{ 08 }

839 95 80
                                    

Pagi itu adalah hari yang sangat membahagiakan bagi si surai senja karna setelah sekian lamanya tibalah juga hari sakral ini.

Hari itu [Name] terlihat begitu cantik dalam balutan dress putih pengantinnya, Chuuya bahkan sampai menahan nafas ketika melihat betapa cantiknya pengantinnya itu.

[Name] berjalan mendekati Chuuya dengan sedikit gugup sambil menggenggam erat bunganya.

"Ahaha aku terlihat aneh ya?"Tanya [Name] kikuk sedangkan yang ditanya sudah membatu saking terpesonanya, wajahnya memerah lalu berdehem dan tersenyum mengulurkan tangannya.

"Tidak kok, pengantinku cantik sekali hari ini~"

Kamisama, kalau saja [Name] tidak ingat sedang menjalani upacara pernikahan pasti gadis ini sudah meninggal dengan ucapan Chuuya padahal tadi [Name] sempat mengira Chuuya akan menjawabnya dengan gaya tsundere-nya seperti biasa.

Setelah sekian ritual sakral mengikat janji dan sebuah ciuman singkat di hadapan para hadirin, [Name] pun resmi menyandang marga Nakahara.

Dazai yang menjadi tamu undangan itu pun tersenyum, walau masih ada sedikit perasaan tidak rela tapi setidaknya melihat senyum bahagia gadis itu sudah cukup mematahkan rasa kecewanya.

"Selamat tinggal [Name]-chan"bisik Dazai.

🍂🍁🍂

Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa umur pernikahan mereka sudah berjalan 4 tahun dan mereka sudah di karuniakan seorang anak.

Setelah menikah, Chuuya memerintahkan [Name] untuk bekerja di rumah saja agar bisa lebih fokus merawat anak pertama mereka.

Malam itu [Name] sedang menemani putranya bermain di ruang tamu sambil menunggu kepulangan suaminya.

Malam itu [Name] sedang menemani putranya bermain di ruang tamu sambil menunggu kepulangan suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Made by @r1kuuw on twitter

[Name] tertawa memandangi wajah anak semata wayangnya itu, benar-benar mirip Chuuya namun dalam bentuk mini.

"Papapapapa?"

[Name] terkekeh mengelus rambut putranya lembut.

"Sora-kun sudah rindu dengan Papa ya? Sabar ya, sebentar lagi pasti Papa pulang"Hibur [Name] entah bayi mungil itu mengerti atau tidak.

Karna [Name] ingin mandi dia pun meletakkan Sora di dalam Baby box  bersama mainannya, barulah [Name] pergi mandi.

15 Minutes Later...

[Name] baru saja selesai mandi dan mendapati sesosok suaminya sudah tertidur di ranjang mereka, [Name] tertawa kecil lalu mendekatinya dan ternyata Chuuya sudah menidurkan bayi mereka di sampingnya dan Sora terlihat sudah tertidur pulas dalam pelukan pria itu.

[Name] duduk di tepi ranjangnya lalu mengelus rambut Chuuya lembut, bahkan wanita itu tidak menyangka dirinya pada akhirnya memutuskan tetap bersama dengan janji pertunangan yang sudah dia lupakan itu.

Dengan hati-hati [Name] melepaskan pelukan Chuuya pada Sora lalu memindah bayi mereka ke dalam Baby Crib dan tentu saja Chuuya sedikit terusik dengan gerakan tangan [Name].

"Sayang?"

[Name] terkekeh.

"Maaf mengganggu tidurmu Chuuya-kun, okaeri"

Chuuya menguap sebelum akhirnya menjawab "Tadaima", setelah meletakkan bayi mereka di Baby Crib [Name] pun segera naik ke ranjangnya.

Chuuya tersenyum memandangi wajah [Name] lalu mengelus pipi wanita itu.

"Nee Chuuya-kun"

"Hm?"

"Ingat ketika aku masih di rawat di rumah sakit waktu itu?"

Chuuya mengangguk, matanya terasa sangat berat karena kelelahan bekerja seharian namun Chuuya tetap meluangkan waktunya untuk mengobrol dengan [Name] setiap malamnya atau bermain dengan Sora sebentar.

"Waktu itu yang membuatku yakin adalah, dalam tidur panjangku itu aku selalu mendengar suara seseorang yang menginginkan aku segera bangun dari mimpi panjangku, aku tidak bisa ingat itu suara siapa tapi entah kenapa aku juga merindukan suara itu"

Chuuya terkekeh sedikit malu karna sering meracau tidak jelas ketika [Name] masih berada dalam komanya.

"Setiap kali aku merasa menyerah tidak bisa bangun dari mimpi panjang itu, suara dan sentuhan lembut itu seakan menyemangatiku untuk tetap berjuang"

"Lalu, akhirnya kau ingat suara siapa itu?"

"Kukira itu suara Osamu-kun"

"Hah? Atas dasar apa suaraku bisa sama dengan kuso Dazai?"

[Name] tertawa kecil.

"Bukan begitu, aku hanya berpikir karna waktu itu aku cuma ingat Osamu-kun adalah pacarku jadi aku berpikir itu dia dan aku terkejut ketika bangun justru ada dirimu disana"

Chuuya mendengus.

"Dasar"

"Tapi ketika aku mendengar suaramu aku lebih terkejut karna suaranya sama seperti yang kudengar di dalam mimpi panjangku, aku marah pada diriku sendiri karna waktu kau bilang aku tunanganmu aku justru tidak bisa mengingat apapun soalmu dan akhirnya aku malah bersikeras mengatakan Osamu-kun masih pacarku karna tak ingin ambil pusing"

"Kau ini jahat sekali, kau pikir seberapa menderitanya diriku ditinggal olehmu?"Gerutu Chuuya dengan wajah memerah, [Name] tertawa menatap langit-langit kamarnya.

"Maaf, tapi waktu itu setelah Osamu-kun menjelaskan semuanya ada perasaan lega pada hatiku karna orang yang membantuku bangun adalah dirimu"

"Tentu saja karna aku mencintaimu bodoh~"

[Name] menghadap kearah Chuuya untuk mengucapkan terima kasih tapi ternyata Chuuya sudah mendengkur pelan sambil menggenggam tangan [Name].

[Name] pun tersenyum sembari mencium kening Chuuya.

"Oyasumi anata~"

🍂🍁🧡 The End 🧡🍁🍂

Back To You || BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang