A typical of normal day

883 134 15
                                    

Selamat ulang tahun orang paling jelek plus nyebelin sedunia! Semoga nanti kalo marah jangan diemin gue ya! Dijaga baik-baik ya ini! Awas lo kalo ilang, mahal tau! Bye bye mwah

Jeongyeon tersenyum saat  membaca tulisan Jihyo. Ini memang tidak romantis bagi orang lain tapi menurutnya sangat romantis, melebihi seisi dunia.

Entah dia yang memiliki standar aneh atau bagaimana, yang jelas tulisan ini benar-benar membuatnya senang. Apalagi ia membaca sambil membayangkan wajah Jihyo.

Jeongyeon sebenarnya bingung dengan dirinya dan  Jihyo saat ini. Juga bingung dengan hubungan mereka berdua. Sebenarnya mereka ini apa? Terlalu banyak hal manis yang terjadi diantara mereka namun hanya mereka berdua yang tau dan merasakannya. Ketika di tempat umum ataupun di depan member lain, mereka seolah musuh, dan itu semua terjadi secara alamiah, tanpa dibuat-buat Jeongyeon, ataupun Jihyo.

Sadar ia sudah terlalu lama berdiam diri, perempuan kelahiran 96 itu segera memakai jam pemberian Jihyo dan keluar dari kamar.

Hari ini mansion Twice kedatangan tamu, yaitu grup Red Velvet. Semua sudah berkumpul di ruang tengah sejak tadi, memang Jeongyeon yang terlambat bangun hari ini. Kalau tadi Momo tidak membangunkannya, ia hanya akan tidur sampai waktunya makan siang.

Sampai di ruang tengah, Jeongyeon tersenyum lalu menyapa mereka semua.

"Halooo semua, reveluv Jeongyeon imnida" canda Jeongyeon seraya menunduk. Ia mengeklaim dirinya sebagai fans dari Red Velvet dan membuat seluruh member Red Velvet memasang tampang jijik.

"Hhhh jijik" balas Seulgi, perempuan bermata sipit yang sedang duduk di sebelah Jihyo itu mencibir.

"Alah seneng kan lo kalo sampe ada fans kayak gue!" Ucap Jeongyeon sembari menghampiri Seulgi dan meminta Jihyo untuk bergeser "Awas Ji geseran!"

"Ya apasih itu sebelah Wendy juga kosong lho hih!" Balas Jihyo dengan wajah kesalnya. Jeongyeon terkekeh karena berhasil membuat Jihyo kesal.

"Masih aja lo berdua kayak gini?" Tanya Seulgi

"Ya dia reseh banget" jawab Jihyo.

"Nggak deng, dianya aja yang pemarah!" Balas Jeongyeon. Jihyo mendesah kasar lalu berdiri dan pindah ke sebelah Wendy.

"Bodo amat terserah lo!"

"Sabar Hyo" ucap Wendy seraya terkekeh kecil

"Kamu pernah nggak sih Wen, punya temen kayak dia?" Tanya Jihyo seraya melirik Jeongyeon dengan tajam

Wendy menggeleng "Belum sih hahaha"

"Mau nyoba nggak? Aku sumbangin nih!" Seru Jihyo.

Jeongyeon mencibir dan menirukan bibir Jihyo yang sedang bicara "Nye nye nye"

"TUHKAN LIAT WEN!"

"Tihkin lihit win"

"JEONGYEON SIALAN!!"

Jihyo berlari menghampiri Jeongyeon dan memukul bahunya bertubi-tubi.

"Mati aja lo!"

Bugh bugh bugh.

"PAKE PISO AJA PAKE PISO RIBUTNYA" Seulgi berteriak, sementara yang lain sudah sakit perut karena terlalu banyak tertawa sejak tadi.

****

Suasana ruang tengah semakin ricuh. Nayeon, Jihyo, Wendy, dan Irene sibuk karaoke. Sementara Joy berjoget dengan Momo, Sana, dan Dahyun. Yeri bersama Mina asik main playstation dengan Chaeyong dan Tzuyu sebagai suporter.

Jeongyeon dan Seulgi hanya diam memperhatikan mereka dari teras belakang.

"Sehat lo, Jeong?" Seulgi membuka pembicaraan

Leader vs Prankster (Jeonghyo)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora