Syilla 13

1.4K 84 0
                                    


Bel pulang sudah berbunyi tiga puluh menit yang lalu,namun Syilla masih betah menonton sekelompok laki laki yang sedang latihan basket.Sambil memegang segelas jus alpukat ia menonton dengan antusias para lelaki yang keringatnya sudah bercucuran.Aldo dan Arga sudah tiba dibasecame,sedangkan Satya mengantar Rahma kemudian ia menyusul ke basecame.

Hari sudah semangkin sore membuat Syilla memutuskan untuk pulang.Ia berjalan santai menuju parkiran yang hanya ada beberapa kendaraan yang tersisa.Ia langsung menancap gas dengan kecepatan rata rata di jalanan yang lumayan sepi.

BRAKK

sebuah mobil sedan hitam manabrak Syilla sehingga ia terpelanting di jalanan.Punggung nya terseret sehingga darah mengalir dan membasahi seragamnya.Syilla tergeletak tak berdaya di tengah jalan.Dua orang lelaki keluar dari mobil itu dengan smrik di bibirnya.

'Remuk badan gue njir.'Batin Syilla.

"Itu balasan dari gue,karna lo udah bikin gue nggak bisa bangun dan dua hari di rumah sakit."Ucap seorang pria itu berjongkok mencengkram pipi Syilla dengan kuat bernama Diky.

Syilla hanya diam saja menatap lelaki itu.Ia ingat betul lelaki di depannya ini.Ia adalah orang yang Syilla pukuli ketika tawuran waktu itu,dan di sampingnya adalah orang yang saling ado jotos dengan Satya.

"Nikmati rasa sakitnya sayang."Ucap Rangga.Mereka berdua pergi begitu saja.

Hanya untuk sekedar pindah ke tepi jalan rasanya Syilla tak sanggup perih di punggungnya semangkin menjadi.

Syilla hanya mampu berdoa agar ada yang menolongnya.

Tiba tiba seorang lelaki menghampiri Syilla.

"Ngapain lo rebahan di sini."Ucap Lelaki itu,Syilla memutar bola matanya malas.

"Tolong."Ucap Syilla lebih tepatnya sebuah rengekan.

"Iya iya,gue bawa kerumah sakit aja oke."Ucap lelaki itu.

"Masa ke warung makan goblok."Ucap Syilla.

"Hehehe."Cengir lelaki itu.Ia langsung mengangkat Syilla hati hati ke mobilnya,dan langsung dibawa ke rumah sakit.

***

Satya,Aldo,dan Arga sedang berkumpul di basecame sambil mengobrol ria.Namun Satya dari tadi merasa ada yang aneh.

"Lo ngapa sih dari tadi diam mulu?"Tanya Aldo.

"Ga papa."Ucap Satya.

"Kayak cewek lo kalo di tanyain,jawab ga papa."Ucap Arga.

"Kenapa sih."Ucap Aldo.

"Lala dari tadi gue telpon nggak di anggat,di chat ngga di bales."Ucap Satya

"Ya mana-"Ucapan Arga terpotong dengan dering Hp Satya.

My queen is caling

"Alhamdulillah."Ucap Satya,ia langsung mengangkat telpon itu.

"Hallo La lo dimana?"

"Maaf ini gue bawa adek lo ke rumah sakit"

"Ha? apa?"

"Adek lo kecelakaan"

"Rumah sakit mana"

"Vanora hospital"

"Gue kesana"

Tut tut

"Kenapa kok panik."Ucap Aldo ikut berdiri.

"Lala kecelakaan."Ucap Satya.

"Ayo ke rumah sakit sekarang."Ucap Arga.

Mereka bertiga langsung bergegas menuju rumah sakit.

***

"Apa kata abang gue?"Tanya Syilla.

"Dia mau kesini."Ucap lelaki itu.

"Dari tadi belum kenalan nama lo siapa?"Tanya Syilla.

"Galen."Ucap lelaki itu.

"Gue Syilla,makasih lo udah nolong gue."Ucap Syilla sambil tersenyum tulus.

"Sama sama."Ucap Galen.

"Lo kenapa bisa rebahan di aspal,padahal di rumah kan bisa di kasur empuk lagi."Ucap Galen sambil duduk di samping brankar Syilla.

"Gue di tabrak goblok,bukan rebahan."Ucap Syilla kesal.

"Kok bisa?"Tanya Galen.

"Takdir."Ucap Syilla kesal.

BRAKK

Pintu yang di buka secara tak manusiawi.

"Lala lo kenapa bisa gini.."Ucap Satya langsung memeluk Syilla.

"Duh duh sakit nyet lo teken punggung gue."Ucap Syilla.

"Maaf maaf."Ucap Satya ngengir.

"Siapa yang bikin kayak gini,bilang gue."Ucap Satya.

"Udah nggak usah di pikirin kapan kapan aja gue sakit nih."Ucap Syilla.

"Thanks Bro."Ucap Satya pada Galen.Galen hanya mengganguk saja.

"Gue pamit ya,kan abang lo udah dateng."Ucap Galen.

"Iya Len,hati hati ya thanks bantuanya."Ucap Syilla tersenyum.

"Papi Mami udah tau Sat."Ucap Syilla.

"O iya gue lupa,bentar gue chat Mami."Ucap Satya.

"Gimana?"Tanya Syilla.

"Mereka mau kesini."Ucap Satya.

***

Hari sudah menunjukkan pukul sembilan malam.Orang tua Satya dan Syilla sudah pulang jam delapan tadi,kini tinggal Syilla,Satya,Aldo,dan Arga yang ada di ruangan ini.Satya terus menggenggam tangan Syilla.

"Sat gue laper."Ucap Syilla.

"Nih makan bubur."Ucap Satya.

"Nggak mau nggak enak."Ucap Syilla.

"Princes nya Aldo mau apa?"Sambar Aldo.

"Nasi goreng ama jus alpukat."Ucap Syilla kegirangan.

"Makan bubur aja ya."Ucap Satya membujuk.

"Gue kan cuma luka Satya,bukan sakit parah yang nggak boleh makan ini itu."Ucap Syilla.

"Oke oke,lo sana beli Al,sekalian cemilan ya."Ucap Satya.

"Kuy Ar temenin gue."Ucap Aldo.

"Hm.."Guman Arga

"Di tunggu ya."Ucap Aldo sambil mengedipkan sebelah matanya pada Syilla.

"Permisi mas mbak ini salep untuk luka nya mbak Syilla, di kasih ke lukanya pas mau tidur ya."Ucap suster sambil memeriksa kantong cairan infus.

"Makasih sus."Ucap Satya.

"Sama sama,saya permisi."Ucap suster.

"Makanan nya datang."Sorak Aldo sambil menenteng dua kantong plastik di kanan kiri tangannya.

"Arga mana?"Tanya Syilla.

"Pulang,tadi di telfon nyokapnya."Ucap Aldo

"Lo mau pulang atau di sini?"Tanya Syilla

"Gue di sini,subuh baru pulang tadi gue udah telpon Nyokap gue,terus gue telpon Nyokap lo biar subuh ke sini nganter baju lo sama gantiin lo jaga Lala."Ucap Aldo panjang lebar.

"Thanks."Ucap Satya,Aldo mengangguk.

"Nih makanannya."Ucap Aldo menyerahkan nasi goreng pada Syilla.

"Makan sendiri atau gue suapin?"Tanya Satya.

"Makan sendiri."Ucap Syilla sambil mengambil makanannya dari Satya dan langsung menyantapnya dengan lahap.

***

syilla (END)Where stories live. Discover now