🕊️🤍 O3

8.5K 1.4K 110
                                    


Perpustakaan memang akan selalu menjadi tempat paling senyap dan tenang disekolah ini. Hawanya dingin karena pendingin ruangan dan aroma dari kertas kertas dan rak kayu menambah suasa tenang disini.

Begitupun dua cucu Adam ini. Mereka benar benar terlarut menikmati suasana diperpustakaan.

Oh, sepertinya hanya satu orang saja yang menikmati. Karena satunya lagi sibuk mengagumi pahatan indah bak Dewi aphrodite didepannya.

Ini sudah seminggu lebih dan jaemin sepertinya akan menjadi satu satunya teman si Hoodie boy-begitu julukan yang teman sekelas mereka berikan untuk renjun.

Bukan hanya teman sekelas saja sih, satu sekolah juga menjuluki renjun seperti itu.

Renjun itu, sedikit memiliki masalah dalam pergaulan. Ia tidak mudah mendapatkan banyak teman. Saat disekolah lamanya dulu ia hanya memiliki dua orang teman terdekat. Yangyang dan haechan. Selebihnya hanya tau nama saja, tidak dekat. Mengobrol pun hanya jika mereka satu kelompok kerja.

Dan jaemin sangat bersyukur atas fakta itu, frekuensinya dekat dengan si Hoodie boy menjadi tinggi.

Istirahat kedua mereka habiskan diperpustakaan untuk membaca buku. Sudah kubilang tadikan sebenarnya hanya renjun yang membaca. Jaemin hanya sibuk mengagumi paras si kecil.

Novel didepannya pun dibiarkan terbuka random. Tidak tertarik membacanya.

"Berhentilah menatapku jaemin." Oh, ternyata sikecil sadar dirinya tengah diperhatikan. "Kita kemari untuk membaca, bukan hanya duduk melamun." Sambung si kecil lagi.

"Aku tidak sedang melamun, aku sedang memperhatikan tau!"

"Huh? Memperhatikan apa?"

"Memperhatikan ciptaan tuhan yang sangat indah yang tersaji didepan mataku. Sayang jika dibiarkan begitu saja!"

Blush

Lagi lagi rona merah muda menjalar dengan cepat dipipi renjun. Pipinya menjadi bertambah hangat karenanya.

"Jaemin!!" Jika saja ini bukan diperpustakaan, sudah renjun pukul pemuda Na itu dengan buku yang ia pegang dan berteriak kesal.

Tapi sayang, mereka sedang berada diperpustakaan sekarang. Yang artinya renjun tidak bisa melakukan itu semua.

"Kau makan terlalu banyak keju sepertinya hari ini."

"Tidak, aku berkata jujur renjun. Kau terlalu indah untuk diabaikan." Ya ya ya. Na jaemin dan segala kata kata manisnya semakin membuat renjun memerah dan terjatuh pada sosok itu.

Namun renjun tidak menampik bahwa hal hal kecil seperti itu memberi rasa hangat dihatinya dan kupu-kupu yang berterbangan diperutnya.

Dengan wajah memerah yang sengaja ia tutupi dengan buku, si kecil mencicit pelan dari balik sana.

"Nana, bisa tetap terus berada dekat denganku? Aku merasa bertambah hangat saat didekatmu." Juga saat kau melontarkan kata kata kejumu. Pipiku lah yang semakin menghangat mendengarnya.

Oh sial! Renjun malu setelah mengatakan hal semacam itu. Mamaaaa tolong bawa pulang saja renjun.

.

.

.

Tbc

Cara bikin cover yang estetip gimana sihಥ‿ಥ uda ngikuti tutor di yutub ngga bisa juga estetik ala2 novel gitu(个_个)

Pen buat cover yang begitu, kan ucul jadinya gitu.

Hoodie Boy ||JaemRen[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang