Cewek Rapuh

41 19 9
                                    

5. Cewek Rapuh

Kadang, hidup memberi lebih banyak penderitaan, dibanding kebahagiaan agar kita sadar tidak ada kebahagiaan yang akan bertahan selamanya.
-Runi Syazani Putri-

Runi sedikit kecewa dengan Rino, ia merasa Rino hanya memanfaatkan situasinya dan ia tidak menyangka jika ia ingin dijadikan pelampiasan oleh Rino, padahal dia pun tahu bahwa dirinya hanya di jadikan pelampiasan oleh mantan pacarnya. Sungguh, tidak pernah terbayangkan akan seperti ini jadinya. Runi pergi ke kamar mandi ia kembali menangis mengapa ia bisa se bodoh itu percaya pada orang, sebelumnya Runi percaya bahwa Rino memang tulus berteman dengannya, karena dia memang baik tapi perngharapannya jatuh menyakitkan, ia cuma akan dijadikan pelampiasan lagi atas percintaannya. Runi pun menghapus air matanya, lalu ia melangkah  keluar dari Wc, ia hendak mencuci tangan ketika ia berbalik ingin pergi ke kelasnya.

Byurrr

Suara semburan air berhasil membasahi tubuhnya. Runi begitu kaget ketika menyadari dirinya sudah basah kuyup. Dingin, ia hanya termatung diam ditempatnya sambil mengamati dirinya lalu matanya tertuju pada orang yang menyiramnya, Tira. Benar-benar cewek itu membakar emosinya, entah sejak kapan dia ada di situ, dan entah setan apa yang merasuki dirinya sampai ia melakukan itu padanya, Runi merasa tidak terima. Dia memang pendiam tapi, jika situasinya seperti ini ia tidak bisa tinggal diam. Ingat dia siapa? cewek galak yang kurang bergaul.

"Lo apa-apaan sih?" ucap Runi penuh kemarahan.

"Itu penghargaan untuk orang yang hanya dijadikan pelampiasan!" ujarnya sambil tersenyum licik. Tira merasa puas dengan yang dilakukannya.

Runi tidak mengerti siapa yang sedang dibicarakannya? apa Arkan? tapi apa hubungannya? kenapa juga dia tahu. Rino kah? semua pertanyaan berpusat di kepalanya tak mengerti. "Lo ngomong apa sih?" tanya Runi yang nadanya sedikit meninggi, ia tak mengerti dengan yang di bicarakan cewek di hadapannya itu, ia berpikir ia tak punya masalah dengan siapa pun termasuk dengan Tira.

"Jangan belaga polos. Gue tahu, lo yang buat Rino putusin gue." Tira berucap menyeramkan.

Runi melotot dengan ucapan Tira, mendengar kata Rino ia mengerti bahwa Tira mengira dirinya hanya dijadikan pelampiasan, sungguh drama apa yang sedang ia jalaninya? benar-benar tak habis pikir dengan penderitaan yang datang secara perlahan. Runi hanya tertawa mendengarnya.

"Denger ya, jelas-jelas lo yang ketahuan selingkuh. Masih nyalahin orang. Dasar gak tahu malu!" Runi begitu tak terima, ia melawannya, ia sudah mengetahui cerita Rino waktu itu. Hatinya begitu sakit harus menerima kenyataan yang seharusnya tidak pernah terjadi pada dirinya. Rino benar-benar telah membawanya ke dalam jurang penderitaan.

"Lo yang gak tahu malu! udah punya pacar, deketin pacar orang! dasar cewek gatel." Timpal Tira kesal tidak terima.

Seketika Runi bingung di tempatnya, siswa lain yang melihat mereka saling bertatapan tak mengerti, mereka penasaran apa benar Runi punya pacar? kalau iya siapa? sejak kapan? Apa ada yang mau pacaran sama dia? tatapan-tatapan mereka membuat Runi menghembuskan nafasnya gusar, kenapa Tira bisa mengira dirinya punya pacar? apa yang sebenarnya Tira ketahui? Runi benar-benar tidak mengerti.

"Kenapa? ngerasa bersalah?" Tira memperjelas, melihat Runi sudah melemah.

Runi tidak membiarkannya ia mencoba mengalihkan, agar orang-orang pun tidak menerka-nerka tentang dirinya yang punya pacar. "Lo seharusnya ngaca! lo udah bukan siapa-siapanya Rino!" tajam Runi tak terima dia diperlakukan seperti itu oleh orang lain.

"Dulu sebelum gue putus, lo pasti deket kan sama Rino sampai dia putusin gue, dasar pelakor!" Tira masih menyangka Runi adalah orang yang menghancurkan hubungannya. Sementara, Runi benar-benar tak mengerti kenapa jadi Rino memutuskan Tira? bukannya dia korban atas perselingkuhannya? Runi benar-benar tidak mengerti.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang