Daisuke yang Kembali Meraih Haru

144 17 0
                                    

Kambe Shigemaru dan Sayuri menunggu Kambe Daisuke dan Yuki untuk datang ke kediamannya yang kini ditempati oleh Kanbe Suzue dan ibundanya. Daisuke datang sendirian ke ruang kontrol dimana Shigemaru, Sayuri dan Suzue sudah menunggu. Ekspresi mereka beragam, dimana Sayuri dan Suzue memasang raut wajah sedih, dan Shigemaru mengeryit dengan kedua tangan dilipat.

"Ada apa lagi, Daisuke?" Surai hitam itu terdiam. "Kau tahu, bahwa kita tidak bisa melacak keberadaan Haru dalam tiga hari ini setelah aku mendengar kabar dari HEUSC kalau kalian beradu mulut lagi di dalam mobil hitammu sendiri?"

Daisuke mengeryit. "Aku hendak menjelaskan semuanya pada Haru, namun dia-"

"Jangan salahkan Haru, Daisuke." Surai hitam itu mendongak menatap ayahnya. "Katakan padaku kalau kau sudah tidak membutuhkannya dan tidak lagi menyayanginya."

Daisuke membelalakan matanya. "Kita akan memutus semua hubungan kita dengan keluarga Katou sesuai dengan keinginan Haru sebelumnya."

"Aku tidak mengatakan itu!"

Daisuke mengeryit saat Shigemaru hanya diam menunggu kelanjutannya. "Aku tidak...berkata begitu."

"Lalu kau mengutamakan kekesalan dan kekecewaanmu pada Haru dibandingkan hubungan kalian? Bukannya itu yang kau katakan pada Sagara perihal Suzue dan sekarang kau sendiri yang melakukannya?"

Daisuke membelalakan matanya dan tahu sebenarnya itu kesalahannya sendiri. Keegoisan akan kekesalan dan kekecewaan yang dirasakannya, membawa masalahnya seperti sekarang ini. Dia membiarkan ego itu mengambil alihnya daripada perhatian dari Haru yang surai coklat itu berikan padanya. Dia pun tidak mengatakan hal yang sejujurnya pada Haru apa yang dia rasakan pada lelaki itu.

"Kenapa kau tidak mengatakan hal yang sebenarnya dari awal, Daisuke?" Surai hitam itu mendongak pada Shigemaru. "Kalian bisa menyelesaikannya lebih cepat daripada harus menjadi seperti ini."

Daisuke mengeryit. "Aku tahu. Aku tahu aku salah."

Sayuri yang terdiam pun akhirnya bersuara. "Daisuke." Surai hitam itu memandang sang bunda kini. "Apalagi yang kau butuhkan?" Daisuke membelalakan matanya. "Perhatian dari Haru kurang padamu? Kasih sayangnya kurang padamu?"

Daisuke memalingkan pandangannya. "Aku-"

"Bila kau merasa kecewa karena Haru masih sempat meragukan perasaanmu dan melihat kau enggan melanjutkan hubungan dengannya, kau bisa membuat keraguan itu hilang darinya." Daisuke membelalakan mata memandang sang bunda kini. "Kau bisa melakukan itu bukan?"

Daisuke mengepalkan kedua tangannya. "Aku...bisa melakukannya."

Shigemaru dan Sayuri mendesah lega. Keduanya saling pandang sebelum Shigemaru bersuara lagi.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan, Daisuke?"

Dia menatap sang ayah yang menanyakannya. "Kondisi Haru masih buruk dengan lengannya yang patah, dia pun tidak makan apapun di hari dia terluka, dan tiga hari yang lalu dia menghilang begitu saja." Daisuke mengeryit.

"Apa ini keinginanmu sejak awal, melihat Haru mati?"

"Ayah!"

Daisuke mengepalkan kedua tangannya lagi. "Aku...tidak ingin Haru mati."

"Lalu kenapa kau bertindak seolah kau yang membuatnya memilih untuk mati?"

Daisuke membelalakan matanya lagi. "Aku, membuat Haru memilih untuk mati?"

"Apa lagi kesimpulannya bila Haru menghilang begitu saja? Kami mendapat banyak pertanyaan dari pihak kepolisian tentang menghilangnya Haru saat kau menolak menjawab dan menjelaskannya."

Reason to be a Hero Once Again - Fugou KeijiWhere stories live. Discover now