Eps 32

55 5 0
                                    

Seorang perempuan cantik sedang menatap dirinya sendiri di cermin rias nya,waktu sudah sore hari

Ceklek

Suara pintu terbuka tanda ada seseorang masuk

Orang itu masuk dan menghampiri gadis itu yang sedang menatap cermin kosong

Saat perempuan itu hendak memakai softlens mata berwarna hitam yang hendak menutupi indah nya yang berwarna biru itu, tangannya di hentikan oleh orang itu

"Dekk"panggil nya sedu

"Aku belum siap bang, biarlah seperti ini sampai hari terakhir ku"

"Abang rela dan setuju saat waktu kecil semua keluarga mengecat rambut mu,tapi tidak ini"yah,sejak lahir warna rambut  berwarna kepirangan bukan saat ini ia mengecat dengan warna perpaduan bersama sahabat sahabatnya

"Hanya mata saja bang"

"Biarlah seperti ini bang, sampai semuanya selesai dengan sendirinya"lanjutnya

"Ini janji abang,Abang akan berusaha untuk mencari pendonor jantung agar kamu sehat kayak dulu lagi"ucap laki laki itu sebagai Abang perpemuan didepannya

Perempuan itu tersenyum manis pada sang kakak"yah,sya tunggu.tapi,Jagan jantung para penghianat,atau karena paksaan,lebih baik sya mati aja,dari pada menerima dengan hal keji"yah, perempuan itu adalah ASYARINA Safira mika Mahesa,dan sang Abang didepan adalah  Aksa Mahardika Mahesa

Grebb
Aksa memeluk asya sangat erat dan asya menangis di dekapan sang kakak

"Istirahat lah,nanti malam kita akan makan malam bersama diluar"ucap Aksa, menuntun asya berbaring di kasur nya

"Emang kita mau kemana"tanya asya

"Mama bilang kita akan dinner bareng sahabat lama mama dan papa dirumahnya"

"Ouh,Abang temani asya sampai tidur"

"Yah, tidurlah"Aksa berbaring disamping sang adik dengan menatap sedu asya akan kehidupan yang dialaminya

Ia mengusap ngusap punggung sang adik agar tidur karena itulah sudah menjadi kebiasaan adiknya

Rasa khawatir akan kehilangan juga di samakan oleh keempat pemuda didepan pintu kamar, siapa lagi kalo bukan Reza,Dino, axelle dan Farrel.niat awal untuk mengajak asya bermain malah mendapatkan kesedihan yang ditutup dengan senyuman asya untuk mereka

"Sulit untuk mendapatkan pendonor yang rela hilang nyawanya"ucap Dino

"Gua akan bunuh orang dan kasih jantung nya untuk kakak"ucap Axel menahan agar air mata nya tidak jatuh

"Jagan bodoh,asya benci nanti kalo Lo Bunuh orang,itu sama saja lo bunuh asya setelah nya"tegas Farrel

"Asya akan nolak itu,kecuali seseorang itu memberi nya dengan sendiri dan rela kehilangan nyawanya"lirih Reza

************

Malam hari,satu keluarga ini akan makan malam diluar

Sebelum itu pasti ada keributan kecil yang dibuat para cucu keluarga ini

"Nggak mau ma,aku mau bareng kakak"tegas Axel menolak ajak mama nya untuk satu mobil

"Ya,udah mama sama papa deluan,dan semuanya kami pergi dulu"ucap Anita dan Alex lalu pergi mengendari mobilnya,yang alex sebagai sopir nya

Axel senyum kepda asya yang menurut asya itu adalah senyum yang menjengkelkan

"Cepatlah kalian menyusulnya papa kalian itu"ucap kakek Angga

AsyarinaWhere stories live. Discover now