adek cemburu

6K 685 20
                                    

***

Jisung menoleh kearah bangku chenle, ia menghela nafasnya sedih

Entah hanya Jisung yang merasa atau mereka memang benar benar bertengkar satu sama lain

Sejak pagi tadi mereka sama sekali tidak berbicara

Tapi chenle tampak biasa saja, tidak tertekan atau pun sedih, berbanding terbalik dengan Jisung yang sedari tadi terus menerus manyun karna tak berani mengajak chenle bicara

"Dinda" panggil chenle saat bel istirahat sudah berbunyi

Dinda yang tengah menyalin catatan yang ada di papan tulis pun menoleh

"Mau ke kantin?" Tanya chenle

Dinda pun mengangguk antusias membuat Jisung mendengus sebal

"Jisung, temenin ke perpus yuk" ujar Sheila

Jisung pun mengangguk pasrah, di banding harus sendirian di kelas mending ia bersama Sheila saja

Berbeda dengan suasana suram Jisung, chenle tampak banyak tersenyum saat bersama Dinda

"Kenapa kita ga bareng sama Jisung sama shei?" Tanya Dinda saat sudah sampai di kantin

"Mereka kan mau ke perpustakaan" ujar chenle polos

"Lele lagi tengkar ya sama Jisung?" Tanya Dinda

"Engga ah, buktinya kita masih berangkat bareng, lele juga masih duduk sebangku sama Jisung" ujar chenle sambil memakan rotinya

"Lele gabakalan ninggalin Jisung kan?" Tanya Dinda

"Mana mungkin lele ninggalin Jisung, kita kan saudara" ujar chenle

"Kenapa jadi Dinda yang sedih sih? Kan lele cuman ngasih space ke Jisung supaya bisa main sama sheila, dirumah gaada cewek, kasian dia pasti bosen main sama cowok terus" jelas chenle

Dinda mengangguk tanda paham

"Dinda" panggil Bryan

Dinda pun menoleh begitu juga dengan chenle

"Lo ganti nomor hp ya?" Tanya Bryan

Dinda pun mengangguk

"Kenapa ga bilang?"

"Udah bilang kok" ujar Dinda

"Kapan?"

"Sama chenle"

Chenle pun mengangguk setuju mengingat kemarin Dinda duluan yang menelfon chenle untuk memberi tahu kalau ia ganti nomor

"Maksudnya kenapa ga ngasih tau gue"

Chenle menyodorkan ponselnya kepada Bryan membuat laki laki itu menatapnya bingung

"Nomor Dinda" jelas chenle

"Ck, sebenarnya Lo siapanya Dinda sih?"

Chenle mengernyitkan dahinya lalu menatap Dinda

"Sahabatnya Dinda" ujar chenle polos

Dinda pun mengangguk setuju dengan chenle

Bryan mencebik kesal lalu menatap Dinda

"Nanti balik bareng gue aja"

"Tapi hari ini Dinda mau main kerumah lele"

Bryan menghela nafasnya kasar

"Gue yang anterin"

"Gausah, ngerepotin" ujar Dinda

Bryan mendengus sebal, hampir saja ia naik pitam

Kalau bukan karna taruhan dengan temannya ia tidak akan sibuk mengejar Dinda seperti ini

"Yaudah, Senin balik bareng gue ya"

"Boleh" ujar Dinda sambil tersenyum

Bryan pun mengangguk lalu menatap chenle datar sedangkan yang di tatap hanya menatapnya bingung

"Kenapa?"

"Gapapa" ujar Bryan lalu pergi

***

Sesampainya dirumah Jisung hanya bisa melipat tangannya di depan dada sambil menatap sinis kearah Dinda dan chenle yang tengah duduk di ruang tamu

Mark, Renjun, haechan, jaemin dan Jeno juga ikut berdiri di belakang Jisung dan menatapnya heran

"Adek kenapa sih?" Tanya jaemin

Jisung memasang wajah kesalnya lalu menatap jaemin

"Kenapa sih lele mainnya sama Dinda mulu" ujar Jisung sebal

"Lah emang kenapa? Adek juga kan mainnya sama sheila mulu" ujar Haechan

Renjun menyikut lengan haechan agar laki laki itu diam

"Ck, ngomong sama Abang itu ga bantu apa apa tau ga" sinis Jisung lalu pergi dari sana

"Tuh kan! Ngambek anaknya!" Ujar Renjun

"Lo sih Chan" ujar jaemin

"Yaampun gue mulu perasaan" ujar haechan stress

"Yaudahlah, biarin aja" ujar Mark

"Abang kok gitu?" Tanya jaemin

"Lah emang kamu mau ngapain? Mau bikin mereka baikan?"

"Yaiyalah, terus harus gimana kalo ga gitu?" Tanya jaemin keki, masa iya adik adik kesayangannya berantem

"Coba kamu fikir, setiap kamu berantem sama haechan, emang Abang pernah urusin sampe segitunya?"

"Iya juga" gumam haechan diikut sertakan jaemin yang menggeleng

"Kalian itu ga selamanya jadi anak kecil, berantem sama saudara biasa, kalo kita sebagai Abang ikut campur terus ntar mereka ga gede gede dong, biarin mereka ngehadapin masalahnya sendiri, biarin mereka nentuin jalan apa yang mau mereka pilih buat baikan, kalau udah melenceng baru kita benerin" ujar Mark

Haechan bertepuk tangan bangga sambil menatap Mark

"Gila, Abang jago banget ngerangkai kata kata" ujar haechan yang langsung di geplak oleh Renjun

"Lo tuh ngerusak suasana terus"

"Mas! Gege tuh geplak geplak!" Adu haechan kesal

Renjun memutar bola matanya malas lalu menatap Mark

"Terus kita harus ngapain?" Tanya Renjun

"Let it go aja, kita cukup liatin aja"

"Lah kaya lagu Shinchan" ujar haechan

"Sinchan palalo! Lagu Frozen geblek" ujar Renjun kesal

"Lah udah ganti?"

"Gue balikin ke neraka juga Lo lama lama"

brother [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant