Chapter 31: Melanjutkan Perjalanan [1]

583 97 24
                                    

Chapter 31

Melanjutkan Perjalanan
Bagian 1

*****

Heat Yun Xi sudah berakhir, saatnya dia dan Long TianJun kembali melanjutkan apa yang sudah ditunda.

Setelah 7 hari penuh di kediaman Keluarga Ping, Long TianJun dan Yun Xi berpamitan dengan keluarga kecil itu. Kai Ning, yang merasa senang akan kehadiran kedua orang itu menjadi berat hati ketika berpisah dengan mereka. Ia menyukai 'Han Zhi' yang bekerja keras demi adiknya yang selalu bertanya tentang kondisinya setiap waktu dengan raut penuh kekhawatiran. Melihat kedekatan kakak-beradik itu dan tidak mau mereka mengalami kendala selama di perjalanan menuju ibu kota, Kai Ning memberi beberapa makanan dan pakaian, sebagai tanda terima kasih karena sudah membantu suaminya membuat perabotan dan mengangkut kayu setiap hari. Awalnya Long TianJun maupun Yun Xi menolak dengan keras dan seharusnya merekalah yang berterima kasih, tapi Kai Ning tetap memaksa. Pada akhirnya, kedua orang itu mendapatkan cukup banyak perbekalan untuk beberapa hari ke depan.

Setelah melambaikan tangan dan mengucapkan banyak terima kasih--yang dilakukan Yun Xi--, kedua petualang itu melanjutkan perjalanan. Kali ini, mereka membutuhkan 2 hari untuk sampai di kota selanjutnya yang mana mengharuskan mereka untuk tidur di alam terbuka ketika malam menjelang.

"Hore! Berkemah!" seru Yun Xi riang gembira.

Kota yang akan dituju bernama Kota Wu. Kuda mereka tiba di daerah perbatasan antara Kota Yi dan Kota Wu. Itu merupakan hutan yang cukup lebat yang mana jika orang asing masuk ke sana akan tersesat. Sesuai arahan Ping Li, Long TianJun dan Yun Xi harus berjalan mengikuti aliran sungai sebagai penuntun jalan. Jika terus mengikuti ke mana arah sungai itu berakhir, mereka akan menemukan sebuah kota yang cukup besar.

Untuk mengistirahatkan tubuh mereka setelah seharian penuh di atas kuda, Long TianJun memutuskan untuk berhenti dan berniat mendirikan tenda yang letaknya tidak jauh dari sungai. Ketika mereka berhenti, bukannya mengeluh karena sakit pinggang, Yun Xi malah berteriak riang gembira dan bergegas membangun tenda dengan semangat.

"Kenapa kau masih bisa tersenyum di saat-saat seperti ini?" tanya Long TianJun, mengeluhkan sakit pinggangnya. Padahal ini adalah tubuh seorang anak muda, tapi kenapa ia merasa tubuhnya sakit seolah tubuh ini seperti miliknya yang mulai menua? Aiyah... Sungguh menyebalkan. Ingin rasanya Long TianJun bersantai di atas dipan sambil dipijit Kasim Shu Jiao atau Permaisuri Lian atau siapa pun sehingga dia bisa bersantai.

"Bagaimana aku tidak tersenyum? Aku gembira karena kita berkemah di sini. Sudah lama aku tidak berkemah," Yun Xi sibuk mengeluarkan kain lebar yang digulung sebelumnya dan membentangkannya luas-luas.

"Perasaan aku saja, atau setelah heat, kau menjadi cacing kepanasan?" Long TianJun mengerutkan dahi, bingung pada Yun Xi yang berubah menjadi lebih lincah.

"Sepertinya memang begitu," kata Yun Xi tertawa riang sambil mulai memasang pasak.

"Aku yang sudah lelah, melihatmu tidak lelah, semakin membuatku kelelahan," Long TianJun bersungut-sungut dan bersandar di bawah pohon.

"Kalau lelah, tidur saja. Akan kubangunkan kalau sudah makan malam."

Long TianJun tidak memikirkan apakah Yun Xi butuh bantuan dan teman bicara atau tidak, pria itu dengan egois dan tidak berperasaan merebahkan tubuhnya di sana lalu memejamkan mata. Dia benar-benar kelelahan. Meski langit sudah sore dan sebentar lagi makan malam, Long TianJun tidak mau bangun sampai keesokan harinya. Seharian ini ia mengendarai kuda, yang sebenarnya bukan masalah besar. Tapi, ada Yun Xi di belakangnya. Long TianJun benci laki-laki itu dan ia dipaksa harus mendengarkan celotehan Yun Xi sepanjang hari. Ia marah pada laki-laki itu, menyuruhnya untuk diam, tapi bukan Yun Xi namanya kalau menutup mulut selama satu menit saja. Selain tubuh, batinnya juga lelah karena Yun Xi!

That Evil King and This Little FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang