Extra 01

451 38 18
                                    

Malam ini ke empat pria yang mempunyai nama dengan berinisial R yaitu Rian, Rizal, Reza dan Rafa. Mereka bertempat sedang berkumpul di pinggiran kolam Rumah Rian sambil bermsin biliar.

Terlihat Reza dan Rafa sedang memainkan biliar sedangkan Rizal tengah bermai game online di ponselnya dan satu makhluk lagi tengah membaca sebuah artikel dari ditus yang terpecaya.

"Gak pusing tuh otak baca artikel?" celetuk Reza yang kini telah berada di samping Rian dan tidak dipedulikan karena Rian tetap fokus.

"Idih sok fokus baget tai." cibir Reza saat melihat tingkah Rian.

"Dari pada lo udah bodoh gak mau belajar." ujar Rizal sambil terus memaikan game onlinenya.

"Berisik lo kek plastik keresek!" Balas Rian saat setelah selesai membaca artikel.

"Ayok mainlah pantek!" Ajak Reza.

"Iya nyet!" Ucap Rian sambil menerima kiu yang dilemparkan Reza.

Kiu atau stik biliar adalah alat yang digunakan untuk memukul, mendorong, atau menyodok bola. Stik ini memiliki panjang sekitar 100 cm-150 cm.

"Lo juga bangsat!" Umpatan Reza keda Rizal yang hanya asik bermain sendiri.

"Sabar setan!" Balas Rizal.

"Gue jam tujuh udah mau balik biasa mau jalan sama ayang." Ucap Reza sambil mengakat kedua alisnya di hadapan Rian.

"Tumben biasanya gak peduli sama cewek lo yang penting ngumpul." Ucap Rizal.

"Yang ini beda, karena dia my favorite person." Ucap Reza sambil menunjukkan wallpaper ponselnya yang adalah Cynthia.

"Mulai bucin lo sama sepupu gue? Sampai di jadiin wallpaper segala! yah gue akuin sih sepupu gue emang cantik."

"Iyalah tuh, akhirnya lo ngerasaiin juga bucinin orang sampai bego."

"Emang dasarnya dia udah bego dari dulu Zal."

"Sialan lo berdua!"

"Tapi menurut gue itu bukan bucin sih." kata Rafa tiba-tiba sambil memainkan biliar.

"Tapi itu yang sering terjadi kalau lo udah pacaran apa lagi udah sayang banget sama doi. Jadi itu wajar aja sih menurut gue." sambung Rafa dan ketiga pria itu menatapnya.

"Kenapa lo lo pada liat-liat gue?!" tanya Rafa sambil menunjuk ketiga pria itu dengan stik biliar yang dirinya gunakan untuk bermain.

"Lo babi lendris yang paling bijak yang bikin gue tersentuh hingga menitikan air mata." kata Reza sok dramatis.

Mendengar perkataan itu Rafa hanya bisa memutar kedua bola matanya malas dan lanjut mengitari meja biliar tersebut.

Pada saat itu juga posel Rian bergetar menandakan seseorang menelepon dirinya dengan cepat Rian mengangkat pangilan itu.

"........."

"Ada apa?"

"........"

"Oke, terima kasih bang atas informasinya."

Pangilan pun berakhir dan sebuah senyuman terukir di wajah tampan Rian.

"Senyum apaan lo?! Kayak habis dapet 271 triliun aja!" Kata Reza saat melihat ekspresi Rian.

"Kepolisian udah nemuin pelaku kebakaran gedung tempat kita sukir, tadi bang Hito yang nelpon gue. Dan omanya Reno pas tau kabar itu langsung menuntut pelakunya karena ini termasuk pembunuhan berencana." Jelas Rian.

"Syukurlah pelakunya sudah ketahuan."

"Bang Hito ngasih tau gak siapa pelakunya?"

"Ada, dan kalian pasti gak bakalan menyangka sama orang ini."

The Buddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang