Pergi

789 126 20
                                    

Jeongyeon menutup pintu mobil dengan kasar lalu berlari masuk ke dalam mansion. Ia sudah emosi. Benar-benar emosi.

Baginya bercandaan Nayeon dan yang lain sudah benar-benar keterlaluan.

Ia memasuki ruang tengah dan melihat semua manajer dan member sedang berkumpul.

Kecuali Jihyo.

Keadaan mereka semua kacau.

Mata ketujuh member itu sudah membengkak.

Mina dengan air mata yang mengalir deras berusaha menenangkan Nayeon.

Di sebelahnya ada Momo yang menangis meraung-raung.

Sana juga tidak kalah hancur.

Bahkan Tzuyu orang yang paling jarang menangis pun terisak kencang.

Tapi Jeongyeon tidak percaya.

"Unnie, ini prank kan?" Tanya Jeongyeon pada salah satu manajer perempuan. Yang diberi pertanyaan hanya diam dan menundukkan kepalanya. Tak sanggup lagi menjawab pertanyaan Jeongyeon.

"Unnie kenapa nggak jawab?" Jeongyeon berseru lalu mengalihkan pandangannya "Chaeyoung, ini prank kan?"

Chaeyoung yang masih sesenggukan menggeleng dalam pelukan Dahyun. Ia tak mengerti lagi bagaimana caranya berbicara. Rasa sesak ini membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa.

"KALIAN NGGAK LUCU!" Jeongyeon berteriak, membuat tangis yang lain semakin pecah.

Tzuyu berusaha sekuat tenaga berdiri "KALO EMANG NGGAK MAU PULANG NGGAK USAH PULANG! JANGAN TIBA-TIBA DATENG TERUS TERIAK-TERIAK DAN NGATA-NGATAIN KITA NGGAK LUCU! LANJUTIN AJA MABOK-MABOKANNYA! LUPAIN AJA JIHYO UNNIE! UDAH PUAS KAN? INI KAN YANG SELAMA INI UNNIE MAU?"

Jeongyeon tersentak. Ini pertama kalinya seorang Tzuyu membentaknya. Kepalanya berdenyut dan serasa ingin meledak. Dadanya begitu sesak. Benarkah Jihyo pergi karenanya?

"Tzuyu udah!" Dahyun berusaha menenangkan, padahal dirinya sendiri juga sedang hancur-hancurnya. "Udah jangan kayak gitu!"

"BIAR DIA TAU, BAHKAN TADI PAGI PUN DIA NGGAK MAU NGANTERIN JIHYO UNNIE BUAT KE AGENSI, PADAHAL KITA SEMUA NGGAK ADA YANG TAU BAHWA TADI PAGI ITU TERAKHIR KALI KITA SARAPAN BARENG BERSEMBILAN!"

"TZUYU UDAH!" Nayeon berteriak "UDAH CUKUP!"

Tubuh Jeongyeon bergetar hebat. Dadanya seperti ditimpah beban yang begitu berat. Ia segera meninggalkan ruangan yang begitu menyesakkan itu dan berlari menuju kamar Jihyo.

Ia masih belum percaya.

Lalu tubuhnya merosot dan jatuh ke tanah ketika dilihatnya meja rias dan lemari Jihyo sudah kosong tak bersisa apa-apa.

Jihyo benar-benar pergi.

Jeongyeon benar-benar kehilangan Jihyo.

Bukan hanya kehilangan Jihyo sebagai sahabat ataupun sebagai orang yang ia cintai, tapi juga kehilangan Jihyo sebagai salah satu membernya

Iya, girl group Twice baru saja kehilangan leadernya sendiri.

___________
08-10-2020

Leader vs Prankster (Jeonghyo)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora