BULAN - 04 | Permulaan Fakta

204 150 156
                                    

Now Playing | BLACKPINK - Stay

Selamat Membaca Cerita Bulan

Jangan lupa vote dan comment

***

Kata orang sih, hubungan paling sulit itu bukan hubungan berbeda negara, tetapi berbeda dunia.

***

Di perjalanan pulang, Bulan masih terheran-heran dengan apa yang dimaksudkan cowok berseragam basket yang bersekolah di SMK Starlight itu serta keributan dengan Jonathan.

Canggung, adalah yang saat ini Bulan rasakan, karena berboncengan dengan salah satu kakak kelas, yang mana semput belum Bulan kenali, mana cogan lagi.

"Lupain aja yang dibilang cowok tadi itu dek." ucap Jonathan.

Bulan yang sedikit melamun juga faktor angin perjalanan atau telinga Bulan yang konslet, sehingga ia hanya sekilas mendengarkan apa yang diucapkan Jonathan pun lalu sedikit ia memajukan kepalanya mendekat pada samping kanan kepala Jonathan.

"Apa kak? Nggak denger saya."

Karena Jonathan malas menanggapi, sudah terlalu malas untuk berbicara, ia pun hanya diam.

Bulan yang tidak mendapat pengulangan bicara dari Jonathan, lalu ia menjauhkan kepalanya dan mendumel. "Gimana sih, kok dia yang malah gantian nggak denger."

Jonathan yang mendengar pun lalu tersenyum tipis.

"Kak, Perum Handarani loh." ucap Bulan beberapa saat.

"Blok sama nomer berapa dek?" tanya Jonathan, dengan suara agak keras tentunya.

"Blok C Nomer 3 kak."

"Lahhh tetanggaan sama kakek dong," batin Jonathan.

Setelah sampai di depan rumah, Bulan pun turun. "Makasih ya, Kak." ucap Bulan sambil tersenyum.

"Eh..."

"Kok cantik kalo senyum," batin Jonathan.

"Kenapa Kak?"

"Kayak pernah lihat lo gitu,"

"Lo pernah lihat gue darimana, pantesan baru ketemu juga, Kak."

"Ada orang mirip lo di mimpi gue."

"Wehhh, ngaco lo kak. Sana-sana pulang. Nggak baik cowok pulang sore-sore."

"Harusnya cewek dek. Ada-ada aja." Jonathan sambil tersenyum menampilkan gigi rapinya.

"Aduh manis bangettt! Senyumnya bikin meninggoyyy!!!" batin Bulan.

"Gue juga tinggal deket sini, enggak tinggal sih, kebetulan disuruh nginep." Kebetulan Jonathan disuruh menginap di rumah kakeknya.

"HA? Sejak kapan? Nggak pernah lihat lo juga kak."

"Blok A Nomer 2."

"Loh cucunya Kakek Brata?" tanya Bulan.

"Ya itu lo tau. Nggak boleh mampir nih?"

"What the hell. Ada orang yang kayak gini. Heran," batin Bulan.

Melihat Bulan yang begitu syok, agak terkaget, Jonathan pun bicara. "Canda, Dek."

"Hehehe," cengir Bulan.

"Kirain beneran, syok gue," cicit Bulan.

"Oh iya, gue Vinderjack Jonathan Bratadikra. Gue rasa kita belum kenalan karena aksi aneh lo itu." ucap Jonathan sambil mengulurkan tangan.

BULANWhere stories live. Discover now