Hari pertama

329 34 15
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah 1 bulan lamanya para siswa/i merehatkan diri dari dunia sekolah. Dan dihari pertama masuk sekolah ini diawali dengan kegiatan upacara. Kegiatan yang sangat dibenci para murid karena harus berpanas-panasan di bawah terik matahari dan juga mendengarkan nasihat kepala sekolah yang selalu sama dengan upacara-upacara sebelumnya.

Kegiatan upacara sebentar lagi dimulai, bel pun sudah berbunyi dari tadi. Pembina upacara sedang merapihkan barisan para siswa. Dan para siswa sudah bersiap berpanas-panasan dibawah teriknya matahari sambil mendengarkan pidato dari kepala sekolah. Kecuali El dan Ela. Dua sejoli ini sedang berada di rooftop sekolah untuk melepas rindu setelah 1 bulan lebih mereka tidak bertemu. Di sisi lain, teman teman mereka sedang kebingungan mencari keberadaan mereka.

Beberapa menit berlalu, kegiatan upacara telah selesai dan para murid pun sudah dibubarkan. Masih ada waktu 15 menit untuk memulai pelajaran pertama dan waktu itu dipergunakan oleh sebagian murid untuk beristirahat sejenak sebelum mereka melakukan kegiatan pembelajaran. Ada juga sebagian murid yang pergi ke kantin untuk membeli air minum.

Disisi lain, El dan Ela tengah asik mengobrol. Mereka tidak mempedulikan jika sebentar lagi kegiatan belajar akan dimulai. Mereka tengah asik mengobrol sambil tertawa sampai akhirnya dering suara dari handphone menghentikan obrolan mereka.

"Siapa?". Tanya Ela.

"Angga". Jawab El sambil menekan tombol hijau untuk menerima telpon dari Angga
.
"Ngapain lo nelpon gua?". Tanya El kepada Angga.

"Yaelah sans bro, gue cuma mau nanya". Jawab Angga.

"Nanya apaan?". Tanya El.

"Lu lagi dimana? Sama siapa?". Tanya Angga balik.

"Rooftop sma ela". jawab El.

"Oh yaudah kalo gitu gua tutup ya. Bye". Ucap Angga. Lalu menutup telponnya secara sepihak. Sedangkan El mengumpat dalam hatinya.

Detik berganti menit, menit berganti jam. Sudah hampir 3 jam mereka ada di rooftop. Dan selama hampir 3 jam itu, mereka mengobrol tentang apa saja yang mereka lakukan selama libur semester, kemana saja mereka pergi liburan, dan banyak hal lain yang mereka bicarakan termasuk tentang masa depan mereka nanti.

Bel istirahat sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu. Dan sekarang El dan Ela sedang berjalan beriringan dikoridor dengan tas yang masih menggantung disebelah bahu mereka dan juga sebelah tangan El yang dimasukan ke saku celananya dan sebelah lagi digunakan untuk merangkul bahu Ela.

Selama berjalan dikoridor, banyak sekali pasang mata yang melihat kepada mereka. Berbagai macam tatapan ditujukan kepada mereka. Ada yang menatap kagum, iri, jijik dan sebagainya. Tapi mereka tidak mempedulikan tatapan mereka itu.

Sesampainya mereka dikantin, mereka langsung berjalan kearah meja dimana para sahabat El dan Ela berkumpul ria. Setelah sampai dimeja itu, mereka langsung duduk tanpa mempedulikan tatapan tajam sahabat mereka.

"Kalian dari mana aja?" Tanya Ray. Sahabat seperjuangan El yang sudah mengenal El dari kecil. Memiliki nama lengkap Rayyensyah Nugraha. Ray memiliki sifat kalem dan tidak banyak bicara.

"Baru hari pertama masuk udah bolos aja" ucap Angga dan diangguki oleh yang lainnya. Angga Pramudipta, sahabat kecil El dan Ray yang tingkahnya selalu mengundang gelak tawa siapapun yang melihat kelakuannya. Bisa dibilang dia sedikit gesrek?.

"Bolos nya ga ngajak ngajak lagi" sambung Zora.
Zora adalah sahabat Ela. Memiliki nama lengkap Claazora Mikesha Zernlionard. Memiliki sifat yang petakilan, cerewet, tidak bisa diam, dan juga memiliki suara seperti toa.

"Daripada kalian ngebacot terus mending pesenin gue sama bini gue makanan" titah El kepada sahabatnya.

"Baru juga dateng udah maen nyuruh nyuruh aja lo" ucap Angga dan dibalas pelototan tajam oleh El.

"Yaelah tu mata minta gue cokel?" Ucap ajil yang sedari tadi diam. Zilfana Latesya. Sama seperti Zora. Ia juga sahabat kecilnya Ela. Namun sifatnya sangat berbeda dengan Zora. Jika Zora memiliki sifat yang petakilan, cerewet, tidak bisa diam dan juga suara yang seperti toa, Ajil malah sebaliknya. Ia pendiam, berbicara jika ditanya atau mungkin semaunya sendiri, dan suara yang amat sangat lembut. Sampai siapapun yang mendengar suaranya, dijamin akan tertidur pulas.

"Bacot. Cepet ga pesenin gua makanan" ucap El dengan nada tegas.

"Iya iya" ucap angga dengan nada lesu.

Angga pergi memesankan makanan untuk El dan Ela. Sedangkan dimeja yang ditempati oleh El dan Ela sedang asik tertawa karena lelucon yang diciptakan oleh para sahabat El dan Ela. Mereka tertawa tanpa mempedulikan Angga yang sedang berdesak-desakan untuk memesan makanan.

15 menit berlalu, namun Angga belum juga kembali ke meja yang ditempati El dan Ela. Sampai akhirnya Angga kembali ke meja sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman untuk El dan Ela.

"Silahkan tuan, nyonya" ucap Angga sambil menyodorkan nampan yang berisi makanan itu.

"Makasih ya babu ku" ucap El.

"Babu pala lo babu" ucap Angga dengan nada ketus dan ditanggapi tawa oleh penghuni meja tersebut.

Mereka memakan makanannya disertai dengan beberapa obrolan dan juga candaan yang dilontarkan oleh sahabatnya. Mereka tertawa tanpa mempedulikan beberapa siswa/i yang memperhatikan ke 6 orang tersebut. Tetapi 6 orang tersebut tidak pernah mempedulikan tatapan ataupun ucapan mereka.

Jam istirahat telah usai. Seluruh siswa/i telah memasuki kelasnya kembali dan melanjutkan kegiatan pembelajarannya lagi. Termasuk El dan Ela. Kali ini mereka memilih untuk tidak membolos dan mengikuti pelajaran. El dan Ela adalah penghuni kelas 11 mipa4 yang semua penghuninya tidak mempunyai akhlak termasuk para sahabat El dan Ela. Yap! El, dkk dan Ela, dkk menghuni kelas yang sama.

Beberapa jam telah berlalu. Dan sekarang adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa. Yaitu waktu pulang. Semua siswa penghuni kelas 11 mipa4 telah keluar kelas kecuali El, Ela, dkk. Mereka masih asik mengobrol ria.

"Eh jalan dulu yuk" ucap zora dengan semangat 45.

"Ogah" ucap yang lainnya berbarengan.

"Ish, jahat kalian" ucap zora.

"Gue sama Ela duluan" ucap El sambil menggandeng tangan Ela kemudian melengos pergi dan menyisakan tatapan cengo dari ke 4 sahabatnya.

El telah mengantarkan Ela sampai kerumahnya. Dan sekarang dia sedang menuju ke markas tempat anggota gang nya berkumpul. Yap! Tanpa Ela ketahui El sebuah gang yang bernama BLACK LION. El sengaja tidak memberitahu Ela karena ia takut jika Ela akan khawatir bila El ikut tawuran, balapan liar, dll. Tapi disisi lain, El juga takut jika Ela mengetahui jika dirinya mempunyai sebuah gang dari mulut orang lain. Lalu apa yang akan terjadi jika suatu saat Ela mengetahui El mempunyai sebuah gang? Apakah Ela akan pergi meninggalkan El atau tetap bertahan bersama El?


Hai:)
Gimana ceritanya bagus ga? Hehe;)
Kalo ada kritik atau saran ungkapin aja ya:). Insyaallah aku terima dengan lapang dada.

Oke, see u❤

Elvan Delano [REVISI]Where stories live. Discover now