deuxième voyage

4.9K 570 24
                                    

Look who is me, isn't it delicate?
.
.
.
.
.
.
;








  Anehnya, bodyguardnya tidak bergerak seinci pun dari tempat mereka berdiri bahkan ketika Haechan sudah lima langkah berada di depan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...
  Anehnya, bodyguardnya tidak bergerak seinci pun dari tempat mereka berdiri bahkan ketika Haechan sudah lima langkah berada di depan mereka..

























.

.

.

.

.

.

Haechan termangu. Kemudian ia berjalan perlahan menghampiri salah satu diantaranya, mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah sang bodyguard. Namun,



“tidak ada reaksi” batin Haechan

Kini alis Haechan terangkat sebelah dan ia menyeringai lebar. Betapa senangnya Haechan karena tak ada satupun yang dapat melihatnya. Tak ada!

Haechan berlari-lari, bolak-balik menuju lobi sampai ke pintu ruang dansa. Kemudian ia masuk ke ruang dansa dan mengambil cupcakes. Memakannya dengan lahap tanpa memperdulikan tata cara makan yang baik dan benar.

Dan coba lihat. Tak ada yang bisa melihatnya!

Tidak ada yang melihatnya makan dengan mulut penuh dan bibir celemotan. Tidak ada yang melihatnya mencium ketiak di atas panggung tempat orkestra, dan tak ada yang melihatnya menggoyangkan pantat di depan wajah sang konduktor!


Haechan berlari-lari di sepanjang lorong. Dengan lincah menghindari para pelayan yang sibuk mondar-mandir membawa nampan. Ia tak sengaja menyenggol seorang pelayan sehingga nampan berisi wine yang ia bawa jatuh ke lantai.

"Apa yang kau lakukan! Perhatikan langkahmu, nak!"

Haechan berkeringat dingin. Rupanya sang kepala pelayan mampu melihatnya.

Ia memejamkan mata, namun sang kepala pelayan malah terus melewatinya hingga ia sampai di tempat pelayan itu berdiri.

Haechan membulatkan mata. Jadi, benar kan dia tidak terlihat?

Langsung saja Haechan berlari keluar gedung. Sesampainya diluar ia melihat para reporter dan papparazi yang duduk di tanah. Mereka akan seperti itu sampai acara selesai dan para tamu keluar dari gedung untuk pulang. Haechan menatap mereka iba karena acara baru akan selesai mungkin dini hari.

Lantas laki-laki manis itu ikut duduk di sebelah salah satu reporter. Ia ikut memandang ke arah pandangan reporter tersebut.

Haechan kini mengerti jika berada di posisi reporter itu. Ia akan menatap gedung yang dilapisi emas itu terus-terusan tanpa bosan. Sayangnya Haechan bukan si reporter dan ia bosan dengan gedung-gedung megah berlapis emas.

D E L I C A T E  || NoHyuck ✓Where stories live. Discover now