Bab I Bagian I : Bencana Alam

18.8K 855 39
                                    

Novelisasi The Last
Bab I Bagian I : Bencana Alam

Dua tahun telah berlalu sejak berakhirnya Perang Dunia Ninja Keempat.

Di kedalaman musim gugur di luar Desa Konoha, bulan purnama yang dingin tampak membekukan hutan yang lebat. Banyak batu berbentuk aneh menjulur di atas pepohonan dan menjulang ke langit.

Ditemani oleh dua orang bawahannya, Hyuuga Hiashi sedang menunggu pria tertentu.
Suara rendah, berat, seperti erangan datang menggema dari arah yang tidak pasti.

"Ini adalah takdir. Sebuah takdir yang telah ditetapkan untuk klan Hyuuga."
Bayangan seseorang muncul di atas sebuah batu. Itu adalah seorang pria muda yang tampan. 👈🤣🤣🤣🤣 *Maap Mimin ngakak bentar*

Mulutnya tersenyum, tetapi matanya tertutup. Kedua bawahan Hiashi mengeluarkan kunai mereka dan berjaga mempersiapkan diri.

"Hyuuga Hiashi, mari kita dengarkan jawaban Anda malam ini. Jawaban yang akan menentukan masa depan klan Anda ... "

"Jawaban klan Hyuuga adalah ini!"

Hiashi melompat, dan mengulurkan telapak tangannya di udara ketika dia mendekati pria itu. Namun, pria itu tidak bergerak. Jaraknya semakin dekat. Dia memasuki jangkauan. Seketika Hiashi yakin dia bisa mengalahkannya, tetapi kemudian tubuh lelaki itu menghilang dan berubah menjadi bola cahaya yang tak terhitung jumlahnya yang tersebar ke segala arah.

"!"

Ketika Hiashi mendarat, Dia melihat ke sekeliling dan seketika tercengang, sepuluh atau lebih shinobi muncul keluar dari bawah tanah disekitarnya. Mereka adalah kelompok menakutkan dengan balutan perban yang benar-benar menutupi wajah mereka. Shinobi aneh itu melompat tinggi ke udara, lalu menukik ke bawah dan menyerang Hiashi. Dua bawahan menutupi Hiashi, berdiri mengawalnya.

"Hiashi-sama, cepat!"

"Ya, aku mengandalkanmu!"

Hiashi melompat, lari dan mundur dari tempat itu. Beberapa Shinobi yang wajahnya dibalut perban mengejar Hiashi, sedangkan yang lainnya berurusan dengan bawahan Hiashi.

Mereka mencekam tangan dan kaki Hiashi, kemudian mengerumuninya sampai Hiashi benar-benar tidak terlihat.

"Hakkeshou kaiten!"

Hiashi menciptakan tornado dengan jutsu-nya dan membuat musuh-musuhnya beterbangan dengan satu pukulan.
Ketika Hiashi mengangkat wajahnya, seorang musuh yang tinggi sedang mengulurkan kedua tangannya untuk membuat gelembung raksasa yang bersinar ketika dia menatap Hiashi. Rasa haus darah yang kuat!

"Akhh-!"

Bola gelembung yang dilempar kemudian meledak. Hiashi dapat langsung menghindari ledakan di tempat vital, tetapi Dia mengalami luka berat di bahunya. Dia kehabisan chakra dengan cepat. Meski begitu, Dia masih bisa melarikan diri dari kematian.

Shinobi musuh berulang kali melancarkan serangan dengan bola gelembung. Hiashi melihat pintu masuk ke sebuah gua dan Dia berlindung disana. Namun, bola gelembung mengejarnya ke dalam. Seketika beberapa gelembung meledak. Langit-langit gua runtuh dan batu-batu berjatuhan di atas tubuh Hiashi.

BRAK-BRAK-BRAK-CRASH !!!!

Sejumlah besar batu menutupi tubuh Hiashi yang merunduk.

