Xero. Satu kata yang bisa mendeskripsikan dunia.
Xero adalah salah satu orang yang ingin menuntut semesta karena terlalu menyukai nama Mamanya.
Dia rela pergi meninggalkan 'kompasnya' atas nama luka. Ambisi membuat ia buta, tentang arti sempurna y...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
・・・
"Waktu itu Raka bilang kalau Xero sebenernya udah suka sama gue bahkan sejak kita masih SMP, tapi Xero selalu nutupin itu semua karena dia gak yakin sama perasaannya sendiri."
"Awalnya gue juga gak percaya, tapi pas gue gak sengaja denger percakapan Raka sama Xero di depan kelas waktu itu dan denger sendiri dari mulut Xero kalo dia emang pernah suka sama gue. Jujur saat itu gue gak suka, gue tiba-tiba ilang respect sama Xero, gue ngerasa risih, karena bener kata Raka. Gue orangnya gak suka kalo ada orang lain yang suka gue duluan, gue maunya gue duluan yang suka sama orang itu. Ke Xero juga sama, karena gue gak suka sama dia. Jadi gue mutusin buat datang ke rumahnya malem-malem dengan alibi minta proposal karena udah ditagih sama Bu Destria. Di malam itu gue langsung keluarin semua unek-unek gue yang berakhir dengan pernyataan kalau gue mau jauhin Xero, karena gue gak percaya sama omongannya."
"Setelah malam itu, besoknya gue beneran ngejauh dari dia. Jujur gue jijik, bukan karena mukanya, tapi entah kenapa ada satu hal dari Xero yang bikin gue gak mau liat dia. Semacam benci, tapi gak terlalu. Gue emang dari dulu selalu ngerasa aneh kalau ada cowok yang sukain gue tapi cowok itu gak sesuai sama tipekal cowok yang gue mau, begitu pun dengan Xero. Dia bukan cowok yang gue cari."
"Makanya saat itu oprasi ngejauhin Xero gue lakuin, sampe beberapa hari kemudian gue dapet kabar dari Raka kalau ternyata Xero udah jadian sama Lo."
"Gue disitu kaget, jelas. Karena jarak waktunya deket banget sama kejadian dimana Xero bilang kalau dia suka sama gue, disitu gue terpaksa percaya karena kalau dia beneran suka sama gue dia gak mungkin nembak cewek lain."
"Sampe akhirnya masalah-masalah itu datang, Xero tetep jadi Xero yang gue kenal. Dia sering cerita banyak hal sama gue, ngeluarin semua unek-uneknya dari mulai keluarganya yang ancur, bejatnya Om Dewa, ngeselinnya Kak Caramel yang selalu nendang kaki dia, sampe masalah lo dia juga cerita sama gue."
Lusa meneguk salivanya dengan susah payah. "Apa aja yang dia ceritain tentang gue?"
"Semuanya, he loves you so fuckin damn much but in silence. Karena itu cara Xero sayangin cewek kesukaannya, diem-diem."
"Dia emang gak bilang kalau dia sayang lo, tapi dari tingkahnya gue tau perasaan dia. Semenjak kalian pacaran, awalnya baik-baik aja ya? Paling cuma masalah yang tawuran itu, sampe pada akhirnya Xero cerita kalau mamanya jadi makin aneh.
"Tante Sinar lupa jalan pulang, juga lupa sama Kak Caramel kalau gak diingetin. Itu aneh, jelas itu aneh. Xero yang sadar itu tentu gak tinggal diam, dia udah punya rencana buat bawa Tante Sinar ke rumah sakit semenjak dia dapet telepon kalau mamanya drop lagi trus dibawa ke rumah sakit karena pingsan mendadak."
"Waktu itu Xero lagi ada acara kepramukaan, tapi terpaksa dia pulang di hari kedua dan langsung jenguk mamanya di rumah sakit. Gue ada disana, makanya gue tau kalau setelah pulang dari rumah sakit dia langsung pergi lagi. Katanya sih mau jemput lo, tapi pas balik mukanya merah kayak orang marah. Gue gak tau dia kenapa, mungkin lo tau."
