SENJA 1.3

2K 283 78
                                    

"Dek, mau rasa apa?"

"Coklat aja ndak apa-apa."

Minho mengangguk, kemudian menyebutkan pesanan kepada wanita yang menjaga etalase dengan berbagai jenis eksrim di dalamnya.

Memang setelah menghabiskan waktu untuk menonton dan makan, keduanya memilih berkeliling mall sebentar karena kebetulan malam belum terlalu larut. Sebenarnya itu ide Minho, dosen muda tersebut bilang bahwa dia membutuhkan beberapa kemeja baru, jadilah sekarang Jisung mengekori sang kekasih guna mengunjungi beberapa toko pakaian.

"Mas ndak beli to?" tanya Jisung sambil menyendok ice creamnya pelan.

"Nggak, minta punya kamu aja."

"Loh, ini punya Jisung. Ndak boleh minta."

"Siapa tadi itu yang bayarin?"

"Jadi mas ndak ikhlas?"

Minho terkekeh. Dengan gemas dicubitnya pelan pipi gemuk kekasihnya itu main-main. Satu tangannya yang sejak tadi bersembunyi dalam kantung celana memilih berpindah menarik pinggang sempit Jisung untuk mendekat.

"Masih mau cari kemeja lagi?"

"Kayaknya ini udah cukup." sahut Minho seraya mengangkat dua paper bag berwarna hitam di satu tangannya yang lain.

"Jadi sekarang kita pulang?"

"Kamu masih mau kemana?"

"Ikut mas saja. Kalau mas mau balik Jisung ikut. Tapi kalau mas masih mau keliling-keliling ya ndak apa-apa, Jisung belum ngantuk kok."

"Yasudah, pulang aja gimana?"

Jisung mengangguk mengiyakan. Dia sengaja tidak menanyakan alasan mengapa Minho ingin pulang karena dilihat dari raut wajahnya pun pria itu sudah terlihat begitu lelah.

"Uhm, mas, bentaran," jemari kecil Jisung menahan lengan Minho hingga pria bersurai kelam itu membalikkan badan.

"Kenapa dek?"

"Adek mau pipis. Mas tunggu disini dulu ya."

"Hati-hati, mas sekalian mau taruh belanjaan di mobil. Nanti mas balik kesini."

"Um." satu anggukan Jisung berikan sebelum tungkainya berlari kecil mencari lokasi toilet di lantai dua.

Untungnya suasana sedang tidak terlalu ramai karena memang tidak bertepatan dengan weekend. Jikalau iya, Jisung mungkin akan mengantri dan memakan terlalu banyak waktu.

Merasa tak kuat menahan panggilan alamnya lebih lama, pria manis itu buru-buru masuk ke dalam bilik toilet dan menyelesaikan apa yang sudah dia tahan semenjak tadi.

Butuh waktu beberapa menit sebelum Jisung keluar dari sana. Dia bawa tubuhnya menuju wastafel dan langsung menghidupkan keran untuk mencuci tangan.

Baru saja hendak mengambil tissue, dirinya dikejutkan dengan kehadiran sosok yang begitu dikenalnya masuk kedalam toilet pria dengan raut datar yang khas, namun kali ini nampaknya ekspresi pria itu dua kali lebih dingin.

"Mas Changbin?"

Yang dipanggil mendongak. Raut dingin tersebut mendadak hilang dalam sepersekian detik kala maniknya yang tajam bersibobrok dengan manik hangat Jisung.

"Jisung? Kesini sendirian ya?"

"Ndak, sama mas Minho."

"Oh," Changbin mengangguk. Pria itu berdiri disamping Jisung dan mulai menyalakan keran untuk membasuh kaus putihnya yang terlumuri noda saus.

"itu baju mas kenapa?"

"Tadi ada anak kecil nggak sengaja nabrak, makanannya tumpah ke baju."

"Pas pake baju putih lagi,"

senja | minsung ✔Where stories live. Discover now