Ke - 18

57.1K 5.1K 429
                                    

Semoga suka yaaa:)

🌱

- Raffa,Daffa? -

"Kak, kakak tidul sama aku ya?" ucap lelaki kecil yang kini memakai piyama bergambar tayo.

Gadis kecil lainnya yang hanya berpaut umur 2 tahun itu mengangguk sebagai jawaban.

"Ayo kita tidur!" ajaknya.

Kedua anak kecil itu berjalan menuju kamar sang adik, di mana kamar itu memikili satu tempat tidur besar, satu lemari, juga di pojok sana terdapat box berisikan mainan.

"Kamu tidur duluan ya? Kakak mau ke bawah ambil minum, takut nanti malem kamu aus," ucap gadis yang kini berusia 5 tahun.

Diusianya yang masih sangat kecil itu ia dipaksa mandiri. Belum lagi sang adik yang berusia 3 tahun yang selalu ingin ada di dekatnya.

Brak.

Gadis itu menghentikan langkahnya, bahkan ia baru setengah menuruni tangga.

"Kamu apa-apaan sih Nia?!" bentak seorang pria yang baru saja pulang dari kantornya.

"Kamu nanya apa?! Sadar gak sih salah kamu apa?!" tanya wanita itu, ia Nia.

"Aku gak akan tau kalo kamu gak ngomong! Terus kamu pikir aku langsung tau salah aku apa kalo kamu banting barang kaya gitu hah?!" sahut Daniel, pria yang kini memandang Nia dengan kesal.

"Kenapa kamu masih berhubungan sama wanita jalang itu?! KENAPA?!" teriaknya.

"Siapa yang masih berhubungan Nia, siapa?!"

"Kamu! Kenapa kamu masih berhubungan dengan wanita itu Daniel?!"

"Aku sudah tidak berhubungan dengan dia Nia!"

"Bohong! Aku lihat kamu di cafe! Dan kamu mencium wanita itu bahkan di tempat umum! Di mana otak kamu Daniel?!"

"Gak! Aku gak ngelakuin itu! Itu pas--."

"AAAAAAAAAAAA!" teriak gadis kecil yang masih berada di tangga.

Gadis itu sudah tidak tahan lagi, ia sudah tidak bisa menahan semuanya. Teriakan kedua orangtuanya membuat kepalanya sakit.

Tak terasa air matanya mengalir, kedua tangan mungil itu mengepal kuat bahkan kukunya memutih.

"AAAAAAA!" teriaknya lagi namun kini membuat sang adik keluar dari kamar.

"Kakak kenapa?" tanyanya dengan polos saat melihat sang kakak menangis.

"Gara-gara kamu! Harusnya kamu tidak usah teriak-teriak! Dan Sarah tidak akan seperti itu!" bentak Daniel lalu berjalan mendekati Sarah, gadis kecil yang masih menangis di tangga.

"Sayang sini," ucap Daniel lalu menarik Sarah ke dalam pelukannya, juga lelaki kecil yang ikut menangis karena melihat kakaknya menangis.

"Jangan sentuh anak-anakku!" teriak Nia dengan kencang, membuat kedua anak kecil itu terkejut.

"Menjauh dari anak-anakku sialan! Kamu bukan lagi papa dari mereka!" bentak Nia membuat Daniel mengepal tangannya.

Langsung saja Daniel melepas pelukan pada kedua anaknya itu. Menatap Nia dengan nyalang.

Brak.

Daniel dengan segenap kekuatannya melempar handphone miliknya hingga hancur.

Sarah dan adiknya pun kembali terkejut, tangis keduanya semakin menjadi.

RAFFA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang