+ 八

362 60 8
                                    

6 years later...


Satu lembar kalender ia sobek, tergantikan dengan tanggal yang ia tunggu-tunggu. Senyumnya melebar sampai menunjukan tulang pipinya.

Hari ini, hari ulang tahun kekasihnya. Meski sudah enam tahun berlalu, pemuda itu tidak pernah absent sekali pun untuk merayakan ulang tahun sang kekasih.

Kakinya berayun memasuki kamar mandi bersiap keluar untuk mengucapkan kalimat selamat ulang tahun untuk kekasihnya. Beberapa menit ia habiskan dengan berkutat dengan air hangat yang mengalir dari shower. Pria itu keluar rumahnya dengan pakaian yang cukup kasual. Ia menaiki kendaraan beroda empat miliknya, menuju tempat tujuannya.

...


Sebuket bunga ia letakan di atas makan seseorang. Tangannya terukur mengusap nisan yang bertuliskan nama Choi Chanhee.

"Happy birthday, my angel" ucapnya dengan menahan air matanya yang hendak turun. "I really miss you, Chanhee. Kau benar-benar sudah bahagia di sana, ya? Sehingga selama satu tahun terakhir kau tidak pernah datang lagi di mimpiku. Hahaha... Aku harap begitu. Lihat aku sekarang, aku sudah terbiasa makan karbohidrat, loh. Bahkan setiap pagi aku selalu sarapan dengan nasi"

Pertahannya runtuh, air matanya tidak bisa lagi dibendung. Dia menangis, namun segera ia usap kedua matanya agar kristal bening itu tidak menetes di hadapan makam kekasihnya.

"Aku pulang ya, Chanhee. Semoga kita cepat bertemu lagi secepatnya" ucapnya akhir lalu beranjak dari jongkoknya dan berlalu meninggalkan tempat itu.


...




Rintik hujan turun membasahi bumi. Dari yang awalnya pelan, menjadi deras. Sialnya, hujan datang saat Kevin baru saja berjalan setengah menuju minimarket. Lelaki itu nekat menerobos hujan dengan berlari langsung menuju minimarket yang sudah berada di depan mata.

Tangannya langsung mendorong pintu kaca minimarket. Sedikit mengusap lengan dan kepalanya yang sedikit basah, ia berjalan menuju lemari es untuk mengambil beberapa minuman lalu menuju rak makanan. Mengambil beberapa makanan instan, camilan, dan sebagainya.

"Terimakasih, selamat datang kembali"

Kevin tersenyum kepada sang panjaga kasir. Tangan kanannya menenteng sebuah kantong plastik berisi belanjaannya, sedangkan tangan yang kiri memasukan struk belanjaan dan uang kembalian ke saku celananya.

Kepalanya menggadah menatap langit malam yang sepertinya tak henti-henti menurunkan hujan. Napasnya dibuang kasar, ia meletakan kantong kreseknya di meja kecil yang tersedia di depan minimarket. Sembari menunggu hujan reda, ia menyeduh satu cup mie instan.

"Permisi, boleh aku duduk di sini?"

Kevin mendongak saat mendengar suara yang tak asing di rungunya. Manik keduanya bersibobrok sejenak. Dapat Kevin rasakan detak jantungnya yang berdebar, tiba-tiba aliran darahnya berdesir kencang.

Sosok yang ia lihat di depannya sangat mirip dengan kekasihnya, Chanhee.

"Ah, maaf ya menganggu. Sepertinya kau tidak nyaman. Aku pulang saja–"

"Tunggu– silakan duduk, tidak apa-apa" cegah Kevin membuat sosok itu tersenyum sembari mengucapkan kata terimakasih.

Gerak-gerik sosok itu tidak luput dari pandangan Kevin. Ia terus memperhatikannya sembari bergelut dengan batinnya. Tidak mungkin sosok di depannya ini Chanhee kan? Tapi sosok itu sangat mirip dengan Chanhee. Maniknya, suaranya, aromanya. Semua. Hanya surainya yang tampak berbeda.

"eum... Aku Kevin, salam kenal" jalan alternatif satu-satunya adalah mengajaknya berkenalan. Dengan itu, Kevin bisa tau nama sosok di depannya itu.

"Choi New, salam kenal juga" diakhiri senyum manis yang benar-benar mengingatkan Kevin kepada sosok Chanhee.

Marganya sama. Tunggu–Reinkarnasi? Ah, masa iya?

Tapi, di dunia tidak ada yang tidak mungkin, 'kan? Tuhan mampu melakukan semuanya, apapun itu.



———

Kehadirannya saat ini, mungkin bisa menata kembali hatinya yang rekah. Harsa perlahan datang, mengobati retisalya dan kembali menciptakan afeksi yang baru.

———

[Fin]



⁽ⁿ·⁾ thank you for reading.

krisar diterima, silakan di rep <3

©sohnjae_
051020

Ego [Newmoon] ✓Where stories live. Discover now