327 57 10
                                    

Si surai pink berjalan mendekati seseorang yang tak jauh darinya. Ia akan menagih janji sosok itu. "Sudah dua hari semenjak wish yang aku katakan dan kamu pun menyangupinya. Tapi kenapa sampai sekarang kamu masih berada di sini?"

Orang itu membalik badannya, di tangannya ia memegang beberapa tangan bunga lily putih. Orang itu tersenyum lalu mendekat ke arahnya. "Besok" ucapnya lagi.

"Jangan bullshit dengan berkata besok besok terus!"

"Ikutlah denganku, Chanhee. Kau bisa masuk ke dalam ragamu lagi kan?"

"Kevin, tolong jangan gila! Aku sudah di kubur, dan aku memang benar sudah mati. Tempat ku di sini, bukan lagi di alam dunia"

"Ya sudah, kalau begitu biar aku yang ikut denganmu" jawab Kevin dengan senyum lebarnya.

Chanhee menunduk, ternyata Kevin membohonginya, laki-laki itu memberinya harapan palsu. Dia bingung harus mengatakan apalagi kepada pemuda itu agar mau kembali ke alam dunia.

Tanpa sadar, air matanya turun, isakan kecilnya terdengar. Chanhee menangis.

"Hey, why are you crying, honey?" tanya Kevin sembari mengelus pipi Chanhee yang terdapat jejak air mata. "Don't cry, i'm here for you"

Si surai pink segera menepis tangan kekasihnya, "Justru karena kehadiranmu di sini yang membuatku sedih!"

"Apa?"

Si pemilik air mata mengusap matanya kasar. Lalu menatap sang lawan bicara, "Kevin, aku memang mencintaimu. Kalau aku boleh egois aku ingin kamu ikut pergi bersamaku. Tapi nyatanya tidak bisa, kita harus saling melepaskan. Lepaskan aku agar aku tenang berada di sini"

"Tidak-"

"Tolong jangan egois, hiks... Sikapmu yang seperti ini malah menyakitiku, kau tau? Tolong berbahagia lah tanpa diriku. Ada banyak orang yang masih mengharapkanmu kembali. Apa kamu tidak kasihan kepada Jacob yang kini hanya tinggal sendiri dan membuang uangnya hanya untuk kesembuhanmu?" ucap Chanhee sembari menatap manik hitam Kevin.

"Tapi aku ingin bersamamu" sergah Kevin.

"Jangan egois! Kamu tidak seharusnya mengikuti egomu yang salah. Kamu mau lihat aku bahagia, kan? Jadi tolong lepaskan aku. Kita sudah berbeda, kau dengan kehidupan mu di dunia, sedangkan aku dengan kehidupanku di alam akhirat"

Kevin terdiam, kali ini ia sadar akan perbuatannya selama ini. Egonya yang salah menuntunnya ke jalan yang tidak seharusnya.

"Maafkan aku, aku sadar. Aku benar-benar merasa bersalah" ucap Kevin sembari menunduk menatap bunga lily itu yang masih dalam genggamannya.

Chanhee tersenyum senang, berangsur sosok itu memeluk Kevin erat. "Buang egomu, kembalilah ke dunia. Ikhlaskan aku, berbahagialah tanpa diriku"

"Terdengar menyakitkan dan pasti terlalu sulit. Tapi aku akan berusaha demimu, Choi Chanhee" jawab Kevin sembari membalas pelukan kekasihnya.

"Terimakasih" ucap Chanhee.

Setelahnya keduanya tampak terdiam beberapa saat, menikmati pelukan terakhir yang mereka rasakan. Tak lama kemudian, Chanhee yang lebih dulu melepas pelukannya, lalu menatap manik kekasihnya.

"Setelah ini, janji kepadaku untuk jalani hari-harimu seperti biasa. Ikhlaskan aku, kalau perlu lupakan aku. Jangan gila lagi, jangan depresi. Oh iya, jangan lupa makan! Makan yang mengandung karbohidrat, ok? Kamu harus bisa merawat badanmu sendiri. Lihat sekarang, tubuhmu semakin kurus"

Kevin tertawa mendengar perkataan Chanhee, "Terlalu banyak jangan, tapi baiklah, aku janji akan melakukan semua yang kekasihku ini katakan. Tapi untuk melupakanmu, itu sama sekali tidak ada dalam kamus hidupku"

Pemuda bersurai pink itu mengangguk kepalanya. "Aku senang kamu menyangupi semua ucapanku. Aku mencintaimu"

"I love you more" balas Kevin.

Keduanya saling tatap sejenak, sebelum pemuda bersurai hitam itu mendaratkan bibirnya di kening kekasihnya. Cukup lama, lalu kecupan itu pindah ke kedua kelopak mata Chanhee. Lalu turun lagi ke kedua pipinya. Terkahir, bibir pucat kekasihnya.

Ingatkan, ini adalah kecupan terakhir yang mereka lakukan. Setelahnya mereka akan mrmulai hidup barunya sendiri-sendiri.

"Terlalu sulit, tapi aku akan kembali sekarang" ucap Kevin, diangguki Chanhee. "Bawa bunga ini. Terimakasih telah hadir dan mewarnaiku hidupku" sambungnya sembari memberikan tangan bunga lily yang digenggamnya kepada Chanhee.

"Terimakasih kembali" jawab Chanhee sembari mengambil bunga lily itu dengan senang hati.

Setelahnya, pandangan Kevin terasa menghitam perlahan. "Selamat tinggal" ucapnya akhir sebelum pendangannya sepenuhnya menggelap.

Sosok Kevin benar-benar sudah tidak terlihat, tepat saat itu air matanya turun kembali membasahi pipinya. Matanya menatap bunga lily yang yang diberikannya.

"Aku yakin kita pasti akan bertemu di kemudian hari"



Ego [Newmoon] ✓Where stories live. Discover now