Penantian (3)

672 106 50
                                    

"Justru makin bahaya kalau kamu misah-misahkan kita kayak gini,"

"M-"

"Minnie?!"

Miyeon sontak mendorong Jisoo hingga terjatuh ke lantai. Dia segera menghampiri Minnie dan bersikap manis di hadapannya.

"K-kamu kenapa ke sini?" Tanya Miyeon gugup.

"Sebentar lagi giliran aku yang jaga," jawab Minnie dengan wajah datar.

"O-oh... Gitu ya..."

"..."

"Kamu gimana? U-udah baikan?"

"Udah. Makasih udah repot nanya,"

"Si bodoh ini!" Batin Jisoo.

"I-iya, sama sama,"

"Ekhem..." Jisoo bangkit berdiri, membersihkan celananya yang baru saja mencium lantai.

"Kita bicarain ini nanti lagi. Kita harus kumpul semua untuk memutuskan nya," ucap Jisoo

"Hmmm..."

"Karna Minnie udah di sini, aku pulang duluan deh. Mau cuddle sama Rose heheh," ucap Jisoo sambil menunjukkan wajah mesum.

"Mau aku antar?" Tanya Minnie.

"Aku bawa mobil sendiri kok. Makasih. Udah. Repot. Nanya." Ucap Jisoo menekankan kalimatnya.

"E-eh iya,"

Sebelum menutup pintu, Jisoo mengedipkan mata kepada Miyeon. Seolah-olah mengatakan untuk melakukan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Selepas perginya Jisoo, Minnie duduk di deretan kursi terdepan, meninggalkan Miyeon masih berdiri di tempatnya tadi. Dia menggosok-gosok tangannya yang terasa dingin.

"Kenapa gak pakek jaket?" Tanya Miyeon menghampiri.

"Lupa, tadi aku buru-buru ke sini,"

Miyeon menggertakkan giginya saat mendengar ucapan dingin yang terlontar dari mulut Minnie. Minnie lah yang menyuruh nya untuk menunggu, tapi kenapa justru dia bersikap dingin seperti ini? Menyebalkan!

"Kamu kenapa sih?" Tanya Miyeon kesal.

Minnie hanya meliriknya sekilas lalu kembali melihat Shuhua. Mulutnya terkatup rapat, tidak ada tanda bahwa dia akan mengucapkan sesuatu.

"Hey!"

"Aku lagi bicara, lihat aku!" Miyeon menarik wajah Minnie untuk menghadap nya.

"Mau bicara apa?" Tanya Minnie tetap dingin.

Miyeon mengerinyitkan dahi. Sebenarnya apa yang merasuki gadis yang dia cintai ini? Miyeon menatap Minnie tajam, tidak berkedip sekalipun.

Minnie bisa merasakan darahnya berdesir hebat. Tatapan Miyeon mampu menusuk ke dalam relung hati nya, mengobrak-abrik semua pertahanan yang selama ini dia bangun. Pertahanan yang ntah kenapa akhir-akhir ini bersikap sangat kekanakan.

1 menit

2 menit

3 menit

Mereka bertatapan tanpa bergerak sedikitpun. Seolah-olah berkomunikasi dengan menggunakan mata mereka saja.

"A-aku..." Ucap Minnie dengan serak.

"Aku gak tahan lagi!"

Minnie menarik tengkuk Miyeon mendekatinya, memperpendek jarak antara mereka. Begitu cepatnya semua terjadi, Miyeon tidak dapat melakukan perlawanan, lebih tepatnya tidak ingin melawan.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuWhere stories live. Discover now