Rancangan Formula Terakhir Adollium

299 33 0
                                    

Takei Katsuhiro dan anak buahnya melesat ke hotel dimana acara resmi yang diadakan oleh keluarga elit, terkenal dan ternama layaknya keluarga Kambe. Dirinya membawa serta Hoshino Ryo dan Kamei Shinnosuke untuk mengamankan wilayah sekitar hotel ketika Saeki Mahoro membantu dalam melacak dan mencari tahu kondisi musuh yang merupakan pihak ketiga di dalam ruangan yang sama dengan Kambe Daisuke dan Katou Haru.

Haru yang terengah-engah karena pecahan kaca masih menempel di pundaknya membuatnya menjadi satu-satunya suara disana. Ruangan itu langsung hening seketika setelah bunyi tembakan dan seolah hanya ada mereka berdua disana. Daisuke ingin sekali mengobati luka di pundak Haru, hanya saja kondisi mereka saat ini tidak memungkinkan. Apalagi mereka berdua masuk ke bawah meja yang menyediakan beragam makanan mewah.

HEUSC pun bersuara. "Mereka mulai menggeledah setiap bawah meja, Haru-sama, Daisuke-sama."

Daisuke mengeryit ketika Haru memejamkan matanya. Dia terlihat berusaha menahan sakit sebelum akhirnya menatap Daisuke yang memasang ekspresi khawatir.

"Daisuke, lihat aku." Surai hitam itu memandangi Haru dengan ekspresi yang tidak berubah. "Kemana dirimu yang sombong dan merendahkan itu huh? Hentikan memikirkanku yang hanya kena pecahan kaca."

"Tapi, Haru-"

"Aku tidak kena peluru, Daisuke. Itu masih lebih baik."

Daisuke mengerjap sebelum mendesah pelan. "Baik, sekarang kau punya rencana?"

"Anda berdua memiliki dua pistol di saku masing-masing." Mereka mendengar HEUSC bicara lagi. "Empat orang itu mungkin berbadan lebih besar dari anda berdua, namun anda berdua adalah partner yang bisa melakukan apa saja bila sudah bersama."

Haru hanya tersenyum saat HEUSC seolah menyemangati Daisuke yang anehnya terlihat lebih lemah dibandingkan sebelumnya. "Tidak ada yang menggunakan pistol laser bukan?"

"Tidak ada. Semuanya pistol peluru biasa."

Haru mengangguk mantap. "Ayo kita berusaha keluar dari kondisi ini sebelum Hoshino dan yang lainnya kemari."

Daisuke mengerjap. "Benarkah itu?"

"Sebelum memberitahukan anda berdua bahwa salah satu pihak ketiga mengincar Haru-sama, Saeki Mahoro-sama dan yang lainnya sudah beranjak kemari." Keduanya mendengar sirene mobil polisi. "Mereka akan sampai pada hitungan menit."

"Hoi, ada polisi."

"Ah. Tapi yang lebih penting adalah kita sudah menemukan Katou Haru yang dibawa secara langsung oleh Kambe Daisuke."

Daisuke mengeryit sementara Haru mendecakkan lidah. "Harusnya mereka mematikan sirene itu."

"Haru..."

Daisuke membelalakan matanya melihat Haru yang kini menarik dasinya dan menciumnya di bibir. Daisuke tidak tahu harus merasakan apa dan bersikap apa, dia biarkan lelaki itu menciumnya dengan lembut.

Haru pun menyandarkan kepalanya di kepala Daisuke. "Sisanya kuberikan setelah ini. Setuju?"

Daisuke pun tersenyum. "Aku mau setiap saat, Haru."

Haru tersenyum gigi. "Aku dengar keinginan egoismu itu, Kambe Daisuke."

"Satu orang berada di arah jam dua dari sebelah kanan anda, Daisuke-sama. Satu orang berada di arah jam tujuh dari sebelah kanan anda, Haru-sama."

Keduanya mengangguk pada satu sama lain sebelum meraih pistol dan mengarahkannya ke orang yang sudah membuka taplak meja dan keduanya berhasil melumpuhkan mereka.

Reason to be a Hero Once Again - Fugou KeijiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon