Part 14 - Pulang

2.5K 296 28
                                    

Hai! Hai!

Dimas kembali lagi buat kalian yang masih setia nunggu!
Kali ini enggak telat 'kan? 🤭

Ya udin, langsung baca aja. Abis itu kasih VOTE ☆ dan komentarnya.

Happy reading!

°°


Ibu dan anak itu masih terdiam, terlalu fokus dengan pikiran masing-masing. Fakta yang baru saja terungkap membuat Raka benar-benar syok, sampai tahap di mana ia tak bisa mengatakan apa pun.

“Sebenarnya apa yang terjadi?”

Pertanyaan dari sang mama membuat Raka tersadar dari diamnya. Perlahan ia menoleh menatap sang mama dengan tatapan menyelidik.

“Apa itu benar?” tanyanya lirih.

“Apa yang kamu maksud?”

“Siapa Dimas?”

Wajah Marisa menegang, dan itu tak luput dari tatapan Raka yang menajam.

“Siapa Dimas sebenarnya? Apa benar, dia a-anak Mama?” tanya Raka terbata-bata. Tak sanggup mengatakannya.

Marisa masih diam, bahkan raut wajahnya kembali datar, dan tenang. Membuat Raka begitu geram. “Mah! Jawab!” bentaknya tanpa sadar.

“Iya, benar. Dia anak mama dari suami mama yang du—“

“Tepatnya anak yang Mama buang seperti kata Luna.” Raka menggelengkan kepala tak percaya, menatap sang mama dengan kecewanya. Raka berharap jawaban yang berbeda muncul dari mulut sang mama, tapi kenyataannya semua kata-kata Luna memang fakta. Sang mama memiliki anak lain selain dirinya.

“Mama enggak pernah membuangnya!” jawab Marisa dengan nada tinggi. Tak terima dengan kata membuang yang dituduhkan padanya.

“Kalo gitu Mama ninggalin dia! Dan selama ini Mama merahasiakan semuanya dari aku dan papa?” Raka berdecih sinis. Mengalihkan tatapannya, berusaha menenangkan emosinya. Lalu, ingatannya tertuju pada kejadian kemarin. Saat ia mengerjai Dimas habis-habisan.

Sedetik kemudian ada sesuatu yang memberontak dalam dadanya. Rasa sesalkah? Raka tidak tahu. Tapi yang pasti, Raka benar-benar merasa tak nyaman. Matanya memanas entah karena apa.

“Raka—“

Raka menepis tangan sang mama yang hendak meraihnya. Ia pun kembali menatap sang mama.

“Raka enggak nyangka Mama sejahat ini, dan sialnya Raka malah ngikutin jejak Mama.”

Setelah mengatakan itu, Raka lalu bergegas masuk ke dalam rumah, meninggalkan sang mama yang terpaku di tempatnya. Raka masuk ke dalamnya, mencari sesuatu di atas meja. Sebuah kunci mobil Raka sambar, dan segera keluar dari rumahnya dengan terburu-buru.

“Sebenarnya apa yang terjadi?”

Langkah Raka terhenti, melihat sang mama yang menghadangnya di depan pintu. Raka berusaha menghindar, tapi sang mama kekeuh menghalanginya. Sekilas raut khawatir dapat Raka lihat di wajah sang mama, yang membuat Raka kembali berdecih sinis.

“Kenapa? Sekarang mama khawatir sama anak yang udah mama buang? Oh sekarang Raka tahu, mama pasti lebih khawatir sama karier mama kalo semua ini terbongkar di depan media? Iya kan? Sama seperti yang mama lakukan sama Raka, setiap Raka bikin masalah, mama selalu mati-matian nutupin semuanya karena mama khawatir sama karier mama hancur. Mau anaknya bonyok digebugin orang, mama lebih khawatir sama nasib karier mama dari pada khawatir dengan keadaan anaknya sendiri.”

Raka menjeda ucapannya sesaat. Menormalkan suaranya yang mulai tak stabil karena sesuatu yang menyesakkan dadanya. “Raka muak, Mah. Raka capek harus berpura-pura semuanya baik-baik saja, bertingkah seperti keluarga harmonis di depan media. Padahal semua cuma kepura-puraan. Palsu.”

Setelah itu, Raka pun beranjak dari hadapan sang mama, dibarengi setetes air mata mengalir yang langsung ia hapus begitu saja. Raka menginjak gas mobil, dan melaju dengan kencangnya.

Tidak ada kata harmonis dalam keluarga Adyatama. Apa yang tampil di hadapan media semuanya palsu. Karena nyatanya semua itu untuk menutupi kebobrokan pribadi masing-masing. Sang mama dengan obsesinya menjadi publik figur yang bersih, sang papa yang ketahuan selingkuh, dan mamanya membiarkan begitu saja. Sedangkan dirinya, berkutat dengan rasa muak dan frustasi dengan semuanya, melampiaskannya dengan trafelling dan sedikit kenakalan yang sengaja ia buat. Raka tak pernah menyangka ada kebobrokan lain seperti fakta yang baru saja ia ketahui.

Dimas. Bagaimana mungkin lelaki itu ternyata kakaknya?

Cinta Untuk DimasWhere stories live. Discover now