11.5 Benar-benar Harus Menjadi Seorang 'Gadis' sekarang

1K 109 13
                                    

Setelah keluar dari kafe, mereka langsung pulang dengan menaiki bus yang sama. Kazuto dan Misaki turun setelah 3 kali melewati halte bus. Namun Shinomiya dan yang lainnya memiliki jalan pulang yang lebih jauh dan tetap dalam bus.

"Sampai jumpa Saki-chan! Kazuto-senpai!"

Sakura melambaikan tangannya dari jendela bus saat harus berpisah dari mereka.

Mereka membalas lambaian tangannya saat bus akan siap berjalan pergi.

"Nee, Onee-san. Bukankah kau mengatakan menyukai Kazuto-senpai? Mengapa kau menjaga jarak setelah berhasil cukup dekat dengannya?"

Di dalam bus, Shinomiya bertanya pada kakaknya yang duduk tepat di samping. Pemikirannya tidak kalah dewasa dari Misaki yang memiliki 2 kehidupan meski masih anak-anak. Maka dari itu dia memiliki kepribadian tenang dan lembut.... Kecuali saat berhadapan dengan Sakura yang kekanakan. Namun, mengenai masalah asmara dia tidak terlalu paham, dan bertanya pada Horimiya yang sebenarnya saat ini dilanda masalah cinta.

"Hmm, sulit untuk menjelaskan."

Horimiya melirik adiknya dengan tatapan lembut.

Dulu saat masih berada di SMP tepatnya saat berada di kelas 3, sebuah bola sepak hampir mengenai wajahnya saat berjalan di pinggir lapangan. Namun, ada tangan yang menangkap bola itu sebelum mengenainya. Dan itu adalah tangan Kazuto. Dia secara kebetulan duduk di sana saat bola mengarah pada Horimiya, dan karena dia adalah anggota inti klub basket, refleknya sudah cukup untuk menangkap bola itu.

Sejak saat itu, jantung Horimiya berdegum kencang saat melihat Kazuto. Wajahnya yang tenang saat melempar kembali bola itu masih terngiang di kepalanya. Dia ingin berbicara padanya saat itu, namun dia terlalu gugup dan tampaknya Kazuto juga tidak memperhatikan keberadaannya saat matanya terfokus pada permainan di depannya.

Sekarang pun, saat bertemu dengannya, jantungnya akan berdegum dengan kencang. Namun dia mampu mempertahankan ketenangannya sekarang, dan akhirnya dengan usaha yang keras ditambah adiknya merupakan teman dari saudari Kazuto membuat dia mampu berbicara dengannya.

"Tampaknya dia telah jatuh hati pada seseorang, dan aku tidak mungkin secara agresif untuk dekat dengannya. Menjadi teman adalah hal yang baik untuk sekarang, itu sudah cukup bagiku."

Perlahan-lahan namun pasti, itu yang dia rencanakan. Dia tidak ingin dianggap sebagai orang yang mengganggu untuk Kazuto, dan statusnya sebagai teman juga merupakan peningkatan yang baik baginya.

"Memangnya siapa orang yang disukainya?"

Tanya Shinomiya dengan penasaran.

"Entahlah, siapa yang tahu."

Horimiya membalas dengan senyum misterius di wajahnya. Pikirannya juga menjadi sedikit rumit saat memikirkan alasannya.

Shinomiya menjadi sangat bingung sekarang.

"Jadi, apakah Onee-san masih belum menyerah?"

Tanya dia lagi.

"Tentu saja tidak. Aku akan menunggu momen yang tepat. Namun jika dia menolakku, maka pada saat itu juga aku akan menyerah."

Tuturnya dengan mengedipkan salah satu matanya. Ini adalah pilihannya untuk memperjuangkan cintanya, dan jika dia gagal mendapatkannya, setidaknya dia telah berusaha. Dan jika dia berhasil, maka itu akan menjadi kebahagiannya.

"Zzz... Zzz... Zzz..."

Di tengah percakapan mereka, terdengar suara orang yang tertidur pulas. Orang itu tidak lain adalah Sakura. Dia terlalu aktif dari awal hingga akhir hari, hingga akhirnya harus kelelahan dan tertidur saat duduk di antara mereka di bus. Air liur menetes bisa terlihat di celah bibirnya.

When I Was Dead I Just Being My Sister!!Where stories live. Discover now