Markas Black Lion

225 33 8
                                    

Note: Nama gang nya aku ganti jadi BLACK LION ya. Karena aku lebih srek sama yang ini dari pada WHITE WOLF:')
------------------------------------------------------------------------

El sudah sampai di markas Black Lion. Sesampainya ia disana, ia disambut oleh anggota  gang-nya dengan sorakan dan teriakan.

"Woy si bos datang nih" teriak salah satu anggota gang-nya.

"Hai bro, apa kabar?" tanya salah satu temannya sambil berhigh five.

"Seperti yang lo lihat" jawab El. Setelah menjawab pertanyaan dari temannya itu, El berjalan kearah sofa yang sudah ditempati oleh seseorang laki-laki berbadan gemuk yang sedang bermain game online di ponselnya. Seseorang itu tidak menyadari akan kehadiran El disampingnya. Sampai akhirnya, suara Bass dari seorang El berhasil mengagetkannya.

"Ngapain?" Tanya El tepat didepan telinganya.

"Eh dor, ayam... ayam..." latah laki-laki tersebut. Sontak hal itu berhasil mengundang tawa semua orang yang ada di ruangan itu.

"Hahaha anjir, aib banget muka lo bob" celetuk salah satu dari mereka sambil menunjukan ekspresi muka Bobby yang berhasil tertangkap kamera. Sedangkan Bobby, hanya bisa memberenggut kesal karena ia tidak bisa melawan mereka.

Yap! Laki-laki yang dikejutkan oleh El tadi bernama Bobby. Laki-laki yang mempunyai hobby makan dan juga mempunyai badan gemuk dan perut buncit seperti wanita hamil 6 bulan.

"Puas kalian semua ketawain gue?" Tanya Bobby.

"Puas Bob, puas banget malah" jawab salah satu temannya yang bernama Indra.

"Udah-udah, sekarang waktunya kita serius" ucap Ray.

"Ehm, gini El, maksud kita semua nyuruh lo buat kumpul tuh buat nanyain sesuatu" ucap Angga.

"Nanya apaan?" Tanya El dengan alis yang terangkat sebelah.

"Lo udah kasih tau soal gang kita ke cewe lo?" Tanya Indra dan dijawab dengan gelengan oleh El.

"Saran gue nih ya El, mending lo secepatnya kasih tau Ela tentang gang ini, sebelum dia tau dari orang lain" ucap Ray menyarankan dan diangguki oleh teman-temannya yang lain.

"Bener tuh, gue takutnya kalo Ela tau dari orang lain, dan dia gak terima nanti juga lo yang kena imbasnya. Masih mending kalo Ela mau nerima tapi kalo nggak gimana?" Ujar Angga.

"Gua bingung harus ngasih tau Ela nya gimana. Gua udah nyembunyiin tentang gang ini selama 2 tahun. Gua takut Ela marah sama gua" ucap El.

"Maka dari itu, kita nyuruh lo buat jujur secepatnya ke Ela sebelum kebohongan lo semakin banyak" ucap Ray.

"Nanti gue pikirin lagi" ucap El.

"Yaudah terserah lo aja. Kita sebagai sahabat lo cuma mau ngingetin lo aja karena kita peduli sama lo. Dan apapun yang bakal terjadi nanti, kita semua bakal selalu support lo" ucap Ray sembari menepuk bahunya El.

"Thanks, kalian udah selalu support gue" ucap El sambil melirik temannya satu persatu dan dibalas anggukan oleh semua temannya.

"Udahkan serius-seriusannya? Kalo udah mending sekarang kita have fun aja. Jarang-jarang kan kita ngumpul kayak gini" ucap Indra dengan semangat.

"Gaslah" seru semuanya.

Mereka pun bersenang-senang bersama dengan menyetel musik dj sekeras mungkin. Semuanya asik meliuk-liukan badan tanpa peduli orang lain akan terganggu karena suara musik yang sangat kencang.

Disisi lain, Ela sedang menunggu kabar dari kekasihnya, El. Sudah hampir 2 jam ia menatap layar handphone-nya untuk menunggu telpon atau sekedar chat dari El. Tetapi, sampai sekarang El belum mengabarinya sama sekali.

Elvan Delano [REVISI]Where stories live. Discover now