Part 1

3.6K 384 64
                                    

°°° ᴰᵃⁿᵈᵉˡⁱᵒⁿ °°°

Tidak terasa waktu berlalu dengan sangat cepat. Seorang pria manis terlihat termenung di dalam kamarnya. Dia merasa ini bukan pilihan yang tepat. Dia sudah merasa sangat nyaman disini dan tidak ingin kembali lagi.

Tapi... apa aku harus kembali??

Knock ... knock ... knock

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Seorang wanita paruh baya, membuka pintu berwarna coklat itu secara perlahan. "Sudah nenek duga, kamu pasti belum bersiap siap sama sekali"

Pria manis yang sejak tadi melamun, menegakkan tubuhnya menghadap sang nenek tercinta yang sekarang duduk di hadapannya. "Hehehe, ya aku memang belum bersiap sama sekali"

Senyuman hangat wanita tua itu selalu berhasil membuat hati cucunya jadi tenang.

"Tapi nek, apa aku harus kembali kesana?? Aku sudah merasa sangat nyaman disini nek, dan juga aku bisa menjaga nenek disini. Jadi ku mohon, biarkan aku tetap disini, nenek sayang Jeno kan? Jadi biarkan Jeno tinggal disini bersama nenek"

Sang nenek memeluk cucu manis nya dengan hangat. Mengusap kepala berambut coklat madu itu dengan lembut. "Tentu saja nenek menyayangi cucu manis nenek ini. Tapi, apa Jeno tidak merindukan Ayah, Ibu dan kak Renjun disana??? Mereka sangat merindukan Jeno di sana, dan juga pendidikan di kota lebih bagus dari pada di desa ini sayang, kamu harus menjadi orang sukses nantinya agar bisa membuat nenek bahagia, bukan kah itu keinginan kamu?? Soal menjaga nenek, ada paman dan bibi Seo yang akan menjaga nenek, jadi Jeno gak perlu khawatir dengan keadaan nenek"

Perkataan neneknya benar, pemuda manis itu sangat ingin membahagiakan neneknya saat dewasa nanti, tapi apa harus dengan kembali ke sana??? Jeno memajukan bibir, menatap neneknya memelas "Tapi Nek...."

Wanita paruh baya itu membawa memeluk tubuh cucunya lebih erat. Mengusap kepala itu dengan lembut. "Sudah jangan berpikir hal yang negatif, itu tidak baik. Cukup dengarkan perkataan nenek ini. Mereka Ayah, Ibu dan juga Renjun sangat menyayangi kamu dan mereka juga ingin kamu kembali pulang kerumah mereka. Di sana, ayah, ibu dan kakak kamu akan menjaga dan melindungi kamu dengan baik, jadi Jeno tidak perlu khawatir"

"Be--benarkah?? Meraka akan menyayangiku dan menjagaku?"

"Tentu saja, itu lah yang di lakukan oleh sebuah keluarga"

Keluarga ya???

Jeno tersenyum pahit di balik pelukkan hangat neneknya. Pemuda manis itu bahkan tidak yakin jika mereka yang di sebut keluarga itu menganggap dirinya bagian dari anggota keluarga.

Jeno melepaskan pelukkan hangat itu, mengagguk dan tersenyum manis kepada sang nenek. Ya setidaknya dengan begitu, dia bisa menutupi semua kekhawatirnya dari wanita yang sudah merawatnya ini.

"Sebaiknya kita mulai mengemas barang barangmu, nenek akan membantu"

Jeno segera memegang tangan yang masih lembut di usianya yang tidak lagi muda. "Tidak perlu, sebaiknya nenek istirahat, aku yang akan menyiapkan barang barangku sendiri"

"Kau yakin" Jeno menganggukkan kepalanya yakin. "Baiklah kalau begitu, jika kamu perlu bantuan panggil nenek, oke. Nenek istirahat dulu. Nenek menyayangi mu Jeno"

BrotherDonde viven las historias. Descúbrelo ahora