Chapter 54: Dibawa [2]

404 71 7
                                    

Chapter 54

Dibawa
Bagian 2

*****

Tubuh Han Zhi, tubuh Long TianJun... keduanya tidak bergerak, keduanya tidak bernapas, keduanya sudah tidak bernyawa.

Sulit dipercaya. Ini sulit dipercaya! Tidak mungkin. Mereka tidak mungkin meninggal! Mereka hanya tertidur saja, kan? Iya, kan? Tolong katakan bahwa ini semua hanyalah kebohongan!

Lian Hua ingin berteriak, tetapi suaranya tidak bisa keluar. Dadanya nyeri luar biasa, kepalanya pusing seperti dihantam besi, dan pandangannya mulai buram.

Semua yang dilihatnya tidak bisa dipercaya, terlalu mengejutkan, terlalu mengerikan, seperti ilusi.

Lian Hua selalu tidak bisa mengalami ketakutan yang berlebihan. Itu akan membuatnya lemah dan jatuh pingsan. Sebelum laki-laki itu terjembap ke lantai, Yun Xi dengan sigap menahannya.

Yao GongXu menarik napas panjang. Matanya sudah memerah, tetapi dia berhasil untuk tidak menuangkan kesedihannya dan berkata dengan stabil, "Mari kita tempatkan mereka dengan benar. Setelah Permaisuri bangun, kita akan mengadakan upacara pemakaman dan menguburkan mereka."

Upacara pemakaman dan menguburkan mereka? Mereka tidak mati. Mereka hanya tertidur. Yun Xi percaya bahwa kedua pria itu hanya mengerjainya dan Lian Hua. Han Zhi tidak jarang menggoda adiknya, apalagi Long TianJun yang gemar berkelakar. Ya, mereka pasti bekerja sama untuk membuat lelucon!

Yun Xi menggeleng sambil mengeratkan pelukan pada Lian Hua, "Tidak... Mereka tidak mati... Jangan kubur mereka."

Yao GongXu sangat mengerti perasaan Yun Xi, tetapi kedua mayat harus segera dimandikan dan dikubur. Dia berkata, "Pindahkan mereka ke ruangan belakang. Yun Gongzi, antarlah Permaisuri kembali ke istananya."

"..."

Yun Xi hanya diam, duduk termenung di lantai sambil menatap dua tubuh tak bernyawa itu diangkat menggunakan tandu, dibawa pergi dari hadapannya. Yun Xi tidak bisa berbuat apa pun. Tubuhnya lemas dan kakinya tidak bisa digerakkan. Setidaknya dia masih bisa menjaga kesadarannya untuk tidak pingsan.

Untuk beberapa saat, keheningan terjadi. Hanya suara hujanlah yang tertangkap telinga. Kemudian, suara kusir yang mengantar Lian Hua tadi terdengar pelan, "Tuan Muda, ayo kita antar Permaisuri."

Baru setelah itu, Yun Xi bisa bergerak. Ia berdiri sambil menggendong Lian Hua di kedua tangan dan membawa Permaisuri kembali ke Istana Zuo.

Sesampainya di Istana Zuo, Yun Xi secara naluri bergerak tanpa sadar. Dengan keadaan linglung, dia segera meletakkan Lian Hua ke tempat tidur, mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian baru, serta menyelimuti laki-laki itu agar Permaisuri merasa nyaman.

Pikiran Yun Xi benar-benar kosong, matanya yang cerah sudah tidak memiliki cahaya kehidupan lagi, bibir yang selalu tersenyum itu sudah musnah. Yang ada hanyalah seorang laki-laki linglung yang sudah kehilangan tujuan hidup.

Bagaimana Yun Xi bisa punya tujuan hidup kalau semuanya malah seperti ini? Satu-satunya orang yang paling dekat dengannya, yang paling disayanginya, yang mengurusnya ketika orang tua mereka telah tiada, yang berjuang bersamanya selama ini, kini sudah menutup mata. Dari semua yang diberikan kakaknya, pernahkah Yun Xi membalasnya? Jangankan balas budi, jangankan membahagiakannya dengan membuatnya bangga, berterima kasih saja Yun Xi belum sempat. Sekarang Han Zhi telah pergi. Pria itu tidak membuat lelucon kali ini. Dia tidak akan kembali.

"Kenapa kau meninggalkan aku, Ge?"

Kenapa meninggalkan aku? Ayah, Papa, semua sudah pergi. Kenapa kau setega itu meninggalkan aku sendiri? Apakah kau tidak sayang padaku sehingga kau pergi begitu saja tanpa bilang padaku terlebih dahulu? Bukankah kita selalu bersama? Kenapa kau pergi begitu cepat? Aku belum membuatmu bangga, aku belum menunjukkan kesuksesanku padamu, kenapa kau lebih memilih bertemu Ayah dan Papa? Jika kau pergi, apa yang kau ceritakan pada Ayah dan Papa di alam sana? Tentang kebodohanku? Tentang kesialanku? Atau tentang aku yang tidak pandai memanah? Itu tidaklah menarik untuk diceritakan. Ayah dan Papa tidak akan puas mendengarnya. Tunggulah aku sukses, tunggulah aku bahagia, tunggulah aku bisa membangun rumah yang besar untuk kita tinggali, tunggulah sampai aku menikahi seorang pria tampan... Lupakan. Bahkan pria yang katanya ingin menikahiku juga meninggalkanku! Dia berbohong akan menunggu jawabanku. Aku belum sempat menjawab, tapi dia juga pergi! Sebenarnya apa yang kalian rencanakan? Kenapa kalian melakukan ini semua? Kalau begini akhirnya, apa yang harus kulakukan?

Kenapa meninggalkan aku?

Tanpa disadari, air mata meleleh lagi di pipi Yun Xi, entah sudah yang ke berapa kali. Sejak Han Zhi dan Long TianJun menghilang, keresahan di hati selalu mengganggu Yun Xi, membuatnya tidak bisa tidur nyenyak. Setiap dia terbangun, yang ada hanya air mata dengan bibir yang tidak berhenti menggumamkan doa untuk keselamatan mereka. Yun Xi selalu berdoa dan berdoa, tetapi sepertinya Langit tidak mengabulkan permintaannya kali ini dan memilih untuk mengambil Han Zhi dan Long TianJun.

Yun Xi keluar dari kamar Lian Hua. Tidak tidak tahu harus ke mana dan menyerahkan semuanya pada kedua kaki yang terus melangkah.

Langkah demi langkah, tetapi Yun Xi tidak menyadari seberapa panjang dan seberapa lama dia berjalan. Dia sedikit tersadar ketika kedua kakinya kemudian berhenti.

Yun Xi mendongkak sedikit. Ternyata kaki membawanya kembali ke ruangan depan Istana Zuichu.

Tiba-tiba, terdengar langkah kaki yang kuat, menarik perhatian Yun Xi sedikit. Seorang pemuda tampan yang cantik berjalan terburu-buru, melewati ruangan. Oh, itu Guru Yan.

"Yun Xi, kau di sini!"

Guru Yan kembali dengan berjalan mundur setelah dia melewati Yun Xi.

Yan Sui berlari menghampirinya dan menarik tangannya sekuat tenaga, "Syukurlah kau ada di sini! Ayo!"

Yun Xi menyerahkan diri ketika dia ditarik paksa. Meski penasaran, Yun Xi tidak bertanya dan hanya menyimpan semua pertanyaan itu di kepalanya.

Kenapa Guru Yan terlihat bersemangat? Apakah mengadakan upacara pemakaman dan menguburkan mayat adalah acara yang ditunggu-tunggunya? Atau, apakah Gege dan Long Shao hidup lagi? Pft... Lupakan pertanyaan konyol terakhir. Itu tidak mungkin.

Sambil melangkah, Yun Xi memerhatikan Guru Yan. Pakaian Yan Sui hampir basah dan napasnya agak tersengal, seperti baru saja keluar melarikan diri dari hujan. Dari mana saja pemuda ini? Kenapa dia sampai basah?

Yan Sui membawanya ke suatu ruangan. Ada banyak pengawal dan pelayan berdiri di luar. Ekspresi mereka sulit ditebak. Yao GongXu sedang berdiri di depan sebuah pintu yang tertutup, berjalan bolak-balik dengan ekspresi rumit. Bahkan Kasim Shu Jiao juga ada di sana yang sebenarnya sedang menangis, tetapi bibirnya berusaha untuk tersenyum.

Kesadaran Yun Xi sedikit kembali kala dia tahu di mana dia dibawa. Dia berada di kamar luar milik Yang Mulia. Kenapa dia berada di sini? Apa yang membuat orang-orang berwajah seperti itu.

Yun Xi bertanya dengan suara serak pada Yao GongXu, "Penasihat Yao, sebenarnya ada apa?"

Yao GongXu melirik Yan Sui lalu menjawab, "Guru Yan membawa Dukun Hui An ke sini."

"Dukun Hui An?"

Yun Xi pernah mendengar nama ini dari kakaknya dan Long Shao. Kalau tidak salah, Dukun Hui An adalah seorang dukun sakti yang bisa membantu mengembalikan jiwa Han Zhi dan Long TianJun kembali ke tubuh masing-masing. Apakah sekarang Dukun Hui sudah menemukan cara? Tapi, bukankah kedua pria itu sudah meninggal? Memangnya apa lagi yang mau dikembalikan? Bukan berarti wanita itu datang untuk menghidupkan mereka kembali, kan? Tapi, tapi, jika ada hal seperti itu di dunia ini... bolehkah Yun Xi sedikit berharap?

Sebelum seluruh pertanyaan diajukan di dalam kepala Yun Xi, tiba-tiba muncul cahaya yang sangat menyilaukan dari dalam kamar Long TianJun!

*****

To be continued...

----------
Hhhuuuaaaa maaf updatenya malam banget 🤧
Sengaja sih lama-lama ehek 😁

Sepertinya udah pada tau apa yang akan terjadi, so aku ga bakalan ngejelasin prosesnya 😁
Kalo ga salah aku pernah nulis cerita yang serupa kek gini. Fanfic MDZS ya ga sih? Yang jiwanya Wei WuXian sama Mo XuanYu dibalikin lagi ke tubuh masing-masing??? 🤔
Damn. Kenapa sih aku nulis cerita yang mirip-mirip mulu sih? X.X

Anyway, jangan lupa vote dan komentar ya 😚
Sampai jumpa nanti~

Rabu, 16 Desember 2020.
----------

That Evil King and This Little FlowerWhere stories live. Discover now