605 66 7
                                    

Tempat sarang setan, yang kebanyakan manusia mendatanginya hanya untuk mencari hiburan, sekedar bersenang-senang menghabiskan uang, atau melupakan masalah hidupnya sejenak. Bunyi dentuman musik terdengar memekakan telinga. Hiruk piruk manusia menari tanpa rasa malu di atas dance floor. Tak jarang dari mereka saling melakukan aktivitas yang tidak senonoh.

Club malam, menjadi satu tempat yang kini didatangi oleh seorang pemuda yang masih sangat terpukul karena kehilangan seseorang yang sangat ia cintai itu. Laki-laki bersurai hitam legam itu terus menegak beberapa botol alkohol yang termasuk dalam golongan C. Tak jarang juga, satu temannya yang tak sengaja bertemu di tempat ini menghentikan aktivitas gilanya.

"Kevin, please stop! Kau sudah mabuk berat, bodoh" makinya sembari menarik satu botol yang hendak diteguknya.

"Kau sudah meminum lima botol vodka! Kau mau mati, huh??!!" sergahnya sembari menjauhkan botol itu dari tangan Kevin.

Pemuda bersurai hitam itu menatap temannya dengan pandangan yang sayu dan muka yang memerah. Tak lama kepalanya ia jatuhkan di atas meja bar. Tak lupa bibirnya terus menggumam nama Chanhee.

"Kevin, berhenti menggumamkan namanya! Sudah seminggu lebih kepergiannya, dia pasti sudah tenang di sana. Dan lihat dirimu, sangat kacau dengan penampilan seperti ini. Kemana Kevin yang dulu ceria dan selalu tersenyum?"

Ada alasan mengapa dirinya berkata seperti itu kepada Kevin. Bukannya tidak iba, tapi dia terlalu kasihan melihat laki-laki bersurai hitam itu yang sangat terpukul bahkan cenderung tidak bisa mengikhlaskan kepergian kekasihnya. Akibatnya, laki-laki itu tidak lagi mengurus dirinya.

"Percuma kau menceramahinya dalam keadaan mabuk seperti itu, Jacob. Lebih baik suruh dia pulang dia terlihat sangat mabuk"

Jacob, teman Kevin yang satu itu menatap kesal ke arah sang bartender yang berbicara kepadanya. "Memang sudah mabuk, Sangyeon bodoh! Ini semua karena kau. Sudah kubilang jangan kasih minuman itu lagi, tapi kau terus memberi permintaannya"

"Dia yang memintanya" jawab bartender bernama Sangyeon itu.

"Terserah. Aku marah padamu!" ucap Jacob acuh lalu kembali mengalihkan pandangannya menatap malang ke arah Kevin.

"Yakin kau bisa marah kepada kekasihmu yang tampan ini?" tanya Sangyeon sembari menaikan alisnya menggoda.

Jacob mengacuhkannya. Melihat tidak ada reaksi dari kekasihnya, membuat Sangyeon berjalan mengitari meja bar yang panjang sebagai pembatas. Laki-laki itu mendekat ke arah Jacob dan meraih pinggangnya agar berhadapan dengannya.

"Jawab aku, sayang"

"Menyingkirlah" ucap Jacob lembut sembari mendorong tubuh kekar Sangyeon.

Pergerakannya terhenti, saat melihat Kevin yang tiba-tiba menggebrak meja bar dengan keras, "Aku pulang!" ucapnya lau berjalan sempoyongan keluar club.

"Mau kemana?" tanya Sangyeon, menahan pinggang Jacob yang hendak beranjak dari tempatnya.

"Dia lagi mabuk, dan dia mau pulang sendiri bawa mobil. Aku khawatir dia kenapa-napa"

"Ssstt, calm down. Dia bisa jaga diri"

"Tapi-"

Ucapannya terhenti saat merasakan bibirnya yang tersumpal bibir kekasihnya. Kurang ajar sekali bartender yang satu ini!

Ego [Newmoon] ✓Where stories live. Discover now