12 - Semakin Ada, Semakin Menambah Rasa

140 27 14
                                    

Happy Reading♥️♥️

Bacanya pakai mode on mood bahagia, ya^_^ biar kalian senyum, kan manis^_^

▪️▪️▪️▪️▪️

"Sosoknya yang selalu ada, terus menambah rasa."
- Patricia Calista.

▪️▪️▪️▪️▪️

Rakha baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran kampus pagi ini. Sejak kejadian Rakha mengucapkan sayang kepada Cia, Rakha sama sekali bertindak biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Cia merasa senang sampai tidak henti-hentinya memikirkan Rakha dan meneror Rakha dengan pesan yang bertanya apakah itu benar atau tidak, Rakha jadi pusing dan sedikit menyesal telah mengatakan hal tersebut.

Saat baru saja melangkahkan kakinya menuju ke kelas. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memanggil namanya dan berhasil menghentikan langkah Rakha.

"Kenapa?" tanya Rakha.

"Malfi sama Galang ribut," ucapnya yang membuat Rakha menghela nafasnya.

Dia tidak terkejut. Rakha tahu hari ini akan terjadi. Rakha yakin penyebab pertengkaran keduanya adalah masalah Arlin yang beberapa hari lalu baru saja di bicarakan oleh Cia padanya.

Tidak aneh jika mahasiswa laki-laki ini lebih memilih memberitahu Rakha, karena hanya Rakha yang mampu menghentikan pertengkaran keduanya. Lagipula, mereka bertiga memang sudah sangat dekat.

"Dimana?" tanya Rakha.

"Di kantin, Kha, ayo kesana! Nanti mereka keburu mati," katanya lalu melangkahkan kakinya mendahului Rakha.

Rakha langsung mengikuti langkah kaki laki-laki itu menuju ke tempat yang di maksud. Saat Rakha sudah sampai sana, ternyata benar di sana sudah sangat ramai mengelilingi Galang dan Malfi yang sedang bertengkar. Bahkan ada beberapa yang berusaha memisahkan Galang dan Malfi, namun tak ada yang bisa.

Rakha memaksa masuk ke dalam kerumunan tersebut, Rakha yakin kalau Galang pasti sedikit kewalahan menandingi Malfi yang notabene memiliki taekwondo. Benar bukan dugannya, kali ini Galang ada di bawah Malfi dan sedang di tinju berkali-kali oleh Malfi yang ada di atasnya.

"BANGSAT!" teriak Rakha yang tak di tanggapi. Melihat hal tersebut Rakha menghela nafasnya lalu berjalan santai ke tengah dan menarik Malfi dengan kasar agar menyudahi aksinya pada Galang. "Bego!" kata Rakha.

Salah seorang mahasiswa membantu Galang berdiri dan Galang harus di papah untuk bisa berdiri. Sedangkan Malfi masih terlihat kuat untuk berdiri.

"Ngapain lo misahin gue? Mihak Galang lo?" tanya Malfi pada Rakha.

"Persetan mihak-mihak. Kalian berdua bego, nggak ada guna ribut nggak jelas, anjing! Ikut gue lo!" kata Rakha sambil menarik Malfi menjauhi tempat ini.

"Tolong papah Galang buat ke UKS juga," kata Rakha pada mahasiswa yang memapah Galang.

Kini Galang dan Malfi sudah ada di UKS. Mereka duduk di atas ranjang UKS yang bersebelahan. Keduanya tak saling menatap. Mereka hanya menunduk sambil menunggu Rakha yang sedang mengambil kotak P3K dan handuk basah untuk mengompres luka lebam keduanya.

Tak lama menunggu, akhirnya Rakha datang, dia langsung melemparkan handuk basah pada Galang dan Malfi bergantian. "Kompres sendiri! Tau jomblo cari gara-gara."

Rakha langsung duduk di bangku yang ada di pertengahan ranjang Galang dan Malfi yang sedang mengompres lebamnya sendiri.

"Gue tahu kenapa lo berdua ribut," ujar Rakha yang membuat Galang dan Malfi menoleh dan nampak bertanya-tanya. "Arlin, kan?"

[✓] - Querencia [COMPLETED]Where stories live. Discover now