AoKaga-2

554 95 21
                                    

Note:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Typo akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar akan terjadi.

Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kagami mengerjapkan matanya. Dia membuka matanya dan mengedip-ngedipkannya. Dia menangkap sosok temannya yang masih tidur. Di sampingnya.

"Jelaskan padaku-nanodayo. Bukannya aku peduli-nanodayo."

Kagami menoleh, melihat sosok teman sekamarnya yang bersurai hijau itu. "Kenapa dia ada di sini?"

"Menurutmu aku tahu-nanodayo?" tanya Midorima. "Aku baru pulang dan melihat pemandangan menjijikkan seperti itu-nanodayo."

Helaan nafas terdengar dari si surai merah layaknya api. Dia ingat jelas kalau dia sangat ketakutan tadi malam. Tapi, dia tidak melakukan hal yang mempermalukan diri sendiri kan? Enggak kan?

Si alis bercabang itu menendang teman bersurai navy blue-nya  hingga terjatuh dari kasur. Erangan terdengar tepat setelah bunyi dentuman tubuh yang menghantam lantai.

Sosok Aomine yang masih ditutupi selimut bergerao-gerak. Pelahan bangkit disertai erangan, kebiasaannya ketika bangun tidur.

Aomine mengucek matanya. "Apa? Hoam..."

"Kenapa kamu ada di kasurku?"

"Kamu sendiri yang meminta, Baka!"

Midorima memberi pandangan menghakimi pada Kagami, membuat yang dipandang menelan ludah. "Serius-nanodayo? Sepertinya kamu harus menjelaskan hal ini-nanodayo. Untung saja sekarang hari minggu, sehingga tidak ada teman kalian yang menerobos masuk-nanodayo."

Kagami mengangkat kedua tangannya, tanda menuerah. "Aku gak tau apa-apa! Kamu, kan, tau kebiasaanku kalau sudah ketakutan!"

"Terus kenapa malah nonton film horor-nanodayo?!"

Tanpa ragu-ragu, Kagami menunjuk Aomine. "Dia yang ngerengek-rengek."

Helaan nafas lelah terdengar dari si surai lumut. Ketua asrama laki-laki itu memijat pangkal hidungnya. Benar-benar lelah dengan kelakukan dua teman satu klubnya yang punya julukan Baka dan Aho. Sama-sama bodoh.

"Sudahlah, aku anggap tidak terjadi apa-apa nanodayo," kata Midorima. "Aku ada urusan dengan OSIS-nanodayo. Kalau pergi, jangan lupa kunci pintu-nanodayo. Kalau sampai kamu lupa mengunci pintu akan kulipat gandakan porsi latihanmu, Bakagami-nanodayo."

Kagami menelan ludah. "O-ok."

Midorima keluar disertai suara keras pintu yang ditutup tanpa yang namanya kelembutan. Suasana hening setelah Midorima pergi. Kagami menoleh ke arah Aomine yang masih terkantuk-kantuk.

"Apa sih yang kulakukan tadi malam?"

***

Kagami berjalan berdampingan dengan temannya yang bersurai baby blue. Keduanya berjalan di tengah ramainya trotoar pusat perbelanjaan. Itu hari minggu, hari kebebasan para murid. Yah, walaupun tidak sedikit yang tetap mau belajar pada hari minggu. Contohnya? Teman sekamar Kagami yang tsunderenya minta ampun.

"Bagaimana dengan Akashi?" tanya Kagami.

Kuroko menoleh. "Dia baik-baik saja. Kenapa Kagami-kun menanyakannya?"

Pikiran Kagami melayang ke hari jum'at kemarin. Ketika dia baru pulang dari kelas tambahan Sejarah Dunia. Saat itu di taman sekolah, Kagami melihat dua sosok di balik salah satu pohon dari sekian banyak pohon di taman itu. Akashi dan Furihata.

Spring Season [new version]Where stories live. Discover now