Ke - 17

58.5K 5.4K 722
                                    

Semoga suka yaaaa:)

🌱

- Dibully -

Gadis dengan seragam yang pas di tubuhnya, rok yang lebih pendek dari yang lain, juga rambut yang kecokelatan. Dia Sarah, kini ia sedang menatap datar Vio, Bella dan Manda yang masih cekikikan. Sarah tahu apa yang sudah ketiga gadis itu lakukan, karena itu jugalah ia menghampiri ketiganya.

Tidak ada dalam sejarahnya dalam hidup Sarah, bahwa ia menghampiri orang lain lebih dulu. Namun, kali ini ia sudah benar-benar muak dengan apa yang Vio dan teman-temannya lakukan.

"Gue seneng banget akhirnya si Khanza tunduk sama gue," ucap Vio dengan senyum lebar di wajahnya.

"Iya anjir hahaha, dia sampe gak bisa apa-apa. Jangankan ngebales, jawab omongan lo aja ngga dong hahahaha," sahut Manda dengan kekehan geli.

"Ish! Adiba juga kek Vi! Gedek banget gue sama dia!" seru Bella kesal.

"Adiba urusan lo, gue gak ikut campur. Tapi, kalo lo butuh bantuan, gue siap sedia," balas Vio dengan senyum lebar.

"Oke. Awas aja lo Dib! Bisa-bisanya lo jadi pacar Alvan!" gumam Bella.

"Temen-temen gue gegara cowo jadi pada gila ini kenapa?" tanya Manda dramatis.

"Lo belum tau aja rasanya diacuhin sama orang yang lo sayang," balas Vio dan Bella bersama lalu keduanya tertawa.

"Kenapa lo bisa ngomong gitu? Karna saingan lo banyak, Evankan deketnya sama banyak cewe," ledek Bella membuat Manda mengecurutkan bibirnya.

Brak.

Semua orang yang berada di dalam kelas menoleh ke asal suara, lebih tepatnya ke meja Vio yang tadi digebrak Sarah.

"Lo apa-apaan sih?!" tanya Vio seraya bangkit.

Tidak hanya Vio, Bella dan Manda juga ikut berdiri menatap Sarah nyalang.

Sarah diam, menatap ketiganya bergantian. Raut wajahnya sama sekali tidak berubah, masih datar dan mengerikan.

"Ikut gue," ucap Sarah lalu berjalan keluar kelas.

Sedangkan Vio, Bella dan Manda saling tatap.

"Kenapa tuh?" tanya Manda bingung.

Vio mengangkat bahu acuh lalu mulai berjalan mengikuti Sarah. Mau tak mau Bella dan Manda ikut berjalan keluar kelas.

Untung saja seluruh kelas XII sedang jam kosong, karena tadi mereka semua sudah berkumpul di lapangan. Membahas banyak hal mulai dari, ujian-ujian hingga acara perpisahan dan prom night semua dibahas oleh kepala sekolah.

Sarah berjalan menuju taman belakang, ia yakin siang ini taman sedang sepi karena kelas X dan XI masih berada di dalam kelas.

"Lo mau ngapain sih?!" tanya Vio kesal.

Kini Vio, Bella dan Manda sudah berdiri di hadapan Sarah. Menatap Sarah kesal juga bingung.

"Berhenti ganggu Khanza," ucap Sarah datar namun terdengar sangat dingin.

Vio, Bella dan Manda saling tatap lalu tertawa.

"Urusannya sama lo apa?" tanya Vio mengejek.

"Lo gak usah sok jadi pahlawan kesiangannya Khanza deh! Dia emang pantes dapetin itu semua! Parasitnya Raffa harus segera musnah!" lanjutnya.

Mata Sarah menajam, "Berhenti atau lo akan tau akibatnya," ucap Sarah, namun Vio menatap Sarah meremehkan.

"Idih-idih, lo siapa sampe bisa ngomong gitu sama kita hah?!" tanya Bella.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang