan yang cantik dan mempesona.

The Genius Hiding : The Prince of The Darkness (On Going)Where stories live. Discover now