344 58 0
                                    

"Aku tidak menyangka kamu nekat mengendarai mobil dalam keadaan mabuk"

Kevin terkekeh mendengar tuturan Chanhee, "Karenamu"

"Apa kamu tidak kasihan kepada tubuhmu? Selama seminggu kamu tidak makan, sekali mengisi perut malah dengan beberapa botol vodka"

"Aku rindu masakan Chanhee"

Laki-laki bersurai pink itu menghela napasnya sembari memejamkan matanya. Harus bersabar menghadapi sifat Kevin yang sekarang, benar-benar banyak berubah. Dia menjadi keras kepala dan tidak pernah patuh dengan ucapannya. "Kevin, sebaiknya-"

"Jangan menceramahiku dengan menyuruhku untuk kembali, Chanhee. Aku ingin di sini, bersama kekasihku yang sangat aku cintai" potong Kevin sembari membelai pipi tirus Chanhee lalu mengecupnya lembut.

Sang lawan bicara menggeleng, "Tidak, ini salah. Kamu benar-benar tidak boleh berada di tempat ini"

Kevin menghela napasnya, jengah mendengar tuturan Chanhee yang terus mendesaknya agar segera kembali ke alam dunia yang terlalu kejam baginya. "Kalau begitu ikutlah denganku kembali"

"Tidak bisa! Aku memang sudah ditakdirkan untuk berada di sini. Sedangkan kamu belum, kamu masih bisa melanjutkan perjalanan hidupmu di dunia"

"Bagaimana kalau aku menolak?" tanya Kevin.

"Kamu mengubah takdir. Kamu menentang tuhan. Itu tidak boleh!"

"Anything for you"

Gila! Kevin benar-benar gila sekarang. Kemana Kevin yang dulu? Kemana Kevin yang biasanya patuh dengan ucapannya dan ucapan orang lain? Mengapa pemuda itu menjadi sangat keras kepala dan menjengkelkan sekarang?

Ah, semua ini karena dirinya. Chanhee jadi merasa bersalah. Menyadarai pikirannya, pemuda itu menggeleng menepis rasa bersalah itu. Bukan! Ini bukan salahnya! Ini adalah takdir. Dia tidak boleh menyalahkan takdir.

"Oh iya, happy birthday for you. Sorry, i'm so late"

Chanhee tersenyum manis mendengarnya. Sedikit terharu, ternyata Kevin masih mengingat hari spesial-nya.

"Thank you. Tapi, usiaku sudah tidak bertambah lagi"

"Hahaha.. No problem, i just wanna to say this"

Setelah mengatakan itu, Kevin menyanyikan satu lagu dengan suaranya yang benar-benar sopan masuk ke telinga. Chanhee menimatiknya.

"Kamu mau apa dariku? Katakan saja, honey"

Chanhee tampak berpikir sebelum menjawab, tak lama ia memiliki satu ide di otaknya.

"Kali ini bukan sebuah barang tentunya. Dan juga bukan sebuah wish yang mengharapkanmu untuk tetap di sampingku. Kali ini aku minta kepadamu agar kamu kembali ke alam dunia. Jalani hari-hariku seperti biasa, dan cobalah perlahan ikhlaskan aku"

Raut muka Kevin yang tadi cerah mendadak muram. Dia menghela napas kasarnya, "Baiklah, tapi tidak sekarang. Saat ini aku ingin melepas rinduku terlebih dahulu"

Laki-laki bersurai pink itu tersenyum, setidaknya Kevin mau mengabulkan wish terakhirnya. "Kapan kamu kembali?"

"Besok" besok, besok, besok, dan besok.


Ego [Newmoon] ✓Where stories live. Discover now