********

Diundang oleh Umino Iruka, Naruto mengunjungi akademi.

Sudah diputuskan bahwa selama satu hari Naruto akan mengajar anak-anak sebagai Guru khusus.

"Maaf kau harus datang ke sini, padahal kau sibuk dengan misi yang lain."

"Sensei, jangan khawatir tentang itu --ttebayo!"

"Pelajaranmu sangat populer dikalangan anak-anak ... oh? Sepertinya Kau menjadi lebih tinggi?"

Dulu, Naruto harus memandang tinggi ke Iruka, tetapi sekarang dia telah melampaui ketinggiannya.

Merasa senang dan malu, Naruto memberikan senyum canggung dan menggaruk belakang kepalanya.

>>>>>>

"Baiklah, ilmu dasarmu itu penting untuk ninjutsu dan taijutsu."

Mengajar anak-anak itu menyenangkan. Naruto mengumpulkan anak laki-laki di halaman sekolah, dan mengajari mereka taijutsu.

"Aku akan menunjukkan kepada kalian sebuah contoh, jadi perhatikanlah dengan saksama –ttebayo!"

"Baiklah !"

Naruto tumbuh dengan sangat baik, tetapi itu bukan seolah-olah dia memiliki keterampilan khusus untuk mengajarkan sesuatu kepada orang-orang. Jika dia dapat menyampaikan sesuatu kepada anak-anak, dia pikir itu bukan dengan kata-kata, tetapi dengan tinju yang dia latih melalui pertarungan yang sebenarnya, dan jutsu yang dia sempurnakan dalam situasi hidup dan mati. Tapi yah, Ini hanya sebuah pertunjukan.

Pertama, dasar-dasar dari dorongan tinju yang benar—

"Hiyyaat !"

Tinjunya menggelegar di udara. Dengan cara yang sama, ia menusuk ke kanan, lalu memberikan dorongan finishing dengan telapak tangan kirinya.

"Hiyyak !"

Tinju, pukulan, dan telapak tangan ini — semuanya telah mengalahkan banyak musuh.

Beberapa meter jauhnya, anak-anak itu menahan napas ketika mereka diperlihatkan "hal yang nyata". Mereka berada dalam kondisi jantung mereka berdetak kencang ketika mereka masing-masing mencoba untuk mulai belajar dan memahami. Namun-

"Naruto-senpaaaaai!"

"Kyaaa, Naru-samaaaa!"

"............"

Seketika, Naruto merasa pusing. Dia telah mengambil pose taijutsu dengan sangat serius, tetapi suara-suara bernada tinggi itu telah menghancurkan suasana hatinya.

Gadis-gadis berbaris di dekat jendela lantai tiga gedung sekolah, dan bersorak untuk Naruto yang terkenal.

Sejak menjadi terkenal dalam perang dunia ninja dan disebut sebagai "pahlawan desa," ada banyak contoh gadis yang memanggil dan meneriaki Naruto.
Bukan Naruto sendiri yang menginginkan ini, tetapi dia memiliki penggemar yang mengejarnya, dan bahkan kadang-kadang beberapa dari mereka akan menunggunya di depan rumahnya. 👈 Hmm populernya Narutong😑

Ino, Shikamaru, dan yang lainnya tertawa tentang bagaimana Naruto menjadi populer, tetapi Naruto tidak mengerti mengapa mereka terus berdatangan dan itu benar-benar membuatnya bingung.

#########

TBC..

Sebelumnya mohon maaf apabila ada kesalahan terjemahan, Mimin juga manusia 🙈
Kutipan cihuy : 🌻Kini kau sukses, kau seorang pahlawan, dan tentu saja banyak orang mulai mengagumimu,.. itu wajar
Tapi jangan pernah lupakan seseorang yg selalu memperhatikanmu, mendukungmu, dari nol bahkan saat dunia menganggapmu seorang pecundang 🍃

By Admin Gekko

Naruto THE LAST (Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now