🕊️🤍 O5

7.1K 1.3K 65
                                    

Selesai rapat dengan anggota OSIS yang lain Jaemin dan teman temannya pun memutuskan untuk bersantai sejenak diruang OSIS.

Ada yang menumpang tidur, bermain game dan banyak lagi macamnya. Tetapi, jaemin hanya duduk sambil menatap kearah kantin.

Menatap seseorang yang sudah mengacak acak hatinya selama sebulan lebih ini. Seseorang yang tengah makan dikantin ditemani adik kelas yang baru saja ia kenalkan tadi.

Beruntung Chenle dengan cepat bisa mengakrabkan diri dengan renjun. Jadi jaemin tidak perlu khawatir meninggalkan simungil sendiri dikantin.

Matanya tak lepas dari satu satunya siswa yang mengenakan Hoodie dikantin. Ah simungil itu, selalu saja berhasil mencuri perhatiannya.

Dari jarak sejauh ini, jaemin masih bisa melihat wajah ayu itu dengan jelas. Padahal tidak seperti itu, itu karena ia sedang kasmaran saja makanya mengatakan hal hal seperti itu.

"Cantik."

"Eh? Siapa cantik?" Jeno tiba tiba saja menyahutinya. Jaemin tidak sadar bahwa sedari tadi temannya itu duduk disebelahnya.

Telunjuk refleks menunjuk kearah renjun. "Itu, yang selalu memakai Hoodie kebesaran." Mata sipit Jeno semakin menyipit. Dibalik kaca matanya. "Oh, sikecil itu? Yang dijuluki Hoodie boy. Ia sekelas denganmu kan? Memang sih, dia terlalu cantik dan manis untuk ukuran lelaki."

Jeno juga menyetujui apa yang jaemin katakan. "Dia tidak punya pacarkan? Jaemin, boleh bantu aku agar dekat dengannya?"

Plak

"Enak saja! Dia itu milikku. Kau mau mendekati nya maka rasakan kepalan tanganku lebih dulu." Ucapnya sambil menunjukkan kepalan tangannya. Jeno yang melihat itu tertawa.

Temannya lucu juga jika sedang cemburu. "Sudah pacaran?"

"Eh? Anu-itu, belum. Kami belum memiliki hubungan apapun selain teman. Aku juga tidak tau dia memiliki perasaan yang sama denganku atau tidak." Jawab jaemin lesu.

"Kalau begitu, kenapa tidak bertanya saja dia menyukaimu juga atau tidak? Atau jika ia memiliki rasa yang sama denganmu, maka cepatlah resmikan dia menjadi pacarmu. Jika kau tidak mau ia dengan dominan yang lain."

"Lalu jika ia tidak memiliki rasa yang sama atau menolakku bagaimana?"

"Yasudah, aku yang maju untuk mendapatkannya kalau begitu." Jaemin melotot tidak terima. Apa apaan si Samoyed versi manusia itu. Enak saja ingin mengambil renjun darinya.

"Tidak akan kubiarkan."

"Nah, maka dari itu cepat lakukan saranku. Dia itu selalu dibicarakan dominan lain disetiap sudut sekolah kalau kau mau tau."

Jaemin mengangguk mantap, ia sudah membulatkan tekadnya. Sepulang sekolah nanti, ia akan menyatakan perasaannya pada renjun. Tidak peduli ini terlalu cepat atau tidak. Jaemin sudah jatuh hati pada pandangan pertama saat melihat renjun.

"Pulang sekolah nanti akan kulakukan. Doakan aku ya."

"Pastinya. Jangan lupa traktir aku jika sudah resmi."

"Hah, dasar."

.

.

.

Tbc

Aku kangen tau :( cuman mau nyapa doang:")

Aku masih sering memantau kok :"D cuman off di update cerita doang😃

See u 👋

Medan, 16 nov 2020

Hoodie Boy ||JaemRen[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang