Pernikahan El & Ela

159 13 5
                                    

Happy Reading❤

Hari ini adalah hari pernikahan El dan Ela. Kini, semua orang sedang duduk untuk menyaksikan acara ijab qabul yang akan diucapkan oleh El. Didepan sana, dengan gagah El duduk dihadapan penghulu. Tak lupa, disamping kiri El ada Ridwan, ayah El. Sedangkan disisi kanan, ada Ilham, ayah Ela.

Disisi lain, Ela sedang duduk didepan meja rias dengan telapak tangan yang menyatu dan jari-jari tangan yang saling bertautan. Sebentar lagi statusnya akan berubah. Ia akan menjadi seorang istri dari laki-laki yang sangat dicintainya. Ia tak menyangka, ia akan menikah secepat ini. Bahkan, usianya saja belum genap 17 tahun.

Acara ijab qabul akan segera dimulai. Semua orang sudah siap, termasuk El yang akan mengucapkan ijab qabul.

"Ananda Elvan, apakah anda sudah siap?" Tanya penghulu kepada El.

El menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian ia menghembuskan nafasnya secara perlahan. Ia mengangguk kemudian menjawab "insya Allah siap" ucap El.

"Baiklah, untuk mempersingkat waktu, mari kita mulai acara ijab qabulnya. Pak Ilham, silahkan!" Ucap penghulu mempersilahkan Ilham untuk mengucapkan ijab.

Kini, Ilham sudah duduk didepan calon menantunya, El. Ia mengulurkan tangannya dan dibalas oleh uluran tangan El. Kini, telapak tangan El dan Ilham saling menjabat. Ilham menarik nafasnya dalam-dalam untuk menghilangkan rasa gugupnya. Begitupun dengan El yang kini badannya gemeteran, detak jantung yang berdetak tidak karuan, serta keringat dingin yang keluar dari pelipisnya.

"Bismillahirrahmanirrahim" ucap El dalam hati.

"Saudara Elvan Delano Pratama, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Auristella Allisya Shaenette dengan mas kawin cincin emas 26 gram disertai berkian 27 karat serta seperangkat alat sholat dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Auristella Allisya Shaenette binti Muhammad Ilham Ramdhansyah dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap El dengan sekali tarikan nafas.

"Gimana para saksi? Sah?" Tanya penghulu kepada semua orang yang ada diruangan tersebut.

"SAHHH!!" ucap semua orang sambil bertepuk tangan.

"Alhamdulillah, ..." ucap penghulu sambil membaca doa untuk pernikahan El dan Ela.

Disisi lain, Ela menangis. Ia menangis terharu. Karena sekarang ia bukan lagi seorang gadis melainkan dia sudah menjadi seorang istri.

"Ciee yang udah jadi nyonya pratama" ucap zora sambil menoel-noel pipi Ela.

"Hahaha, mba pipinya ketebelan blash on ya, ko merah gitu"

"Hustt, udah udah, jangan godain nyonya pratama, nanti dibunuh sama suaminya" ucap ajil sambil cekikikan.

"Apaan sih kalian!" Ucap Ela sambil berusaha menyembunyikan rona merahnya. Zora dan Ajil tertawa melihat Ela yang sedang salah tingkah. Mereka tak menyangka, sahabatnya akan menikah secepat ini.

Ditengah-tengah candaan mereka, pintu kanar Ela diketuk. Kemudian muncullah sosok wanita paruh baya dengan setelan kebaya berwarna merah maroon berjalan kearah Ela. Dibelakangnya ada juga sosok pria paruh baya yang menggunakan setelan jas hitam, dipadukan dengan kemeja putih dan celana bahan yang berwarna senada dengan jas. Mereka ialah Masayu dan Ilham, orang tua Ela.

"Bunda ga nyangka, kamu udah besar. Rasanya baru kemarin bunda ngelahirin kamu" ucap Masayu sambil memeluk tubuh Ela.

"Kamu udah jadi istri orang, inget ya! Kamu harus nurut sama suami kamu, jangan pernah kamu ngelawan dia, terus masalah hak dia sebagai suami kamu, kamu harus penuhi karena itu udah jadi kewajiban kamu" lanjut Masayu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Elvan Delano [REVISI]Where stories live. Discover now