Premier Voyage

8.8K 627 19
                                    



Look who is me, isn't it delicate?
.
.
.
.
.
.
;



Haechan tersenyum kala lampu-lampu blitz kamera menghujaninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan tersenyum kala lampu-lampu blitz kamera menghujaninya. Ia harus terlihat sempurna berjalan di atas karpet merah ini. Meski lehernya terasa tercekik dan gatal karena kerah kemeja yang kaku dan dasi kupu-kupu yang dipasang rapat. Para bodyguard mengelilinginya. Seolah jika mereka merenggang sedikit, Haechan akan mati. Sama sekali tidak membantu dirinya yang mulai kehabisan udara segar.

Haechan membiarkan helaan nafas keluar dari bibirnya kala ia sudah sampai di dalam gedung. Ia mengendurkan sedikit wajahnya yang mulai kelu lantaran terlalu banyak tersenyum lebar.








"Haechan-ssi!"

Ah, mulai lagi. Haechan mendongak dan menatap ke arah seseorang yang menyapanya. Tak lupa ia menyunggingkan senyuman lebar.

"Prince Hendery! Sebuah kehormatan bertemu dengan anda malam ini."

Orang yang disebut Hendery oleh Haechan itu tersenyum hingga memperlihatkan gigi-giginya. Terlalu lebar, bahkan Haechan berpendapat senyuman yang diberikan Hendery padanya terlihat bodoh. Namun untuk menjaga nama baik Haechan, ia tak menyuarakan pikirannya.

Mereka terlalu lama berdiam di tempat dan berbincang basa-basi. Para bodyguard Haechan seperti cacing kepanasan. Mereka merapat pada Haechan, memberi Haechan kode lewat gestur, bahwa laki-laki manis bersurai madu itu harus menyudahi basa-basinya dengan Hendery.

Terkadang Haechan senang orangtuanya memperkerjakan bodyguard yang lumayan peka. Dengan senang hati Haechan menyudahi perbincangan membosankannya dengan Hendery.

"Ah maafkan aku, Prince Hendery. Mungkin kita berbincang lain kali lagi?" Tak lupa Haechan sunggingkan senyum manisnya.

Sejenak Hendery terpaku pada bibirnya. "Ah- oh tentu saja," ucapnya.

Haechan belum melepas senyumnya, "Sampai bertemu lagi, nikmati pesta anda malam ini!"

Ada segelintir rasa kecewa pada manik Hendery ketika Haechan menjauh darinya. Namun Haechan terlalu tidak peduli sampai ia tidak memiliki rasa bersalah sedikit pun pada Hendery. Sejak pertama mereka bertemu, Haechan tahu Hendery tertarik padanya.






Haechan kembali berjalan memasuki gedung lebih dalam dan melihat-lihat sekitarnya melalui celah-celah tubuh para bodyguard. Haechan meringis, andai ia lebih tinggi atau mungkin lebih besar dan kuat. Ia pasti sudah menyeruak keluar dari lingkaran yang dibentuk oleh para bodyguard ini.

Untuk mengusir rasa bosannya, ia berhenti di sebuah tiang emas mengkilap seperti kaca. Kemudian ia mundur satu langkah. Tentu saja para bodyguardnya mengikutinya mundur satu langkah. Kemudian Haechan mundur satu langkah lagi dan dengan cepat mengambil satu langkah.

D E L I C A T E  || NoHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang