43- berakhir

37.6K 1.9K 64
                                    

Kuy kuy kuy 🐸💚. Happy reading lah!!

***

Semalam adalah pengalaman terindah dan terspesial yang pernah ada di dalam hidup Echa. Ya, karna semalam dia resmi menjadi milik Rey Andromeda seutuhnya.

Kini Echa tersenyum bahagia menghadap wajah lelap Rey yang begitu dekat dengan wajahnya. Perlahan jari lentik Echa mengusap rahang Rey sampai akhirnya Rey terusik dan membuka kedua matanya.

"Morning," sapa Echa masih tersenyum lebar.

"Morning babe."

"Pules amat boboknya. Ayo bangun kita harus ke rumah sakit," ajak Echa seraya menyisirkan jari-jarinya ke rambut Rey yang acak-acakan.

Rey malah menggeleng. Menolak ajakan Echa.

"Kenapa gak mau?" tanya Echa bingung.

"Gak mau," jawab Rey tidak jelas.

Echa pun berdecak. "Dasar aneh. Cepet, ah, bangun. Semalem kan udah dapet asupan. Masa sekarang males-malesan sih?"

Jika mengingat yang semalam jujur Echa malu sih. Tapi tidak bisa dipungkiri jika dirinya juga seneng.

Rey yang lihat ada seburat garis merah di pipi Echa, semakin iseng menggodai cewek itu. Dia berkata, "Semalem kamu hebat banget, Yang. Sum--mmpph!" Rey sontak terbelalak saat mulutnya dibekap paksa oleh Echa.

Echa berseru kesal campur malu. "Stttt diem ihhh! Gak usah diungkit-ungkit!!"

"Mmphhh! Mmphhhh!"

"Apa?! Diem makanya! Kalo gak diem gak bakal aku lepasin!" Echa mengancam Rey agar tidak ngeselin lagi.

Rey pun manggut-manggut. Akhirnya dengan rasa ragu Echa menarik tangannya menjauh lalu mendelik ke arah cowok itu.

"Sadis kamu mah, Yang. Aku sesek napas tau!" omel Rey pura-pura kesal.

"Ya abis kamu-nya rese!" sahut Echa beneran kesal.

"Lah? Tapi kan emang gitu kenyataannya." Rey terkekeh lalu melanjutkan ucapannya. "Aku makin cinta sama kamu pokoknya!!!"

Rey sedikit bangun dari posisi tidurnya untuk memeluk Echa dengan kegirangan. Sedangkan Echa yang terperangkap cuman bisa pasrah. Tapi bibirnya tidak berhenti untuk ikut tersenyum.

"Yang, kamu tau gak?" Rey kembali berucap. Ingin kasih tau fakta yang dulu sempat Echa salah pahami.

"Tau apa?" tanya Echa mendongak agar bisa bersitatap dengan Rey.

Rey tidak langsung menjawab. Dia siapin mental dulu karna tau pasti Echa bakal ngamuk besar. Merasa dibodohi oleh dirinya.

"Tau apaan ih?!!! Kamu mau main rahasia-rahasiaan nih?!" Echa menodong karna Rey tak kunjung juga angkat bicara.

"Tapi kamu jangan marah ya?" pinta Rey.

"Ya tergantung."

Rey pun menghela nafasnya kasar. Lalu dalam sekali tarikan nafas, Rey berkata dengan berbisik. "Semalem pertama kalinya kita ngelakuin,"

Jdwer. Mata Echa terbelalak diseperkian sekon. Echa pikir yang semalam adalah yang kedua kalinya mengingat dulu dia pernah bangun dalam keadaan tanpa busana.

Rey yang melihat itu buru-buru mengeratkan pelukannya dan menyusupkan wajahnya ke ceruk leher Echa. Berlindung tujuannya tapi sekalian modus, begitu pikir Rey.

"Apa kamu bilang? Coba ulangin," perintah Echa yang dibalas gelengan kepala Rey.

"Ulangi Rey. Takut telingaku salah denger,"

Senja yang PerihOnde histórias criam vida. Descubra agora