"Gwen, kamu belum ngantuk?" Ganesha memperhatikan Gwen yang dari tadi sibuk membuka kado dari Kevin dan Viona.
Sepertinya kedua manusia bahlul itu bekerjasama untuk mengerjainya, lihat saja kado yang dibungkus berlapis-lapis itu.
"Belum, emangnya kenapa?" tanya Gwen masih sibuk ngupas kado dari Kevin. Dia penasaran banget isinya.
"Kok kenapa? Kita ini 'kan baru menikah lho." Ganesha ngambek karena Gwen mengabaikannya dan memilih fokus dengan kado sialan itu.
"Iya tau," jawab Gwen cuek.
"Udah, besok aja bukain kadonya, sini temenin aku tidur."
"Aku penasaran Kevin sama Viona ngasih apa buat kita." Gwen tetep keukeh.
"Aku itung sampe tiga, kalo nggak aku ngambek."
"Iya, iya. Ngambek mulu!" Gwen mencampakkan kado itu ke lantai, sebenernya dia masih penasaran isinya apa.
"Ada yang mau aku omongin," kata Ganesha serius.
"Buruan ngomong."
"Tapi kamu jangan marah, ya," tanya Ganesha ragu.
"Oh, aku tau. Jadi kamu yang jatohin sikat gigi punya aku ke kloset, ngaku!" tuduh Gwen, ia ingat sikat giginya yang jatuh ke kloset.
"Bukan itu, aku mau bilang kalau aku mau dimutasi ke Papua," ujar Ganesha.
"Kok kamu nggak bilang dari kemarin sebelum kita menikah?" tanya Gwen kesal.
"Aku takutnya kamu berubah pikiran, nggak mau nikah sama aku, takut aku bawa ke sana," bela Ganesha.
"Wah, curang!"
"Jadi gimana? Kamu mau 'kan ikut aku ke sana?" Ganesha mencoba membujuk Gwen.
"Ntar aku kangen sama mami," alasan Gwen.
"Di sana ada Yuniza lho! Kamu nggak takut aku direbut sama dia?" Ganesha mencoba mengompori Gwen.
"Ya udah aku ikhlasin aja, aku 'kan orangnya suka mengalah," jawab Gwen santai.
"Kok gitu, sih?"
"Ya kalau kamu juga mau sama dia, aku bisa apa coba?"
"Jadi kamu nggak mau ikut aku?" tanya Ganesha sambil berakting sedih.
"Kamu kerja yang lain aja deh, jadi aktor kek, jadi pengusaha kek," celetuk Gwen.
"Kamu suka gitu deh, serius ini ...." rajuk Ganesha.
"Iya, iya! Aku mau," jawab Gwen.
"Gitu, dong. Btw kita ngobrol aja, nih?" Ganesha mengingat ada hal penting yang harus dilakukan.
"Kalau kamu mau mijitin kaki aku boleh juga, pegel dari tadi berdiri terus," jawab Gwen polos.
"Ada upahnya nggak?"
"Ntar aku kasih goceng."
"Kok cuma goceng?"
"Nggak mau ya udah, tidur ah ...." Gwen berpura-pura akan tidur.
"Iya, iya! Sini kakinya, ini nih namanya pria dijajah wanita." Ganesha memijit kaki Gwen sambil ngomel-ngomel.
"Jangan keras-keras, dong. Emang kakiku kaki meja apa?"
"Gini?" Ganesha memelankan pijitannya, lebih tepatnya mengelus.
"Mau mijit apa gerayangin?" protes Gwen.
"Halah, orang kamu juga suka," cibir Ganesha.
"Matiin gih lampunya, gue ngantuk," perintah Gwen.

ESTÁS LEYENDO
Gwen(Complete)
Ficción General"Mantan adalah orang yang paling egois, udah di kangenin tapi ga mau kangen balik," Ganesha. "Mantan ngajak balikan, katanya kita mulai dari nol. Dipikir gue pom bensin?" Gwen. "Balikan sama mantan ibarat baca buku dua kali, endingnya tetep sama. Bi...