SENJA 1.5 (END)

3.7K 361 101
                                    

Chan berjalan santai memasuki pekarangan asri yang tidak lagi asing dalam ingatannya. Pria itu tersenyum sekilas kala menyadari sudah cukup lama dia tidak pernah lagi mengunjungi rumah ini, mungkin sekitar dua bulan? atau tiga bulan?

Padahal dulu waktu hubungannya dengan sang kekasih masih sangat lengket, Chan tak pernah absen untuk sekedar datang dan menonton TV bersama minimal dua kali dalam seminggu.

Tapi semenjak dirinya disibukkan dengan persiapan skripsi, belum lagi adanya kehadiran pemuda manis bernama Jisung Niscala yang mampu mendistraksi, semuanya jadi sedikit kacau.

Terlebih saat itu, saat dimana Hyunjin menelponnya sambil menangis dan berkata bahwa dia melihat Chan mencium Jisung di dapur apartemennya sendiri. Sungguh Chan ikut sakit mendengar orang yang dia cintai menangis karenanya. Tidak Chan pungkiri bahwa dia kehilangan kendali kala itu, bukan sengaja hendak menyakiti hati Hyunjin.

"Bang Jae," Chan menyapa ramah. Kebetulan sosok jangkung si penghuni rumah baru saja keluar dari pintu utama seraya menenteng sekantung plastik hitam yang sepertinya berisi sampah.

"Loh, Chan, kok saya nggak dengar ada suara mobilmu?"

"Saya parkir di depan bang."

"Kenapa nggak bawa masuk aja? Dicolong orang nanti."

"Waduh bang," Chan terkekeh, "Saya nggak bakalan lama. Cuma mau ngomong sama Hyunjin. Dia ada di rumah kan?"

"Ada lah di kamar. Kamu tau sendiri anak itu nggak suka keluar rumah. Palingan juga lagi nonton drakor."

"Yaudah makasih bang. Saya masuk ya?"

"Pake izin segala si Bambang. Biasanya juga langsung masuk. Calon ekhem ekhem adek saya mah rumah ini boleh dianggap seperti rumah sendiri."

Chan hanya menggeleng mendengar perkataan jenaka dari pria yang berstatus sebagai kakak kandung Hyunjin tersebut. Dia kemudian membawa langkahnya masuk ke dalam rumah dengan nuansa putih gading itu dengan pelan.

Sepi, pasti kedua orang tua Hyunjin sedang bekerja.

Kakinya berhenti tepat di depan sebuah ruangan berpintu coklat dengan gantungan lucu yang tertulis 'Hyunjin's Room' disana. Diketuknya pintu itu dua kali hingga suara teriakan mendayu yang begitu dirindukannya terdengar.

"Ngapain ketuk-ketuk sih kak Jae? Biasanya juga langsung masuk?!"

Dan ketika pintu itu terbuka, pandangan dua sosok anak adam itu sukses bertemu. Yang lebih tua mengulas senyum teduhnya seolah memberi sapaan non verbal pada si manis yang masih terdiam.

"Dek?"

"K-kak Chan?" Hyunjin buru-buru melepas earphone penyumbat telinga, sementara macbook silver yang tengah menampilkan salah satu tayangan drama Korea terbaru itu langsung dia tutup cepat.

"Udah makan?"

Si manis menggeleng. Posisinya yang tadi telungkup sembari tertutupi selimut langsung dia ubah. Kalau tau Chan akan datang, setidaknya Hyunjin bisa memasang sedikit cream wajah dan menambah polesan lip balm di bibir. Sekarang bare facenya jadi terpampang nyata dihadapan sang kekasih.

"Mau dipesenin makanan? go-food ya?"

"Eh, nggak usah, kak Jae masak sup jamur kok."

"Lantas kenapa nggak makan?"

"Nanggung kak, asik streaming drama Korea." Jawabnya jujur sembari tertawa kecil.

Chan yang merasa gemas tak kuasa untuk tidak mencubit pipi gembil sang kekasih, lalu berlanjut dengan memberi sebuah kecup hangat di bibir merah si manis.

senja | minsung ✔Where stories live. Discover now